001

16 2 0
                                    

"Seriusan Lo Lun?"

Aluna mengangguk mengiyakan. Saat ini ia sedang berada di rumah sahabatnya Saras.

Sejak masuk seminggu yang lalu, Aluna sudah mendapatkan teman dan mereka cepat akrab.

"Gimana ceritanya gue penasaran nih".

Aluna tertawa melihat wajah Windi yang tingkat kekepoannya sudah stadium akhir.

"Malah ketawa sih. Serius Lun".

"Jadi-".

"Nih minum dulu" Saras telah kembali ke kamar setelah membuatkan minuman sahabat-sahabatnya.

"SARAS"

"Apaan sih Lo. Biar nggak usah teriak gue denger kali. Kira gue budek apa".

"Lo itu mengacaukan suasana tau nggak" ucap Windi kesal lalu meminum minumannya.

"Apasih nggak jelas Lo. Jadi gimana Al Lo jadi nginep kan?"

"Jadi kok. Mama udah kasih gue izin".

"Okelah kalau begitu. Berarti entar malam kita bisa ngadain piyama party" ucap Saras semangat.

"Heh Ras, mending Lo diam deh gue tuh penasaran banget ini".

"Penasaran?"

"Iya mending Lo diem. Aluna mau cerita sesuatu. Ayo Lun mulai".

"Lo kira balapan apa mulai mulai" melempar kulit kacang tepat di wajah Windi.

"Rese Lo yah" membalas perbuatan Saras.

Dan akhirnya mereka berakhir dengan sambil melempari kulit kacang.

"Udah udah gue capek" akhirnya Aluna membaringkan tubuhnya. Kemudian diikuti kedua sahabatnya.

"Kita punya kerjaan banyak deh nanti malam" ucap Saras.

"Kalian sih pada mulai. Mending kita sekarang istirahat aja entar aja baru di beresin" Windi kemudian menutup matanya.

Saras dan Aluna melakukan hal yang sama. Niat mau piyama party malah akhirnya bersih-bersih.

Saat ini keadaan kamar Saras sudah seperti kapal pecal. Biarpun baru saling mengenal mereka sudah cocok satu sama lain.

🌱

"What? Lo dianter pulang sama Keano?" Saras memekik.

Setelah acara bersih-bersih mereka kini sedang asyik memanjakan kuku kuku mereka.

"Ya ampun Ras, gara-gara Lo nih" Windi memperlihatkan tangannya yang ketumpahan cat kuku.

"Ye itu mah Lo aja yang ceroboh".

"Lagian Lo lebay banget tahu nggak".

"Ya abis gimana Alun nggak pernah dengerin gue kalau nggak boleh deket-deket sama cowok biang onar itu".

"Al Lo gimana sih gue kan udah peringati Lo" ucapnya kesal.

Aluna tahu kalau Saras memang tidak suka pada Keano. Alasannya karena Keano itu berandal, playboy, dan ketua geng. Keano itu intinya berbahaya dan harus dihindari.

Aluna juga paham kalau sahabatnya itu tidak ingin Aluna kenapa-napa.

"Ras, gue cuman di anter pulang kok. Tadi sore gue hampir di lecehin sama preman untungnya ada dia" Aluna menjelaskan agar Saras mengerti.

MenepiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang