Hallloo!!!!
Ada yang kangenn LDB??
Rajin taburin bintangg nya ya!!
🌛🌜
Bahagia itu sebenarnya titipan dari Tuhan!Semisalnya belum,berarti Tuhan masih ragu buat kamu merasakan hal tersebut!
-Bulan Purnama-
🌛🌜
-SELAMAT MEMBACA-
"Nih kamar lo!" Ujar Arga sembari tersenyum penuh arti kepada Bulan.
Bulan hanya menatap sinis ke arah cowok itu,tanpa mengucapkan satu katapun ia menarik knop pintu tersebut.Ia hendak masuk namun sebuah cekalan tangan membuatnya terhenti menatap jengah ke arah cowok aneh ini.
"Lo gak ada mau ngucapin apa-apa gitu?" Ujar Arga memberi kode.
Bulan menepis kasar tangan Arga membuat cowok itu hanya menatapnya bingung.
"Jangan lo pikir gue mau bilang makasih sama lo!Itu cuman ada di mimpi lo doang" Kata Bulan dengan sarkasnya,kemudian ia hendak berbalik namun langkahnya terhenti kembali,lalu menatap Arga yang saat ini tengah cengo "Dan satu hal!Jangan lo pikir gue mau saudaraan sama lo ataupun hal lainnya!" Lanjutnya.
Kemudian ia berbalik menutup pintu dengan kasar hingga membuat bunyi seperti dentuman.
"Monyett!!Terkejut aingg" Ujar Arga saat melihat pintu itu sudah tertutup.
Ia mengangkat tangannya di udara.
Ada apa dengan dirinya?Mengapa dirinya bisa begitu saat berhadapan dengan gadis itu.Jangan bilang bahwa dia---
"Oh No!!Dia itu saudara tiri gue anjir,jangan sampai gue jadiin dia bahan gue.Gak mungkin itu!!" Kata Arga lalu berbalik pergi meninggalkan kamar gadis itu.
🌸🌸
Keesokkan harinya Bulan sudah bersiap dengan pakaian sekolah nya.Rok yang sengaja ia press ketat habis-habissan sehingga membentuk lekuk tubuhnya,ditambah riasan yang begitu mencolok membuatnya terkesan ingin Mangkal ketimbang sekolah!
Bahkan,rambut coklat indahnya ia ganti menjadi warna abu-abu,menambah kesan berani di dalam dirinya.
(Kayak gini lah contohnya:(Rada bingung nyariknya)
Ia menatap tampilan dirinya di cermin.Biasanya ia selalu tersenyum sembari mengoceh ria,namun kali ini berbeda ia menatap penuh kebencian di depan cermin itu.
Gadis itu mengambil tas hitam yang memiliki duri-duri layaknya landak di sana,ia mengandengnya dengan sebelah tangannya.Ia melangkahkan kakinya menurunin anak tangga satu-persatu,saat tiba di ruang makan ia menatap jengah lalu hendak berbalik saja tak jadi sarapan.
"Mau kemana kamu?"
Suara bariton itu menghentikan langkahnya,membuatnya terpaksa untuk berbalik menatap keluarga -baru- disana.
"Ayo!Sarapan dulu Bulan.Ma--"
"Lo bukan mama gue!" Potong Bulan cepat dan menatap dingin ke arah Relin, "Jadi jangan harap lo bisa gantiin posisi mama gue.Cuman Salwa.Mama gue satu-satunya!" Lanjutnya.
Rio yang melihat kelakuan putrinya sudah kelewat batas hendak memprotes itu semua.Namun,sialnya setelah mengatakan hal itu Bulan langsung pergi meninggalkan tempat tersebut.
"Udah deh Ma jangan dipikirin,mending kita sarapan aja!" Celetuk Arga tiba-tiba yang dianggukin oleh semuanya.
🌛🌜
Bolos!
Itu lah yang dilakukan Bulan saat ini!Bukannya pergi ke sekolah ia malah memilih menongkrong di sebuah taman yang jaraknya hampir jauh dari letak sekolahnya.
Gadis itu memangku tas nya di atas pahanya,guna menutupin pahanya juga yang sedikit terbuka.
Tiba-tiba datang seorang anak kecil menghampiri dirinya dan duduk di sampingnya.Bulan menoleh menatap anak kecil berumur lima tahun yang saat ini sedang bermain dengan bonekanya.
"Kamu ngapain disini?" Tanya Bulan lembut.
Gadis mungil itu menatap Bulan dan tersenyum, "Raya lagi nungguin Mama" jawabnya.
Namanya Raya, gumam batin Bulan.
"Nama Kakak Bulan" Kata Bulan sembari menyodorkan tangannya yang diambil ceria oleh gadis mungil.
"Kakak kenapa gak kesekolah?"
"Hm..lagi libur mungkin"
"Kak Bulan bohong ya,padahal kakak lagi bolos kan?" Tudingnya membuat alis Bulan berkenyit heran.
Darimana bocah sekecil ini tahu?
"Kamu indigo?"
Raya mengangguk, "Kata Mama,Aya punya indra keenam" Sahutnya. "Kakak gak boleh bolos itu bisa buat kita bodoh,walaupun Raya belum sekolah,tapi kata bang Binbin kita harus rajin sekolah supaya gak ketinggalan banyak pelajaran" lanjutnya berceloteh.
Bulan hanya diam saja mendengarkan Raya berbicara.
"Kakak sebenarnya cantik kalau gak pakai make up aneh ini" celetuk Raya.
Tak lama kemudian terlihat dari kejauhan seorang wanita yang tampak masih muda da terawat hendak menghampiri mereka.Raya bangkit dari duduknya,lalu mendekat ke arah mamanya.
Ia melambaikan tangannya ke arah Bulan,sebelum pergi ia mengatakan sesuatu kepada Bulan.
"Semua yang kakak alamin udah di rencanakan,demi kebaikan kakak sendiri"
Bulan mematung masih memikirkan perkataan bocah tadi.Maksudnya apa?Gadis itu benar-benar bingung dengan segala hal yang barusan terjadi.
Lebih memilih bodo amat dan tidak percaya!Gadis itu bangkit dari duduknya dan meninggalkan taman tersebut.
🌛🌜
Terima kasih telah membaca!
Gimana menurut kalian untuk LDB nya?Aku harap kalian suka:)
Slm syg
❤❤❤❤❤
Caca marica hey tayooSenin,04/05/2020,pukul 09:28 Wib,Medan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Di Bulan [On Going]
Fantasy[FOLLOW BARU BACA!!] Dia Langit,cowok yang sama menolongku saat aku sedang terpuruk. Dia juga yang menjagaku.Mendengarkan segala keluh kesahku dan setia kepadaku dimanapun aku berada. Tapi,bukankah seseorang juga mempunyai masalah?Sama seperti apa y...