Beberapa gelas kaca membunyikan dentingnya di beberapa bagian di sudut rumah bagian belakang itu, begitu pula wajan panas yang sudah mengeluarkan asapnya mengepul, wanginya begitu menusuk hingga bagian indra penciumannya sangat terganggu dengan wangi dari dapur itu yang membuatnya kian terbangun.
Selain jerih payahnya hari ini, ia tetap mengeluarkan beberapa lembar roti juga selainya, karena ia tau perempuan itu akan menolak banyak makanannya dan hanya akan memakan roti walau hanya setengah potong saja. Ia tetap berusaha membuat wanita itu untuk tetap makan walau hanya sedikit, salah satu cara terampuh yang ia miliki hanya dengan memasak.
Dari dulu memang dia tak pernah menolak apa yang dibuatnya, apalagi nasi goreng kimchi favoritnya sampai mati mungkin?
Laki laki itu menghampiri ranjang yang bertumpuk selimut juga boneka boneka lucu, gadis itu memang sering sekali meminta untuk dibelikan boneka random kali itu, terkadang ia ingin membeli games yang ada di handphonenya sejenis Roblox, Minecraft, sekalipun mahal ia tetap harus membelinya.
Perut yang kian membesar itu makin sulit membantu dirinya sendiri untuk bangun, ia benar benar sulit menggerakan tubuhnya karena setiap kali ia bangun, rasa kaku juga pegal pegal menjalar ke seluruh tubuhnya.
"Sweetie, ayo bangun" ujarnya pelan sambil berbisik di telinga wanita itu
Merasa terganggu dengan suara pelan itu kemudian ia memaksakan diri untuk bangun.
"Aku udah bangun kak"
Lelaki itu mengecup keningnya lama
"Ayo kita sarapan sama sama?"
Bagai prasmanan, sekarang meja makan itu benar benar penuh, wangi masakan yang betul-betul lezat itu membuatnya seketika lapar, tak biasanya ia menjadi cepat lapar, mungkin karena usia kandungannya yang sudah menginjak delapan bulan sekarang ia mudah lelah dan selalu butuh bantuan.
"Kak, Jungwoo kemana?" Ujarnya sambil mengelilingi seluruh arah pandangnya mencari sang dokter pecicilan yang tak biasanya rumah itu menjadi sepi, seperti biasa Jungwoo selalu membuat riuh suasana rumah mereka.
"Ada jadwal praktek ra"
"Hmm gitu" balasnya sembari melanjutkan sarapan paginya, nasi goreng kimchi ia percayakan padanya untuk membuat tubuh gadis itu bertenaga karena ini hari terakhir ia masuk kerja, Jaehyun sudah memberi peringatan pada anak itu jika ia tetap ingin bekerja maka Jaehyun akan mogok kerja dan selalu mengikuti kemana anak itu pergi.
"Dedek gimana hari ini ra?"
"Sakit kak dedek nendang mulu, muter terus perut aku ini hihh!"
Lelaki itu terkekeh karena melihat gadis itu merengek layaknya anak kecil
"Gak sabar pengen keluar tuh. Dia ngingetin bundanya kalo bundanya harus berhenti kerja"
Gadis itu mendecih dan menunjukan raut wajahnya yang membuat Jaehyun hanya menggeleng gelengkan kepalanya saja akibat ulahnya.
"besok aku temenin dedek periksa ya?"
"Kamu besok ada jadwal praktek kak"
"Enggak, hari ini aku lembur, jadi besok aku free"
Parasnya yang cantik itu tetap menawan ketika tersenyum, apalagi dengan lesung pipinya, memang tak sedalam milik Jaehyun namun tetap sangat ramah jika dilihat langsung.
"Aku yang cuciin piring gak boleh nolak!"
Jaehyun hanya menghela nafasnya dalam dalam ia tau apa yang akan terjadi jika ia tetap membantah
"Iya dedek Kinan yang baweelllll" ujarnya sambil menjawil pipi tembamnya itu.
".. kak"
"Maaf ra.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Soulmate | KDY [✔]
Fanfiction❝kita adalah dua hal yang saling terjerembab dalam satu bagian tentang suatu kesamaan, yaitu perasaan❞ Start : 1 April 2020 Finish : 19 June 2020