Ceklek
Pintu terbuka
"Ada apa bi? Tanya rena
"Itu makan siang nya sudah siap." Ucap bi tati yang sedang memegang kemonceng di tangan nya.
" Oh makasih yah bi... Ntar rena turun makan." Bi tati menganggukan kepalanya. Lalu pergi dari kamar rena untuk melanjutkan bersih - bersih nya.
Rena kembali masuk kedalam kamar menuju balkon menghampiri faris yang ketakutan karna ulahnya.
"Mana si curut yah? Perasaan tadi masih di sini kok." Rena celingak celinguk mencari batang hidung faris namun matanya tak menangkap sosok faris di manapun.
Lewat mana coba tuh curut kabur dari sini? Kan balkon ini tinggi banget gak mungkin faris loncat bisa patah tulang adanya. Batin rena bertanya - tanya.
Mata rena membola ketika melihat ada nangkring di ujung balkon kamarnya.
"Pantas cepat hilangnya!! Ternyata lewat tangga naiknya.. cerdas juga tuh curut jelek." Gumam pelan rena.
"Sudahlah biarin aja tuh anak bego.. capek ngurusin dia yang gak peka." Rena baru selangkah ingin masuk ke kamarnya. Namun-
Takkk
"Aww... Siapa yang berani nimpuk gue." Ringis rena memegangi kepalanya.
Rena menunduk mengambil apel yang menimpuknya tadi. Rena melangkah maju melihat siapa orang yang berani nipuk sampai kena kepalanya.
"Woyyy.... Siapa yang berani timpuk gue." Teriak rena dengan marahnya.
Mata rena menangkap sosok faris yang sedang tersenyum tanpa dosa yang sedang bermain ayunan di halaman rumah rena.
"Gue yang nimpuk lo." Faris cengir tanpa dosa
Rena berlari kebawah menuju halaman rumahnya ingin menghajar faris.
"Loh... Dimana tuh tuh curut? " Rena celingak celinguk mencari faris.
Tiba - tiba ....
Dorrrrrrr
Rena terlonjak kaget hampir mau copot jantungnya rasanya. Rena berbalik badan dan langsung. Menampar orang yang mengagetkan nya tadi dengan kelima jarinya yang menempel cantik di pipi orang itu yang tak lain adalah faris sendiri.
"Awww.. ringis faris merasakan panas di pipinya.
"Mampus mamam tuh cap lima jari dari tangan gue.. makanya jadi orang jangan usil." Rena berjalan menuju ayunan yang diikuti faris di belakang nya sambil memegangi pipinya.
"Masih sakit tuh pipi lo." Tanya rena pada faris yang sedang memegangi pipinya yang kena tampar.
"Iyalah.. tangan lo besar gitu trus tenaga kyak laki nampar gue." Dengus faris
"Makanya jangan cari masalah sama gue." Rena menatap sinis faris.
"Iyah tau gue salah." Faris membuang nafas kasar.
"Nyadar lo kalau salah." Celeng rena faris yang masih ngusap pipinya.
"Iyah nyadar gue." Dengan malas faris menjawab.
"Bagus." Rena memberi jempol ke faris yang memasang wajah kusut.
"Sana pulang lo... Gue bosan lihat wajah jelek di hadapan gue." Usir rena pada faris.
"Enak aja lo... Wajah tampan gue yang banyak di kagumi kaum hawa di bilang jelek." Faris tak terima di katakan dirinya jelek.
"Ia termaksud gue juga faris menyukai lo." Batin rena ingin mengatakan nya langsung pada faris. Tapi sayang keberaniannya belum ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy's Girl In Love
Teen Fictionseorang wanita tomboy yang mempunyai sahabat cowok yang tampan dan terkenal playboy nya. tanpa gadis tomboy itu sadari ternyata dia suka sama sahabatnya sendiri. padahal awalnya ia sedikit tak suka sama sahabatnya yang playboy dan banyak cara melulu...