Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
💕💕💕💕
" dia sakit, sejak tadi hanya menyelimuti tubuh saja " teman Jimin segera menjawab saat jimin yang baru saja tiba di tenda kesehatan terlihat bertanya dari sorot mata gadis itu.
6th ................
Jimin mengerutkan dahi, menatap lagi sosok yang masih menyelimuti tubuh hingga kepala dengan pandangan menyelidik
"Demam?" Tanya Jimin Seraya mendekati ranjang lalu duduk di pinggirannya. Masih menatap teman bicara namun tangannya masuk ke selimut lalu mengukur suhu tubuh seseorang itu melalui dahi
Teman Jimin mengangkat kedua bahu " sejak tadi dia tak mau bicara Jadi kami tak tahu apa penyakitnya. Apa Ia sakit parah? Apa kita harus membawanya ke rumah sakit? " Tanya teman Jimin panik. Mereka berada di pinggir hutan, jauh dari pemukiman jadi akan sangat menyusahkan jika ada satu anggota saja yang sakit
Jimin menggeleng Seraya masih mengukur dahi sosok itu. Sepertinya hanya demam biasa, batin Jimin " biar aku yang mengurus. Kau pergi ke tenda perempuan saja, ada beberapa siswi yang membutuhkan pertolongan "
Teman Jimin mengangguk lalu bergegas keluar dari tenda kesehatan. Meninggalkan Jimin berdua saja dengan sosok yang masih menyelimuti tubuhnya
" bangun. kau harus makan " Jimin menyingkirkan selimut dari kepala sosok itu namun segera ditahan
" menyingkir! " hardik nya dengan suara dalam sebelum merubah posisi memunggungi Jimin
Mendapat bentakan itu membuat Jimin menghela nafas pelan. " aku tak tahu apa yang salah dengan mu, tapi kau harus makan jika ingin selamat pulang ke rumah. Perkemahan kita masih tersisa 4 hari lagi dan jika kau sejak awal memang ingin menyiksa diri sebaiknya menghilang saja, jangan membuat yang lain ikut sibuk "
Jimin tak berniat apapun, Ia tahu kata-katanya kasar namun tak bermaksud menyinggung Jadi ia tak tahu hal buruk akan terjadi. Saat malamnya Jimin kembali ke tenda kesehatan untuk memeriksa kondisi pria itu, namun di atas ranjang tak ada siapapun, hanya selimut yang dibiarkan tergeletak asal
Jimin kaget bukan main, seketika itu juga ia teringat akan usulannya yang meminta pria itu menghilang. Apa pria itu masuk ke tengah hutan lalu bunuh diri di sana? Jika iya maka Jimin akan semakin bersalah, jadi tanpa pikir panjang ataupun melapor pada pihak panitia, Jimin malah berlari menyusuri Jalan Setapak yang membawanya ke tengah hutan
