Langit Di Bulan [On Going]

🌛Chapter Enam:Terburuk🌜

Aku harap kalian sellau dukung dengan menyertakan Vote and Comment kalian❤❤

Maafin author yang lama update nya,hehehe

BTW HAPPY 500 PEMBACA🥰🎉hehe sng bgt aku tuh,makasihh juga buat readress yg kucinta eakkkk.

Ayo bantu aku cari TyPo yang bertebaran!!

Untuk masalah CAST kayak ntar aku pertimbangkan lagi,jadi buat kalian jangan mikirin itu dulu ya:)

🌛🌜

Baru permulaian belum pelaminan,jadi gak usah takut kalau seandai ditolak waktu ajak kenalan!

-Bintang Langit Angkasa-

🌛🌜

-Selamat Membaca-

Permintaan Bulan untuk ke sekolah yang ia inginkan ditolak mentah-mentah oleh Rio,Alhasil disinalah dia berada di depan sekolah Budaya Bangsa.

Ada yang patut harus ia syukurin saat tahu dirinya tidak satu sekolah dengan anak sok baik bernama Argalih Perdana.Tak bisa dibayangkan oleh gadis itu jika ia benar-benar satu sekolah dengan cowok sialan itu!

Sepanjang perjalanan menuju ruangan adminstrasi,banyak pasang mata yang menatapnya intens kemudian berlanjut menjadi bualan kecill yang dibisikkan di telinga.

Mungkin mereka heran dengan gaya urakan yang dimiliki oleh seorang Bulan Purnama.Dengan rambut yang kini ia cat dengan warna baru yakni,abu-abu!Menambah kesan semakin berani di dirinya!sedangkan Bulan?Gadis itu hanya menatap ke arah depan dengan tatapan dingin dan kosong seperti biasa.

Tak lama kemudian mereka sampai di tempat tujuan yang mereka cari sedari tadi.Gadis itu duduk dengan Rio berada disampingnya.Lalu,ia mengangkat kakinya keatas kemudian melihat sekeliling ruangan disini.

"Saya berharap saya bisa merubah Bulan menjadi lebih baik dari sebelumnya dan membuat dia betah berada disini" Ujar guru itu kemudian setelah berbincang panjang bersama Rio.

Gadis itu mendecih,lalu mencondongkan badannya ke arah guru wanita dihadapannya,hingga terciptalah jarak tipis diantara mereka. "Emangnya gue robot atau power rangers yang bisa lo atur atau lo ubah sesuka hati lo" Ucapnya dingin danpenuh penekanan sembari menunjuk dirinya.Tanpa rasa takut dia juga dengan lancangnya menatap guru itu,Kemudian ia terkekeh sinis "Lucu banget Lo!!" Lanjutnya.

"Bulan!!Jaga sikap Kamu!!" Hardik Rio membuat gadis kembali duduk di tempatnya semula.Ia menghembuskan nafasnya kasar, "Maapkan perilaku putri saya ya Bu" Lanjutnya.

"Tidak apa-apa Pak"

Setelah berbincang mengenai banyak hal dan memakan banyak waktu,akhirnya Rio bangkit diikutin oleh Bulan di sampingnya.Lelaki paruh baya itu berjabat tangan bersama guru wanita tadi seakan-akan mereka baru saja melakukan suatu bisnis yang saling menguntungkan.