Di ruang bk lah rena berada sekarang, sungguh sial banget menurutnya hari ini. Entah tadi malam ia mimpi apa hingga kesekian kalinya kembali masuk di buku keluarga besar bk.
"Kamu ini yah.. suka sekali masuk ruangan saya." Ucap guru bk yang bernama bu tari.
"Apanya bu..? Saya aja males masuk kesini." Dengus rena denga malasnya
"Kalau males masuk kesini.. Kamu jangan banyak ulah dong nak." Ucap bu tari lagi.
"Yah.. ibu juga sih yang rajin bawa saya kesini.. saya aja capek apalagi ibu gak capek apa hukum saya terus. Ayolah.. damai bu pisss." Bujuk rena yang ingin damai sambil tersenyum melihatkan deretan gigi putihnya.
"Kamu ini jawab... Terus omongan ibu. Ibu gak akan capek bawa kamu kesini sampai kamu jerah dan gak banyak tingkah dan ulah lagi." Bu tari mengambil buku besar yang biasa menulis nama siswa yang bermasalah.
"Hufff... Terserah ibulah." Rena pasrah harus masuk absen lagi di buku besar bk.
"Tulis nama, kelas,hari/tanggal, keterangan dan terakhir tanda tangan." Bu tari mwnyebutkan data yang harus di isi rena.
"Absennn... Terussss... Sampaiii... Penuhhh..." Rena memanjangkan ucapannya di setiap akhir katanya.
"Makanyaaa.... Jangannn.... Cariii... Masalahhh..." Balas bu tari sambil tertawa.
" Iss.. ibu ngapain ikutan saya ngomong kyak gitu " sinis rena sambil memutar bola matanya.
"Terserah saya kan mulut juga mulut saya." Dengus bu tari. Lalu, menutup buku besarnya.
"Huffff " rena membuang nafas kasarnya.
"Yaudah sana kamu bersihkan lapangan sampai bersih. Kalau gak bersih ibu tambah cabut bulu ketiak pak satpam." Bu tari tersenyum devil.
Rena langsung melonggo mendengar ucapan bu tari yang membutnya pusing tujuh keliling.
"Iyuhh... Ibu aja kalau mau cabutin saya mah.. ogah banget." Ucap rena memasang wajah menjijikan.
"Yaudah sana bersihkan lapangan, jangan banyak ngoceh lagi. Ibu, sudah pusing dengarin mulut bebek mu yang berceloteh." Usir bu tari.
"Bibir seksi di bilang kyak bebek. Hufff." Dengus rena. Lalu, ia pergi keluar dari ruang bk.
"Pergi atau mau ibu tambahin."ancam bu tari.
"Yaelah bu.. gitu aja sewot banget. Yaudah saya keluar malas disini lihat emak - emak galak." Ucap rena lalu berlari keluar.
"Anak jaman sekarang suka ngejawab aja terus omongan guru. Mudahan kamu gak kyak mereka yah nak." Ucap bu tari sambil mengelus perutnya yang belum membuncit.
Rena berjalan menuju lapangan dengan membawa sekop dan sapu lidi di tangan nya.
Rena mulai menyapu dari pinggir kanan.
Cukup lama rena menyapu keringat yang mulai bercucuran mulai membasahi pelipisnya.
"Hufff lelah juga ya ampun... Pegal badan gue ini mah." Rena merenggangkan ototnya.
"Haii ren." Sapa seseorang dari belakang rena.
Rena pun berbalik badan. Ternyata itu aldo yang memanggil nya. Setelah itu dia menepuk jidat nya.
"Ngapain lo.." tanya rena.
"Bawakan lo minum nih.." aldo menyodorkan teh botol.
"Thanks ya, do." Rena pun mengambil air minum itu lalu meneguknya sampai kandas.
"Iyah sama - sama." Ucap aldo.
"Lo gak masuk kelas? Kan ini sudah jam masuk juga." Tanya rena.
"Tadi gue ke toilet ceritanya. Tapi, pas gue lewat ada lo yang lagi kerajinan bersihkan lapangan. Yaudah gue cari botol kosong trus sebelum keluar dari toilet gue isi dulu di keran air terus gue. Kasih ke lo, dan lo minum deh." Jelas faris dengan sedikit berbohong masalah air yang sebenarnya dia beli di kantin tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy's Girl In Love
Fiksi Remajaseorang wanita tomboy yang mempunyai sahabat cowok yang tampan dan terkenal playboy nya. tanpa gadis tomboy itu sadari ternyata dia suka sama sahabatnya sendiri. padahal awalnya ia sedikit tak suka sama sahabatnya yang playboy dan banyak cara melulu...