007

3 1 0
                                    

_________________________________________

Tidak seperti di sekolahnya yang dulu yang sekolah hingga hari Sabtu, sekarang Aluna bisa puas merasakan liburan selama 2 hari yaitu Sabtu dan Minggu.

Hari ini Aluna masih bergemul dengan selimutnya. Setelah shalat subuh Aluna kembali tidur dan belum bangun hingga sekarang.

Di luar kamar mamanya terus memanggil namanya. "Aluna bangun".

Sayup-sayup ia mendengar suara mamanya "iya ma? Aluna masih pengen tidur kan hari ini libur" Aluna masih menutup matanya.

Mama Aluna kemudian masuk dan menarik selimut anaknya.
"Bangun Aluna".

"Ih mama apaan sih, aku masih ngantuk" menatap mamanya kesal.

"Di depan ada teman kamu. Katanya mau pergi".

"Hah, Saras? Atau Windi?". Mengucek matanya.

"Bukan dia cowo".

Seketika Aluna bangun dan duduk. Ia baru ingat kalau Keano kemarin mengajaknya jalan-jalan.
Aduh mati gue. Buru-buru ia masuk kamar mandi.

"Ma bilangan temen Aluna bentar lagi Aluna turun" teriaknya dari kamar mandi.

Mamanya hanya menggeleng melihat kelakuan putrinya dan segera keluar.

"Ken?" panggil Aluna.

Keano berbalik dengan sebuah bingkai foto di tangannya.

"Ihhh ngapain Lo liat-liat ini sih?" Aluna merampas bingkai foto tersebut dengan kedua pipinya yang merona.

Keano menahan tawanya "Lo imut juga pake popok kayak gitu" menggoda Aluna.

Mata Aluna melebar pipinya semakin bersemu merah "KEANO udah deh".

"Hahaha iya deh. Tapi beneran deh gue nggak bohong Lo  emang cantik" menatap ke dalam mata Aluna.

Aluna serasa terbang ke awan. Bibirnya berkedut menahan senyum. Namun baru saja terbang kini ia harus dihempas ke bumi.

"Nggak usah GR Lo" menoyor kepala Aluna.
"Gue udah lama nungguin Lo tahu nggak. Jam berapa nih sekarang janjian jam berapa bangun jam berapa" ucap Keano kesal.

Belum juga Aluna membuka mulut, Keano sudah lebih dulu menariknya.

"Ih ngga usah tarik-tarik, gue bisa jalan sendiri" berusaha melepaskan tangannya.

"Bisa nggak Lo?" terus menarik Keano hingga ke pintu masuk.

"Gue belum pamitan sama Mama" dan kini berhasil.

"Nggak perlu kita udah telat. Gue sebenernya nggak suka sama orang yang jam karet kayak Lo" lalu membawa Aluna ke motornya.

"Karena sekarang Lo udah ngelanggar janji makanya Lo harus dihukum" sambil memakaikan helm secara paksa pada Aluna.

Aluna sekarang was-was. Keano sekarang tampak sangat kesal padanya. Ia takut Keano akan berbuat yang macam-macam. Yang ia tahu dari cerita orang-orang di sekolah Keano tidak pernah main-main dengan ucapannya.

"Naik" perintah Keano.

Aluna sadar dari lamunannya. Karena tidak ingin menambah kemarahan Keano ia langsung naik dan mereka meninggalkan pekarangan rumah Aluna.

Selama perjalanan Aluna terus merapalkan doa agar Keano tidak berbuat macam-macam. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana Keano akan menghukumnya.

Sukur-sukur kalau cuman di suruh cuci motor kalau disuruh masuk ke kandang harimau kan nggak lucu. Bisa abis badan Aluna dicabik-cabik sama hewan nggak berhasmti itu.

MenepiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang