18. Taeyong Oppa

238 51 2
                                    

Mark menelponku,  pasti dia khawatir saat aku tiba-tiba menghilang meninggalkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark menelponku,  pasti dia khawatir saat aku tiba-tiba menghilang meninggalkannya. 

"Kenapa telponmu tidak aktif? Kau dimana?  Kau tidak apa-apa kan?  Taeyong hyung pasti akan marah kalau tau kau tidak bersamaku."

Mark mengoceh lagi. 

"Maaf Mark,  ada hal yang perlu kupastikan tadi.  Ngomong-ngomong aku sudah di rumah. Pulanglah. " kataku sambil menutup telponnya. 

Kusenderkan punggungku di sofa.  Setelah kejadian tadi,  kepalaku menjadi tambah pusing.  Aku tidak berani bertanya pada Taeyong oppa.

Lagi pula oppa sedang tidak di rumah.  Dia pasti di laboratorium pribadinya yang tak jauh dari sini.

Seseorang mengguncang badanku. Ya pasti Mark. 

Dia duduk di sampingku.  Dengan tampang serius dan khawatir. 

"Mark,  i have many questions. " katamu mantap. 

"Hmm???  Seharusnya aku yang banyak nanya." sahutnya sembari menaruh tas di pangkuanku.

"Kalau boleh tau,  aku koma karna apa?" tanyaku dengan was-was.

"Kau tidak ingat? "

"Tidak. "

"Aku juga tidak tau. "

"Apa? Kau tidak tau? "

Mark mengangguk. 

"Hari itu,  aku sedang bermain gitar di kamar.  Dan Taeyong hyung mengajakmu untuk keluar.  Katanya mau memberikanmu kejutan.  Aku tidak tau kejutan apa."

"Taeyong oppa? " keningku berkerut.  Aku berusaha mengingat. 

"Tapi 3 jam kemudian,  Taeyong hyung menelponku dan menyuruhku untuk pergi ke rumah sakit.  Katanya kau pingsan, saat menaiki elevator laboratoriumnya."

Aku tersentak. 

Aku ke laboratorium Taeyong oppa? 

Pingsan?

Saat menaiki evelator?

Aku tidak ingat. 

"Oh ya,  apa kau tau seseorang bernama Jaehyun?" tanyaku lagi.

"Tidak.  Aku baru mendengarnya."

Aku tertunduk lemas.  Mungkin dia hanya mimpiku saat koma. 

"Ah ya,  tapi ada sesuatu yang mengganjal di pikiranku, "kata Mark.

"Apa? "

"Entah kenapa, setiap aku menjagamu di rumah sakit,  dan kemudian digantikan oleh Taeyong hyung, aku melihatnya membawa alat-alat aneh."

Aku mengerutkan dahiku. 

"Iya,  aku tidak tau itu alat apa. Setiap kutanya pada hyung,  dia mengatakan hal konyol."

"Alat apa?"

"Taeyong hyung bilang,  itu alat pengendali mimpi."

Aku terhenyak.  Mencerna perkataan Mark. 

Tak lama kemudian,  sesorang datang membuka pintu rumah dan duduk sambil membuka sepatunya.

"Kalian sudah pulang? Sedang ngobrol apa? Sepertinya seru sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalian sudah pulang? Sedang ngobrol apa? Sepertinya seru sekali."

Seketika bulu kudukku merinding.

Tbc...

NCT + Way V - The Mysteri of Elevator Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang