002

12 1 0
                                    

_________________________________________

Sejak kejadian Keano membawa Aluna ke belakang sekolah, nama Aluna kini terkenal dari kelas X sampai XII.

Baik yang hanya tahu namanya, orangnya, ataupun kelasnya. Kini namanya berada di peringkat ke-3 di akun web gosip sekolahnya.

"Gilaaaa" Windi memekik keras.

Aluna memutar bola matanya sedangkan Saras yang kini berada di kelas Aluna karena jamkos mengumpat salah satu sahabatnya.

"Heh mulut ember bisa nggak usah teriak-teriak kayak gitu. Malu maluin banget".

Windi sadar dan mengalihkan pandangannya dari handphone menatap sejenak ke sekelilingnya. Kini ia jadi pusat perhatian.

Kemudian ia meminta maaf atas kegaduhan yang ia buat.
"Ihh nggak nyangka gue Lun Lo sekarang jadi trending topik loh di sekolahan" menatap Aluna semangat.

"Hah?" Aluna yang tadinya membaringkan kepalanya di meja kini melihat handphone Windi.

"Kok nama gue ada di situ sih Win?".

Saras kembali membaca novelnya "nggak penting".

"Ye emang gue butuh pendapat Lo apa. Ngeselin" menatap sinis Saras dan kembali ke Aluna.

"Gini yah Lun di sekolah kita ini ada yang namanya akun gosip. Dan Lo bisa ada di urutan 3 besar setelah Keano dan Sisil karena ada sesuatu".

"Nggak sembarang orang bisa nempatin rating tertinggi kayak gini. Soalnya itu akun gosip paling hot dan terpercaya".

Aluna baru tahu kalau ada yang seperti itu. Tapi ia masih bingung kenapa namanya ada di sana. Perasaan dia tidak melakukan sesuatu yang bisa jadi bahan gibah murid-murid di sekolahnya.

"Jadi... Kapan Lo mau cerita?" Ucap Windi berbisik.

"Aduh gue juga bingung kenapa nama gue bisa ada di situ".

Windi mengaduh ketika ada yang memukul bahunya dengan buku. Tersangkanya adalah Saras yang kini menyengir ke arahnya.

"Setan ya Lo. Kalo Lo ada masalah sama gue mending bilang jangan cuman diem" ucap Windi emosi.

"Yaelah Win, gue nggak sengaja kali ada nyamuk tadi makanya gue gepok" merasa tidak bersalah sama sekali dan bergegas beranjak dari tempatnya karena sebentar lagi pergantian jam.

"Alah alasan Lo doang kan. Lo tahu gue tuh udah  kesel banget sama Lo  dari kemarin. Jujur gue tuh udah lama kenal sama Lo tapi gue belum sepenuhnya tahu tentang lo" Windi berdiri di hadapan Saras dan mengundang perhatian teman sekelasnya.

Aluna rasa ini akan jadi serius makanya ia harus cepat melerai keduanya sebelum terlambat.

"Karena gue nggak suka ada orang yang ikut campur sama urusan gue" Saras berkata dengan nada dingin.

"Saras.. Windi gue mohon banget sama kalian jangan berantem yah kalian kan udah lama sahabatan masa gara-gara hal kayak gini kalian jadi musuhan".

Saat ini Aluna merasa bersalah perdebatan Saras dan Windi kali ini lagi-lagi karena dirinya.

"Gue nggak pernah mau kayak gini tapi dia yang selalu mulai duluan" kata Windi tegas.

"Gue ngerasa nggak enak tahu nggak. Ini semua kan gara-gara gue" ucap Aluna pada akhirnya.

"Al Lo nggak salah kok maafin gue yah". Aluna tahu itu adalah Saras tumben anak itu mau mengalah duluan tapi ia bersyukur karena apa yang ia takutkan tidak terjadi.

"Gue sebaiknya balik ke kelas udah pergantian jam" lalu Saras meninggalkan mereka.

Kini Windi sudah duduk kembali tapi ia masih belum bicara. Aluna juga tidak ingin menambah kekesalan Windi dengan mengajaknya bicara.

MenepiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang