Senyumanku hanyalah topeng yang menutupi segala kekuranganku
-Raina Xaquila-
Happy Reading
Raina sedari tadi memperhatikan Alva tanpa henti. Sudah setengah jam ia seperti itu membuat semua orang risih sekaligus ketakutan dengan tingkah Raina.
"Ngedip woi," tegur Diana kepada Raina, Raina yang mendapat teguran dari Diana lantas mengedipkan kedua matanya.
"Jadi lo tinggal sendiri gitu kalau ortu lo lagi kerja?" tanya Dimas membuka pembicaraan. Raina pun menoleh ke arah Dimas.
"Yah gitu deh kak, tapi aku udah biasa kok, kan mama dan papa cari uang untuk memenuhi kebutuhan aku," jawab Raina.
"Sekaligus buat nyembuhin penyakitku," tambah Raina membatin.
"Kalau gitu nanti nginap di rumah gue aja Rain atau gue yang nginap di rumah lo gitu," usul Diana.
Raina mengangguk girang, "boleh tuh, soalnya gue ga pernah nginap di rumah orang hehe," jawab Raina.
"Gue pulang duluan," ucap Alva.
"Eh kok gitu sih kak?" tanya Raina.
"Gue datang sini cuma buat makan kue cheesecake."
"Tapikan seengganya duduk dulu kak, kita cerita-cerita dulu tentang masa depan kita hehe," bujuk Raina.
"Najis! Mimpi lo," jawab Alva.
"Kak Alva kalau kayak gitu tambah ganteng loh, Rain jadi tambah suka deh," balas Raina.
Ketiga teman mereka cuma bisa menyaksikan tanpa ada yang mau menimpali.
"Yaudah aku ikut ke rumah kak Alva aja yaa hehe," lanjut Raina membuat Alva menoleh kepadanya.
Sebelum Alva menimpali perkataan Raina, ia melihat darah mengalir dari hidung Raina. Semua orang panik terkecuali Alva, ia terlihat seakan tak peduli dengan keadaan Raina tersebut.
"Eh Rain lo gapapa? Atau kita ke dokter aja?" Tanya Diana khawatir.
"Gue ga papa kok, gue ke kamar dulu yaa," ucap Raina lalu berdiri berjalan menuju kamarnya tetapi belum sampai di kamarnya ia sudah pingsan duluan.
"Kak bantuin bawa Raina ke kamarnya dong," pinta Diana pada Dimas.
Lalu Dimas pun berdiri dan ingin menggendong Raina tetapi Alva sudah mendahului Dimas.
"Kamarnya yang mana?" tanya Alva.
"Yang itu kak," tunjukan Diana pada kamar yang bertulisan nama Raina. Alva pun menggendong Raina membawanya masuk ke kamar Raina.
"Sudah dua kali," batin Alva.
"Yaudah kak mending kakak bertiga pulang aja nanti aku aja yang ngurus Raina," ucap Diana dan mereka bertiga menyetujuinya.
Diana pun masuk ke kamar Raina, lalu duduk di samping ranjang Raina. Tak lupa ia langsung menelpon Orangtua Raina, setelah itu ia kembali menoleh ke Raina.
![](https://img.wattpad.com/cover/220297266-288-k405507.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Should You?
Teen FictionKarena Ini cerita pertama aku, jadi Mohon bantuannya:) • • • Berkisah tentang seorang gadis dengan sejuta senyuman diwajahnya yang ternyata memiliki beban hidup yang sangat besar bertemu dengan lelaki dingin yang tak punya hati yang selalu menyakiti...