Cinta tuh jangan terlalu dalam nanti kayak orang bego
-Alva Samudra-
Happy Reading
"Ma emang ini hari ga bisa ya sore ke dokternya?" tanya Raina
Pagi ini Orang tua Raina akan mengajak Raina ke dokter buat periksa kesehatannya apa ada kemajuan terhadap kesembuhannya atau tidak.
"Ga bisa Nak, kan udah dari dulu periksa nya jam segini," jawab Feli mengelus puncak kepala anaknya.
"Tapi kan Rain mau ketemu kak Alva dulu," balas Raina merengek.
"Itukan bisa besok, ini hari kita ke dokter dulu yah," bujuk Geri dan Akhirnya Raina pun mengangguk.
Mereka pun pergi ke dokter untuk memeriksa keadaan Raina.
Disisi lain Alva dan kedua temannya sedang berada di kantin gegara kelas mereka lagi jam kos, guru fisika lagi lahiran.
"Dim ga sabar gue mau ngerasain bekal yang di bawa Raina," celetuk Leon.
"Iya nih, pasti enak banget, ga kayak yang sana, yang ga tau bersyukur," balas Dimas sembari melirik Alva yang masih fokus dengan ponselnya.
"Ehh sana ada teman Raina, tapi kok ga ada Rainanya ya?" ucap Dimas menunjuk ke arah Diana
Leon pun menengok dan melambaikan tangannya, "Woi! Teman Raina sini deh!" teriak Leon.
Yang empunya nama pun menengok ke sumber suara. Ia pun menghampiri mereka bertiga.
"Kenapa kak?" tanya Diana dengan sopan.
"Kok lo ga sama Raina?"
"Oh Rainanya izin dia ga masuk, katanya sih ada urusan keluarga," jawab Diana seadanya.
"Lo tau ga rumah Raina dimana?" tanya Dimas, mendengar perkataan dimas Alva menoleh.
"Ngapain nanyain rumah si cabe?" tanya Alva menaikan salah satu alisnya.
"Kepo lo, ngapain mau tau urusan gue?" balas Dimas bertanya ke Alva. Alva hanya mendengus mendengar perkataan Dimas.
"Anu kak, di jalan Mawar, entar cari aja kak yang rumah nya paling besar, nah itu rumah Raina," jelas Diana yang sudah pernah kerumah Raina.
"Makasih dek," jawab Dimas tersenyum.
"Yaudah kak, saya permisi dulu," ucap Diana lalu melenggang pergi dari situ.
"Ngapain lo nanyain alamat rumah Raina?" tanya Leon dengan kekepoannya.
"Mau ngapel," jawab Dimas asal.
"Jangan bilang lo suka sama Raina?" ucap Leon dengan tatapan tak percaya.
"Kalau iya emang kenapa?"
"Kalau iya, gue akan relain Raina buat lo," jawab Leon.
"Emang lo sapa nya Raina goblok, sana ga usah lo deketin Raina, urusin aja tuh semua cewek lo," balas Dimas, Dimas tahu kalau leon itu playboy kelas Max. Hampir satu sekolah pernah pacaran dengan Leon. Sebenarnya sih mereka pacaran dengan Leon cuma mau deketin Alva, tapi Alvanya yang kayak batu. Kasihan memang Leon.
"Yon lo mau ikut gue ga pulang sekolah ke rumah Raina?" Tanya Dimas.
"Kok lo ngajak cuma dia sih?" tanya Alva.
"Kalau gue ngajak lo, yang ada Raina cuma fokus ke lo aja, malas gue," jawab Dimas mendapat tepukan pundak dari Leon.
"Gue juga ga peduli lo ngapain kek sama dia," jawab Alva.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Should You?
Teen FictionKarena Ini cerita pertama aku, jadi Mohon bantuannya:) • • • Berkisah tentang seorang gadis dengan sejuta senyuman diwajahnya yang ternyata memiliki beban hidup yang sangat besar bertemu dengan lelaki dingin yang tak punya hati yang selalu menyakiti...