BAB 9+

6 0 0
                                    

"Seriuslah Adhan , Mia bukan budak budak lagi lah ! " Mataku memandang ke arah teddybear dan coklat yang berada di tangan Adhan itu.

"Alah , apa salahnya , jadi budak budak dengan abang . Boleh abang manjakan sayang. " balas Adhan sambil tersenyum . "Sayang tak jadi budak budak pun abang boleh manjakan . Macam mana ? Nak ke abang manjakan malam ni ? " sambung Adhan lagi .

" amboi beraninya dia . Pagi tadi siapa yang macam budak budak , Adhan ke Mia ? " sindirku sebelum tergelak kecil teringatkan kisah kemanjaan Adhan pagi tadi. "Tapi disebabkan Adh dah beli , Mia ambil sajalah . "

"Mana adil sindir abang . Salah ke abang nak bermanja dengan Mia ? Dah abang sayang nak buat macam mana ? " ujar Adhan menarik muncung. Aku mengeleng sebelum mengambil teddybear dan coklat yang berada di tangan Adhan. Muncung yang dibuat buat oleh Adhan bertambah panjang.

"Merajuk ? " tanyaku masih di dalam senyuman . Alahai comelnya dia ni ! "Ambil balik lah Teddybear ni , Mia tak jadi nak ambil . "

"Alah kenapa pula ? " rugut Adhan panjang. Muka nya berkerut sebelum bertukar panik . "Sebab abang merajuk ke ? Yelah tak jadi merajuk . Janganlah tolak hadiah abang macam ni . "

Aku tergelak kecil di dalam hati . Senangnya pujuk dia ni , baru nak acah merajuk sikit.  "Adh , pegang jelah teddybear tu , Mia..... "

Aku mendapatkan lengan Adhan sebelum memeluknya erat. Berotot juga tangannya . Suami siapa ni , dah lah kacak , berotot pula tu . Eeee geram nya .

"Pegang Adhan " sambung ku sebelum tergelak kecil . Wajah Adhan bertukar merah. Tubuhnya bagai terkaku . "Adhan ? "

"Adhan tak suka Mia pegang ke ? " tanyaku risau . Kuat sangat ke aku pegang sampai merah muka dia ? Adhan pantas mengeleng sebelum mencium lembut umbun umbum ku .

"Macam manalah abang tak jatuh cinta kalau macam ni . " bisik Adhan pelahan tanpa aku sempat mendengar patah perkataannya.  Dia pantas menarikku ke dalam Disneyland bersama dua tiket di tangan kiri dan teddybear di tangan kanan.

-----

Aku membelek beberapa utas rantai yang dipamerkan di gerai bersebelahan dengan pintu masuk itu . Seutas rantai yang berbentuk bintang dan sebiji permata di tengah menarik minatku.

"Love anything dear ? "

Aku mengangkat muka sebelum memberikan sekeping senyuman kepada penjual tersebut. " no , i was just looking . "

Penjual wanita yang berumur pertengahan 50-an itu membalas kembali senyumanku tadi sebelum mengambil seutas rantai yang dari tadi menarik perhatianku. "As you can see , behind this locket . There is a word . " 

"La mienne , mi amor ... what is that mean ? " tanyaku kembali . Tulisan itu agak tersorok di belakang loket tersebut . Penjual wanita itu menghulurkan rantai itu ke tanganku. Aku membelek tulisan di belakang nya . La mienne , mi amor .

"Its mean , You're mine . Love , a very romantic phrase . Right ? That is very famous necklace around here . All the man bought this necklace for their woman , some of them , proposed with this . Such a beautiful in such a romantic city , dont you think ? "

Aku hanya mengangguk . "Im sorry . I just waiting for my husband . "

"I see ..the one that you come with ? The tall and handsome guy ? "

"Oh , you see us ? "

"Of course , i can feel your loving doey eyes all through here . You are such lucky to have him . And he so lucky to have your love . I can see how much you love him . " balas penjual wanita itu sambil tersenyum mesra. Aku hanya mengangguk sebelum berlari mendapatkan Adhan yang berada di tiket booth.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 17, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

La Mienne , Mi Amor Where stories live. Discover now