"Kenapa sih, Din?" Tanya Laras sebal ketika Dinata tiba-tiba datang yang langsung duduk dan naruh buku diatas meja dengan kasar hingga menimbulkan suara.
"Bete banget gue!" Sungut Dinata.
Nisya yang melihat itu meringis. "Kalo bete gak usah sampe lempar buku apa? Dia gak salah."
"Lagian juga kenapa bisa sampe bete gitu?" Tanya Reffin setelah menyeruput minuman Nisya hingga habis. Nisya melotot, mencoba bersabar atas kelakuan teman-teman nya.
Reffin hanya tersenyum memperlihatkan gigi rapih nya. "Maaf .." Katanya tanpa suara. Nisya menekan ujung hidung nya, terlihat seperti rupanya 'pig'.
Dinata menghelas nafas sedangkan teman-temannya sudah bersiap mendengar curhatan Dinata. Ia menopang dagu nya menatap teman-temannya satu persatu, "Ali diajarin gak mudeng banget, malahan gue yang digombalin terus."
Mereka yang mendengar nya mendengus kasar. BUCIN! BUCIN!
✨
Hari ini adalah hari terakhir Ujian Tengah Semester. Hari dimana yang di tunggu-tunggu oleh Nisya. Hari terakhir melihat seorang Dagozein Alfasya dari belakang seperti ini. Tidak ada lagi hari-hari esok untuk sekedar memperhatikan gerakan kecil lelaki itu.
Alfa menoleh melihat Nisya fokus menatap kertas soal nya. Ia ingin bertanya tapi takut menganggu Nisya. Menurunkan gengsi dan terlihat lemah, itu bukan seperti Alfa. Tapi kali ini ia ingin mencoba banyak percakapan dihari terakhir Ujian juga mungkin hari terakhir untuk palpitasi nya bekerja.
"Tahu artinya yang ini gak?"
Nisya mendongak dan melihat tulisan yang ditunjuk Alfa.
"Siapa aja yang dateng kerumah Ujang?"
"Gak tahu, makanya nanya."
"Itu artinya. Jawaban nya D." Alfa mengangguk dan langsung menyilang.
"Yang ini apa?" Lagi, Alfa menunjuk kertanya pada Nisya. Nisya menghela nafas nya karena Alfa memang sedikit mengganggu konsentrasinya.
"A," jawab Nisya.
"A? Alfasya?"
Nisya merollingkan bola matanya dan kembali berkonsentrasi pada kertas ujiannya. Sedangkan, Alfa sudah berkutat lagi dengan soal-soal yang tidak ia mengerti. Cukup lama mereka mengerjakan soal masing-masing.
Kemudian Alfa menoleh kebelakang dengan tubuh yang masih menghadap depan, Nisya yang sadar Alfa ingin bicara sesuatu langsung mencondongkan sedikit tubuhnya kedepan. "Kenapa, fa?"
Dengan hati-hati Alfa mengangkat kertas soalnya. "Ini artinya apa?"
"Jelaskan yang dimaksud wayang," jelas Nisya melihat Alfa tidak yakin, "Artinya beneran kayak gitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagination
Подростковая литература[RE-PUBLISH] Matahari tidak akan jauh dari sinar nya dan bintang juga yang tak akan jauh dari cahaya nya Dalam kegelapan nya berharap kamu adalah sebuah cahaya yang akan menjadi penerang Dalam ketakutan nya berharap kamu adalah suatu alasan yang aka...