L I M A

1K 188 140
                                    

Jangan lupa vommentnya yah!

Happy reading!!!

Shasa memandang lekat keindahan bunga abadi yang ada di depan matanya saat ini. Edelweiss, baru pertama kalinya dia melihat bunga itu secara langsung dan bisa memegangnya. Sore ini, Shasa dan rombongan asik berfoto. Cewek itu kembali meminta fotografer andalannya, Zio untuk mengambil gambarnya yang sedang mencium bunga edelweiss. Kali ini dengan background  sang Mahameru yang menjulang tinggi terlihat sangat jelas.

Sayang sekali dia tidak bisa memetik bunga abadi itu untuk dibawa pulang, karena tidak diperbolehkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sayang sekali dia tidak bisa memetik bunga abadi itu untuk dibawa pulang, karena tidak diperbolehkan. Nah buat kamu-kamu yang ngaku pencinta alam, jangan pernah memetik edelweiss buat dibawa pulang yah! Janganlah kau petik keabadianku hanya untuk diberikan pada cintamu yang sesaat.

"Siapa tuh yang bikin tenda sendiri di sana?" tanya Shasa mengernyit.

"Gak tau, tapi kayaknya kemarin satu jeep deh sama kita," jawab Rini.

"Kok gue gak liat yah?"

"Lo nya kali gak nengok kanan kiri. Dia berdiri dekat Zio tau!"

"Emang dia masuk dalam rombongan kita?"

"Enggak sih, dari Pasar Tumpang dia sendirian terus nebeng naik jeep bareng kita. Di Ranu Kumbolo juga dia nenda sendirian." Rini menyipitkan matanya menatap Shasa. "Kenapa lo tanya-tanya?"

"Eh-, gak kenapa-napa kok. Cuma heran aja, nekat juga dia mendaki sendirian,"

"Ya gitu kalau udah hobi."

Entah kenapa, Shasa terus memperhatikan gerak gerik cowok yang memasang tenda itu. Hingga akhirnya si cowok sadar jika dirinya diperhatikan. Dia menoleh dan tatapan mereka beradu. Shasa langsung menundukkan kepalanya.

"Bro, butuh bantuan?" tanya Zaki ketua rombongan Shasa menghampiri cowok itu.

"Enggak usah, ini gue udah mau kelar."

"Gue Zaki. Lo?"

"Satria."

"Sendirian aja nih?"

"Iya. Lagi pengen aja." Satria mengikat tali terakhir pada tendanya. Dan selesai. Lalu dia duduk di atas batu di samping tenda itu.

"Nanti mau summit jam berapa? Hayoo bareng lah sama kita!" ajak Zaki.

Satria tidak langsung menjawab. Matanya malah melirik sekilas ke arah Shasa yang tertawa bersama teman-temannya. "Lo pada mau jalan jam berapa?" tanyanya balik.

SHARAZA (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang