Chapter 03

122 19 3
                                    

Benjamin Aarava tidak pernah menyangka bahwa hubungan percintaanya akan jadi seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Benjamin Aarava tidak pernah menyangka bahwa hubungan percintaanya akan jadi seperti ini

.

.

.

Get to Know Each Other

.

.

.

Lya merasakan hpnya bergetar di saku celana panjangnya. Pun dengan cepat ia memeriksa hpnya. Ternyata ia baru saja menerima pesan dari Ben. Alis Lya mengernyit, pandangannya lantas jatuh kepada Ben yang berada di belakang tempat duduknya, menghadap punggungnya. Di sana Ben juga tengah memandang ke arah Lya sambil tersenyum manis sekali.

(Maaf, aku pura-pura tidak kenal. Kau sedang bersama temanmu... jadi... nanti dia akan curiga kalau aku menyapamu. Jadi tolong... jangan marah padaku nanti, ya?)

Itu isi pesan dari Ben.

Lya menghela nafas, menahan senyum. Kenapa dia imut begini, huh? Batin Lya yang sehabis itu kembali melahap makanannya tanpa memperdulikan sekitar. Bahkan ia tidak peduli dengan Lulu yang masih terpana melihat gerombolan hantu bergentayangan di belakang punggung Lya—anggota Only 2—yang entah sedang menyelanggarakan perayaan atau membuat keributan di sana. Karena sejak datang suara mereka tidak pernah surut. Selain tempat ini memang ramai, tapi suara tawa mereka yang sesekali itu lah yang semakin menghebohkan tempat makan ini.

"Kenapa kita beruntung sekali? Bisa bertemu secara kebetulan dengan mereka..." ujar Lulu membuat Lya melemparkan lirikan masa bodoh padanya.

"Kusarankan kau makan dengan cepat, karena setelah aku selesai aku akan langsung pergi meskipun harus meninggalkanmu."

Lulu tidak memperdulikan peringatan itu. Ia masih fokus memandangi para anggota grup dance cover yang sedang bercengkrama satu sama lain itu. Lya memutar bola matanya, ia benar-benar diabaikan oleh temannya. Mungkin Lya akan benar-benar meninggalkan Lulu begitu ia selesai makan.

Lya mempercepat kecepatan makannya. Kini ia menyendoki makanannya yang kesekian kali dan hendak memasukan ke rongga mulut, tapi sebelum sempat makanan di sendok mendarat di mulut Lya, punggungnya terdorong keras. Membuat makanan di sendok berjatuhan dan tercecer di atas meja, sebagian ada yang kembali ke piring.

"Ah, maaf." Suara itu langsung masuk ke indra pendengar Lya "Aku tidak sengaja, nona." Sambungnya dengan sengaja bersuara manis.

Lya, sambil menggenggam erat sendoknya sampai urat tangannya keluar, memutar tubuhnya ke belakang untuk melihat pelaku yang mendorong punggungnya. Dan ia mendapati sosok tampan yang menyebalkan itu lagi.

"Tidak apa-apa, kok, Vincent!"

Itu bukan suara Lya, melainkan suara Lulu yang melihat kejadian singkat tadi.

Ukeable BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang