🌛Chapter pertama : Mengapa??🌜

177 29 2
                                        

Rajin vote ngapa dah!!

Aku pantengin terus yang gak vote!!

🌸🌸

Sehancur itu kah semuanya sampai harus ada perpisahan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehancur itu kah semuanya sampai harus ada perpisahan?

-Bulan Purnama-

🌸🌸

-Selamat Membaca-


"Kamu gak papa Bulan?Mama khawatir banget sama keadaan kamu sayang" Ujar perempuan tersebut sembari mengelus puncuk kepala gadis yang diperban itu.

Bulan menatap sekeliling nya saat melihat ruangan yang didominasi oleh warna putih,ia melirik tangannya yang terpasang berupa selang.

"Argghhh"

Kepalanya juga terasa sakit.Sangat nyeri hingga membuatnya memejamkan matanya menikmatin rasa sakit yang ada.

"Kamu gak papa kan sayang?" Ujar mamanya kembali.

"Bulan dimana ma?" Tanya Bulan.

"Kamu dirumah sakit sayang tadi kamu kecelakaan" Jawab Mama nya sembari mengelus puncak kepala anaknya, "Kamu mikirin apa sampai kecelakaan kayak begini" Lanjutnya.

Perlahan Bulan mengambil tangan mamanya dan menurunkannya dari atas kepalanya.Ia menatap mama nya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Mama tanya kenapa Bulan kayak gini?" Ujarnya membuat Salwa-Mamanya- menatap sendu ke arah anaknya, "Ini semua karna kalian.Coba aja kalian gak bertengkar terus-terusan gak mungkin Bulan bisa terbaring disini!Seharusnya anda mikir soal itu" Jelas Bulan panjang lebar.

JEDARR!!

Salwa menatap sendu ke arah anaknya yang baru saja mengatakan hal yang membuat hatinya terluka.Ia terisak saat mendengarkan kepiluan anaknya itu.

Ceklek!!

Suara dorongan pintu itu membuat keduanya menoleh menatap seseorang yang berdiri di ujung pintu itu.

"Ada yang ingin papa bicarain" ujar pria tersebut lalu melangkahkan kakinya ke dalam sana.

Saat dirinya sudah dekat di brankar Bulan,ia menoleh menatap istrinya yang saat ini tengah menangis.

Rio-papanya- hendak bersuara,namun langsung di cegat oleh Salwa.

"Jangan bicarakan hal ini dulu kepadanya" Ujar Wanita itu yang sudah kian rapuh.

"Kita tidak boleh merahasiakan hal ini dengan Bulan" Sahut Rio.

"Ada apa?" Tanya Bulan tiba-tiba membuat mereka berdua kompak menoleh.

Salwa menahan lengan kekar Rio yang hendak berbicara,namun semuanya terlambat saat laki-laki itu telah mengucapkan kalimatnya.

"Papa sama Mama akan berpisah dan kamu akan tinggal bersama Papa"

Dorr!!

Kejutan apalagi ini?

Bahu Bulan merosot ia tak tahu harus menangis bagaimana lagi saat air mata pun enggan untuk keluar dari matanya sangking lelahnya.Mungkin memang benar!Tak ada cahaya bulan atau apapun di kehidupannya.

🌸🌸

Seminggu kemudian...

Mobil Rio memasukkin perkarangan rumah luas di daerah komplek jakarta selatan itu.Lelaki itu turun bersama sang putri nya yang menatap dingin ke arah wanita yang sedari tadi menunggu kehadiran mereka.

Setelah sidang hukum itu selesai dan mereka dinyatakan pisah membuat diri Bulan banyak berubah.Ia juga enggan tinggal bersama papanya dan madunya yang ternyata memiliki dua anak itu.Tapi apa boleh buat saat kenyataan memang Rio lah yang memenangkan hak asuh anak.

"Kamu udah pulang Mas?" Tanya wanita itu sembari tersenyum ke arah suaminya.

Rio hanya mengangguk saja,kemudian ia memegang bahu Bulan, "Kenalin Lin, ini Bulan anakku" Sahut Rio.

Relin langsung beralih menatap gadis berambut pirang panjang di samping suaminya itu,ia tersenyum menatap Bulan membuat Bulan hanya memutar bola matanya malas.

"Anak mas Cantik banget mirip kayak kamu" Ujar Relin.

"Sok tahu banget sih lo!" Sarkas Bulan, "Jelas-jelas gue tuh mirip mama,kentara banget lo bohongnya!" Lanjutnya tak kalah sarkas.

"BULAN!!" Kata Rio sedikit tinggi guna memperingatin anaknya ini,kemudian ia menatap Relin yang sedikit terkejut melihat tingkah anaknya tadi "Maafin Bulan ya yang kurang sopan,mungkin dia belum terbiasa.Lama-lama juga nanti dia akan terbiasa" Ujar Rio.

"Gak papa mas aku maklumin" Ucap Relin, "Ayo masuk mas,Haikal udah kangen banget sama kamu" Kata Relin.

Bulan dan papanya melangkahkan kakinya ke dalam rumah tersebut.Saat sampai di ruang tamu mereka menemukan dua anak laki-laki yang tengah duduk santai di sofa.

"Haikall papa pulangg" teriak Rio lalu berlari untuk memeluk putra kecilnya itu.

Haikal yang menyadarin suara tersebut langsung menoleh dan menatap berbinar saat tahu siapa orang itu.

"Papaa!!" Teriaknya lalu melompat ke dalam dekapan hangat papanya.

Bulan hanya melirik sinis saat melihat kejadian itu semua,lalu netra nya menangkap sosok cowok jangkung tinggi yang tengah menatapnya dengan pandangan aneh.

Gadis itu hanya memolotinnya saja membuat cowok itu tak lepas juga pandangannya dari Bulan.

"Ohiya Arga,Kenallin ini namanya Bulan anaknya Om Rio" Kata Relin sembari merangkul Bulan supaya terlihat akrab.

Namun,hal itu langsung di tepis keras oleh Bulan.Ia bahkan menjaga jarak dari Relin dan menatapnya dingin.

Relin hanya menghelakan nafasnya saja,ia harus bersabar dengan ketidaksukaan anak suaminya itu dengan dirinya.

"Argaa tolong kamu anterin dimana kamar Bulan ya?" Pinta Relin.

Bulan hanya mendengus saja,lalu melirik ke arah mama tirinya tersebut.

Sok baik aslinya munafik,Batin Bulan sebelum ia benar-benar pergi dari ruangan yang ia anggap sudah seperti neraka saja.

🌸🌸

Holllaaaaaa!!!Tbc yakkk!!!

Slm syg
❤❤❤❤
Caca manis imut lebay tapi bukan jablay:V

Kamis,16/04/2020,Pukul 17:12 Wib,Medan.

Langit Di Bulan [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang