part 5

5 1 0
                                    

Senja telah tenggelam di ufuk barat dan langut mulai menggelap langit - langit sudah terlihat taburan bintang berkelap kelip indahnya serta pulan yang hanya separuh.

Rena sekeluarga sedang makan malam setelah menjalankan ibadah shalat di kediaman rumahnya. Mereka duduk di meja makan yang telah terhidang berbagai makanan disana.

"Ren bagaimana sekolah mu."tanya mama rena sambil menyendok nasi.

"Alhamdulillah baik kok ma." Jawab rena sambil mengambil ayam sambal balado.

"Jangan kebanyakan bandel yah di sekolah. Kurangi aktifitas mu yang seperti anak laki - laki. "Ucap mama rena.

"Yah mana bisa lah ma, rena kan suka dengan semua aktifitas rena. Bahagia tauk ma, bisa main bola,main balapan motor, manjat tebing. Pokoknya itu kesukaan rena banget ma. " Rena memasang wajah girang nya mengucap semua aktifitasnya.

"Ren papa kasih tau yah. Anak perempuan itu harus lemah lembut. Harus muke up biar terlihat elegan di lihat Kan cantik kalau kamu seperti itu." Nasehat papa rena.

" Iss make up enggak banget buat rena pa, kyak ondel - ondel ntar muka rena kalau gitu. Apalagi kalau harus pakai sepatu ber - hak isss buat kaki sakit aja. Lebih baik kyak gini masih mending juga pa."rena sangat geli memikirkan itu semua.

"Yaudah terserah kamu saja nak. Yang penting kamu bahagia itu sudah cukup buat papa." Ucap lembut papa nya sambil mengelua kepala putrinya.

Papa dan mama nya saling menatap dan menggelengkan kepala. Dan melanjutkan makan malamnya.

Acara makan pun sudah usai rena meninggalkan kedua orang tuanya di ruang tamu dan ia menuju kamarnya.

Rena pergi ke balkon kamar sambil membawa gitar kesayangan nya.

Ia perlahan memetik gitar nya untuk memulai permainan nya,Namun.

Takkkkkkk

Ada seseorang yang melempar rena pakai buah apel tepat mengenai kepalanya.

" Siapa sih yang lempar nie buah. Jorok banget lagi udah di makan separuhnya. Iwwwww menjijikan." Rena melempar apel tadi sembarangan.

"Awwwww" teriak seseorang dari bawah.

Mendengar itu pun rena kaget dan langsung menaruh gitarnya dan melihat ke bawah siapa yang meringis.

Mata rena terbelalak ternyata di bawah ada faris yang memegangi mata kirinya.

"Woy sadis amat leparan loh sampai kena mata gue." Teriak faris tak terima.

Rena menunjuka jarinya tanda pissss..
Lalu ia langsung berlari ke bawah untuk menemui faris.

Papa dan mama rena terkejut melihat anak nya berlari dari atas.

"Ren kenapa lari - lari gitu turun nya." Tanya mama bingung...  Rena pun berhenti berlari.

" Itu mah ada teman di luar jadi rena mau hampirin  dulu yah." Jawab rena.

"Teman kamu itu pasti si faris kan." Tebak mama rena lagi.

"Iyh ma si anak curut lagi yang datang. Kan dari dulu yang suka kesini malem - malem kan cuman si cucunguk satu itu." Jawab rena cengengesan.

"Yaudah sana kasian faris tungguinnya lama." Usir mama nya dan rena langsung membuka pintu dan keluar.

Faris sudah duduk di gazebo depam rumah rena sambil memegangi matanya.

Rena yang melihat keberadaan faris pun langsung berjalan sedikit berlari menghampiri faris.

"Gila lo malam - malam kesini." Ucap rena sambil meninju lengan faris.

"Gue lagi gabut makanya datangi lo." Ucap faris yang masih memegangi matanya.

"Coba gue lihat mata lo yang kena lempar tadi." Rena mencoba menurunkan tangan faris dari matanya agar bisa melihat mata faris yang kena apel.

" Jangan ntar lo jantungan lihatnya." Ucap faris yang mengelak agar tangan rena tak mepihat matanya.

"Lihat dulu far. Issss ayo buka." Dengus rena pada faris

Rena yang keras kepala langsung menarik paksa tangan faris. Dan.. 1,2,3...

"Akkhhhhhh biji mata faris keluar." Teriak panik rena sambil menjauh dari faris karena takut.

"Buahahahhaha." Tawa faris pecah ia tertawa memegangi perutnya.

Rena terdiam melihat faris menertawa kan nya. Lalu, ia mendekati faris.

"Isss lo kerjain gue." Rena memicingkan matanya pada faris.

"Hehehe maaf ren habis lo nya juga sih lempar apel sampai kena mata gue. Jadi gue punya ide kerjain lo pakai mainan bola mata keluar ini. " Faris membuja mainan itu dari matanya dan memberikan ke rena.

"Isss lo yah dasar jadi anak nakal banget suka kerjain orang. Gue panik gila ngelihat biji mata lo keluar.. untung cuman  mainan kalau mata lo keluar beneran mampus lo gak bisa lihat wajah cantik gue." Jelas rena sambil tertawa.

"Ya sudah ayo duduk dulu gue mau cerita banyak nie sama lo." Faris menarik rena untuk duduk di sebelahnya. Rena pun menuru saja mengikuti faris.

"Gaya lo mau cerita banyak.. emang cerita lo penting banget nie." Ucap rena memukul lengan faris.

"Beh penting banget nie cerita gue. Jadi, lo mau dengarin gak." Tanya faris melirik rena.

Rena pura - pura memasang wajah seperti lagi mikir.

Rena terkejut saat faris menariknya lebih dekat lagi.

Jantung rena tiba - tiba menjadi kembang kempis karna perlakuan faris yang spontan. Tidak sehat sepertinya jantung rena saat ini.

"Gila kenapa jantung gue cenat cenut kek gini yah. Ahhh.... Jantung gue gak normal keknya atau gue ada penyakit jantung atau apaan sih." Batin rena

Faris yang melihat rena diam langsung menjitak kepala rena hingga sang empunya tersadar

Rena mengelus kepala nya.

"Ahh kelamaan tunggu lo mikir lola juga soalnya. Mending gue cerita aja langsung." Ucap faris setelah melepas tangan nya di bahu rena.

"Yaelah gak pakai jitakan juga kali.. bisa jadi bodoh gue kalau gini caranya." Rena tak terima di jitak faris.

"Hehehe piss... Gue lanjut cerita lo dengarin yah. Awas lo tidur lagi kyak waktu harian, gue cerita lo malah molor." Faris mengingatkan rena. Ia kali dia cerita malah di tinggal tidur. Kan buat capek aja komat kamit mulutnya kyak mbah dukun. Mbah dukun enak dapat duit lah faris cuman dapat capeknya aja.

"Iya cepetan sebelum mata gue minta di tutup." Dengus rena

"Jadi gini ren gue punya teman cwek dia tinggal di bali." Jelas faris

"Truss..."ucap rena.

"Lo dengerin dulu sampai gue selesai cerita baru tuh lo boleh ngomong." Dengus faris masa dia cerita rena memotong ucapannya.

"Hummm" dehem rena tanda mengerti.

"Jadi teman gue itu nanti pindah ke sekolah kita cuy. Dan dia akan di tempatkan di kelas kita." Jelas faris dengan girang nya.

"Oh gitu doang gak penting juga." Ucap rena sambil menguap.

" Yaelah gue lagi senang nie ren, soalnya gue punya masalah sama dia."ucap faris sambil mengangkat kakinya  di taruh ke atas paha kirinya.

" Emang masalah lo sama dia apa." Tanya rena sambil mengeryitkan dahinya.

" Masalahnya tuh gue suka sama dia ren, dia itu cantik, elegan, kulitnya haluk bak sutra, rambut kecoklatan. Sumpah bidadari syurga dia mah." Ucap faris sambil membayangkan gadis yang akan pindah ke sekokahnya sedang tersenyum manis padanya.

" Dasar budak cinta." Ucap rena langsung berlenggang pergi meninggalkan faris yang masih ngayal yang tak nyata.

Semoga suka yahhh guyssss

Dan tunggu cerita lanjutan nya

Jangan lupa vote and comen

Tomboy's Girl In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang