part 8

1 1 0
                                    

Jam istirahat pun sudah selesai sekarang sudah berganti jam pelajaran.

Hari ini jadwal kelas rena dan faris untuk olahraga. Mereka semua sekarang sudah berkumpul di lapangan dan membuat barisan untuk segera pemanasan. Pak tedy datang membawa bola basket di tangan kirinya sedangkan tangan kanan nya ia nemegang buku absen.

Seulas senyum terpampang di wajah rena karna melihat bola basket yang di pegang pak tedy.

"Waras lo ren senyum kagak jelas gitu." Tanya faris yang berada di sebelahnya.

Rena mengkode faris dengan menunjukan pada faris menggunakan arah matanya. Faris pun mengikuti arah mata rena.

"Wah asyik nie kita tanding." Ucap faris menantang rena.

Rena melirik faris yang sedang memasang wajah tantang nya.

"Okey kalau lo pengen tanding sama gue. Emm... Tapi lebih asyik jika ada hadiah untuk pemenang nya." Rena memainkan alisnya meminta persetujuan.

Ehh kalau gue kalah bisa mampus.. kan kalau rena menang dia minta hadiahnya gak ada rasa kasian. Bisa jadi gembel gue kalau dia yang menang, pengen nolak cuman takut di bilang pengecut.hmmm.. pokoknya gue harus menang kali ini. Batin faris

"Bilang aja lo takut kalah dari gue kan." Ejek rena pada faris.

"Mengambil kesimpulan sendiri tanpa mendengar jawaban dari orangnya." Ucap faris tak terima.

" Yaelah jadi atau gak nie." Tanya rena lagi memastikan faris.

" Emm iya jadi gue terima tantangan lo." Faris pun menerima tantangan dari rena.

" Selamat menjadi yang kalah." Rena menyalami faris.

"Dasar wanita."ucap pelan faris.

Pemanasan pun di mulai pak tedy yang memimpin pemanasan. Belum lama keringat mulai membasahi pelipis mereka. Mungkin karna hari nya juga yang sangat terik matahari jari cepat menimbulkan keringat.

Dirasa sudah cukup pak tedy mulai pendinginan. Setelah itu pak tedy menyuruh mereka lari lapangan tiga kali putaran.

"Oke anak - anak kalian bebas bermain jika tak suka basket kalian tinggal ambil bila volly atau bulu tangkis di ruangan bapak yah. Bapak tinggal dan kalian jangan kelmbali ke kelas sebelum bunyi bel. " Ucap pak tedy.

" Faris tangkap bola nya." Pak tedy melempar bola basket ke faris karna pak tedy tau dari tadi faris melirik bola basket di tangan nya.

Faris pun menangkap bola yang di lempar pak tedy.

" Makasih pak." Ucap faris yang di balas anggukan sama pak tedy.

" Yaudah semua bapak tinggal gak apa - apa kan." Tanya pak tedy.

"Oke pak" jawab mereka serempak.

Mereka semua pun mencar mencari kesenangan nya masing - masing.

Rena dan faris sudah berdiri di tengah lapangan basket dengan faris yang masih memegang bola nya.

"Siap traktir gue yah far." Ejek rena sambil menaikan kedua alisnya.

"Belum menang sudah sombong banget lo." Sinis faris pada rena.

"Yaudah lo pilih garuda atau angka." Tanya faris yang memegang koin di tangan nya.

"Gue garuda aja." Jawab rena

"Oke siap." Faris melambungkan ke atas uang koin nya lalu menangkap nya kembali di perlihatkan ke rena.

"Angka.. berarti gue yang bawa bola nya." Faris pun mengantongi koin nya lalu bersiap memulai mendribel basket terlebih dahulu.

Tomboy's Girl In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang