"yaelah lebay banget lo pake acara mau muntah segala lihat muka gue." Sambil memijat dagu nya.
Rena hanya memasang wajah malasnya. Renita menatap langit - langit kelasnya.
Faris pun ikutan melihat arah mata rena ke atas.
"Tak ada yang menarik di atas." Gumam faris.
"Ada lah yang menarik." Rena tak mau kalah.
"Apanya orang cuman triplek aja." Mata faris ke arah atas lagi.
" Orang tadi ada cicak mau jatuh tapi sayang gak jadi jatuh." Rena memainkan handphone nya.
Faris hanya membuang nafas kasar rasanya jengah berbicara sama rena kalau sudah ngambek.
Dari arah pintu sudah ada langkah kaki yang memasuki kelas. Namun faris tidak tahu jika ada seseorang yang sudah berdiri di meja guru menatapnya.
Tiba - tiba melayang penghapus papan tulis tepat di kepala faris.
Pakkk
Faris dan rena terkejut ada yang melempar penghapus. Faris pun mengambil penghapus itu dan berbalik.
"Siapa yang lempar penghapus ini sampai kena kepala ku." Bentak faris kepada teman - teman nya tanpa melihat arah meja guru.
"Ibu yang lempar penghapus." Ucap bu tika sambil menajamkan bola matanya pada faris.
"Ohh ternyata yang lempar ibu cantik ya. Kalau ibu yang lempar mah gak apa - apa." Faris melembut dan berjalan menuju meja guru.
Bu tika menatap faris yang berjalan menuju ke arahnya.
"Assalamualaikum ibu cantik nan jelita.. gurunya faris yang palingggg baik hati dan tidak sombong. Asal ibu tau nie ya.. ibu itu selalu ada di hati saya. Ucap faris menggombal bu tika. Sambil drama memegang hatinya di balik seragam.
Bu tika langsung menarik telinga faris .
"Awwww...sakit butik" ringis faris.
"Kamu panggil saya butik."bu tika tambah menarik telinga faris.
"Yakan nama ibu tika. Jadi kalau saya singkat panggilnya butik bu. Jelas faris yang masih menahan rasa sakit di telinganya.
Di bekakang rena ketawa ngakak melihat faris yang kena jeweran.
"Mampus kan lo Kira enak di jewer. Hahaha mamam tuh jeweran dari butik." Ucap pelan rena sambil menggolok faris.
"Ngapain kamu tadi duduk di belakang dan di atas meja." Tanya bu tika melepas jewerannya di telinga faris.
Faris memegangi telinganya yang hampir mau putus.
"Itu bu saya lagi bujuk rena supaya duduk kembali di samping saya. Iyak kali bu saya duduk sendirian kyak jones aja." Jelas faris pada bu tika.
Bu tika pun melihat rena yang sedang tertawa di belakang.
"Renaa." Panggil bu tika
Rena langsung kaget nama nya di panggil, Ia langsung diam gelagapan.
"I - ya bu ada apa panggil saya." Tanya rena gugup.
"Kenapa kamu pindah tempat duduk." Tanya bu tika.
"A-nu bu kar-na saya bosan duduk di dekat faris." Gugup rena karna takut kena jewer lagi. Cukup faris saja hampir mau putus telinganya. Kakau bu tika menambahi bisa - bisa ia tak punya telinga besok.
"Kembali ke tempat mu sekarang. " Suruh bu tika menunjuk tempat duduk di depannya.
Faris girang di belakang bu tika. Sambil menjulurkan lidah nya dan menjulingkan matanya ketika rena memasang wajah tak suka kepadanya.
Tanpa di duga bu tika berbalik badan dan melihat tingkah faris.
"Fariss." Teriak bu tika.
Faris terlonjat kaget dan langsung pasang tanda pisss damai ke bu tika.
"Sana kembali duduk kamu." Suruh bu tika yang sudah duduk di tempatnya.
Faris pun duduk di sebelah rena yang memasang wajah masamnya.
"Gara - gara kalian berdua jam pekajaran ibu habis 15 menit." Ucap bu tika sambil membuka buku absebsi siswa.
" Senang kan lo sekarang." Ucap rena pelan di samping faris.
"Senang banget dong." Faris bangga.
"Faris, rena. Ngobrol sekali lagi kalian keluar dari kelas hadap tiang bendera." Ucap bu tika.
"Mending natap butik cantik daripada tiang bendera." Ucap faris santai.
"Huuuuuuu." Sorak teman - teman nya.
"Udah diam kita mau mulai pelajaran nya sekarang. Absen nya belakangan aja karna takut waktunya gak cukup. Dan kamu faris siap - siap jeluar kalau buat ulah." Bu tika pun membuka buku.
"Buka buku paket hal 90. Kerjakan 5 soal dan jangan ribut."bu tika memberi tugas. Setelah itu ia mengoreksi buku kelas sebelah untuk di beri nilai.
Mereka mengerjakan dengan tenang tanpa suara. Namun, rena dan faris masih berdu mulut pelan sambil mengerjakan.
Untung bu tika gak dengar adu mulut mereka. Kalau tidak habislah mereka hormat tiang bendera sampai pulang. Apalagi hari ini memang sangat terik.
"Waktu hampir habis jika ada yang sudah selesai di kumpul di meja ibu dan boleh pulang " ucap bu tika.
Semua langaung cepat - cepatan suapa yang selesai deluan. Ada yang nyontek sebelahnya, ada yang searcing di google. Ada yang lempar - lemparan kertas minta jawaban.
Faris dan rena tenang mengerjakannnya. Karna mereka sudah punya jawabannya yang ia dapat dari kelas ips 1 jadi yah santai aja.
"Akhirnya selesai " ucap rena senang.
"Cepat banget lo selesai." Ucap faris.
" Iyh dong kan gue kilat tangan nya" rena menggesekan jempol nya ke hidung. Tanda itu gampang untuknya.
Rena pun berdiri menuju meja bu tika memberikan tugasnya yang sudah usai.
"Ini bu tugas saya sudah selesai." Ucap rena berdiri di depan bu tika.
Bu tika mendonggak
"Tumben cepat banget selesainya." Ucap bu tika.
"Cepat salah lambat juga salah maunya ibu kyak mana sih bingung jadinya." Dengus rena.
"Yaudah gak usah ngedumel sana pulang." Usir bu tika.
"Ngusir nie bu ceritanya." Rena sambil nenaikan alisnya.
"Cepat pulang atau ibu tahan kamu." Tekan bu tika.
"Iya nie rena pulang bu." Rena mengambil tasnya lalu menyalami bu tika dan keluar kelas menuju parkiran.
Faris pun selesai juga mengerjakan. Ia langsung merapikan alat tulisnya kedalam tas lalu mengumpulkan tugasnya.
"Nie bu faris sudah selesai kerjakan." Faris menyerahkan buku nya pada bu tika.
"Oh baiklah taruh saja." Suruh bu tika.
"Pulang bu assalamualikum." Ucap faris mencium punggung bu tika.
"Waalaikum salam." Jawab bu tika.
Faris pun melenggang pergi keluar kelas.
Di kelas masih banyak yang kerjakan dengan tangan cekatan.
Hayoooo suka gak dengan cerita nya insya allah sampai end kok nulisnya. Dan beri dukungan juga yah.
Jangan lupa vote and comen
sebelum lanjut baca part selanjutnya
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy's Girl In Love
Teen Fictionseorang wanita tomboy yang mempunyai sahabat cowok yang tampan dan terkenal playboy nya. tanpa gadis tomboy itu sadari ternyata dia suka sama sahabatnya sendiri. padahal awalnya ia sedikit tak suka sama sahabatnya yang playboy dan banyak cara melulu...