32 - Being closer

2.3K 276 41
                                    

"ayok .."

"kemana?"

Lelaki itu membawanya ke tempat megah yang begitu luas, digendongnya anak kecil itu bersamanya.

"Kamu mau bawa Jeje kemana?"

"bersama kita" suara samar samar itu makin jelas terdengar ditelinganya.

"Layaknya keluarga utuh"

"jangan! Kamu gak bisa" cegatnya

"Pegang tanganku"
"Terkadang fakta yang ada belum tentu membawa kita pada semua pembenaran, banyak sekali keraguan yang menjadi satu dan membela semua pembenaran, tanpa kamu mau buka tangan dan menerima."

"Maksudnya apa?"

"Jaeyong mau sama Ayah, bunda"

"Itu bukan Ayah Jaeyong!!"

"Bunda sini main sama Jaeyong sama Ayah.."

"Jaeyong jangan tinggalin bunda.."

"Jeje! Jaeyong! Jae jangan tinggalin bunda sendirian!!"

"JAEYONG!!!"

Seseorang sudah berdiri disampingnya, mencoba membangunkannya dari mimpi histeris miliknya dan mencoba menyeka keringat di dahi Kinan.

"Kamu kenapa ra teriak teriak gitu?"

"Kamu mimpi buruk?" Jaehyun mencoba menenangkan sang adik dengan mengelus pelan punggungnya.

"Kak, Jaeyong mana ??" Sergapnya

"Jaeyong sama Jungwoo"

Gadis itu tampak mengambil nafasnya yang berat. Sementara Jaehyun khawatir dengan apa yang Kinan alami pagi ini hingga meneriakan nama anaknya beberapa kali.

"Jaeyong mau diambil sama Ayahnya.."

"Aku takut kak.."

"Aku gak mau pisah sama anakku .."

Beberapa kali Kinan menggeleng mencoba menerima kenyataan saat ini bahwa itu hanyalah bunga tidurnya, namun rasa takut itu tiba tiba muncul.

Perasaan Jaehyun semakin tajam. Setelah Jaeyong bertemu dengan Ayah kandungnya bagai sebuah telepati yang saling menghubungkan keluarga kecil mereka walaupun sebenarnya Doyoung belum mengetahui apa apa.

"Udah ya. Itu cuma mimpi kok, kamu mandi gih abis ini temenin kakak masak" Jaehyun mencoba menghilangkan rasa khawatir adiknya itu, mimpi hanyalah sekedar bayang tak nyata, menjadi momok yang menakutkan ketika hadir di sepanjang tidur seseorang.

☆•○────────○•☆

Pukul 10.00 mentari pagi itu begitu menusuk hingga ke celah jendelanya, Abel mendapati paginya seperti biasa, tak ada siapapun disana kecuali asisten rumah tangga.

Daddy

| Adara, Daddy tunggu di kantor sampai jam 12 siang hari ini.

10.03

Read

Perempuan itu langsung bergegas ke kantor mengenakan pakaian formalnya seperti biasa dengan rambut yang terikat, dikarenakan siang itu panasnya matahari benar benar menyengat hingga ke tubuhnya, hari ini ia tak ingin menggunakan heels karena beberapa kali ia sempat terjatuh ketika mabuk dan pergelangan kakinya mudah terkilir.

Second Soulmate | KDY [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang