Kinan sudah tidak dapat menahan rasa gelisahnya tatkala ia khawatir bahwa ia mendapati tamu bulanannya kala itu, sedangkan ia menggunakan celana berwarna khaki yang akan sangat terlihat jika ia benar-benar mendapatinya.
"Lami, gue ke toilet dulu sekalian ke luar mau beli pembalut"
"oh iya nan,mau gua temenin?" tawar Lami sambil bersiap untuk berdiri. Di luar sudah gelap, memang tidak seharusnya Lami membiarkan sahabatnya itu pergi sendirian malam itu.
"gausah mi, diseberang jalan doang kok"
Lantas Kinan terbirit-birit ke toilet
dan ternyata benar, dia mendapati tamu bulanannya. Kinan segera menghadapkan badannya ke belakang ďan kemudian ..."oh, shitttttt!"
Tercetak jelas bentukan tak beraturan berwarna gelap ditengah tengah perpotongan celananya. Kinan mengalami haid hari pertamanya tanpa persiapan.
"ya malu kali kalo keluar gini. mana baju gue pendek. sial!"
Kinan mengambil beberapa helai tisu toilet yang berukurannya dua kali lebih besar dari pada telapak tangannya kemudian ia berjalan keluar pintu untuk membeli pembalut yang supermarketnya berada diseberang jalan.
Kinan berjalan pelan dengan dua tangannya yang terikat di belakang juga helaian tisu yang tadi ia bawa untuk menutupi celananya.
Di luar sana hujan. Namun tak terlalu deras, ia menyebrangi kafe itu dan beralih ke kafe yang berada di depannya. Dia merasa kikuk sendirian disana tanpa ada yang menemani.
"ga ada orang ini lah"
Tangannya beralih fungsi dari terikat ke belakang untuk menutupi celananya menjadi penutup kepala agar ia tak terkena hujan.
Kinan singgah di depan pintu masuk kafe yang ada di depannya. Sebenarnya Kinan terlihat ragu, pasalnya jika ia membeli pembalut itu.. tak akan mengubah kondisi celananya yang tercetak warna merah gelap. Sudah terlanjur basah di sebelah sana.
Seorang wanita berperawakan sedang tinggi badannya hampir semampai keluar dari Cafe dan melihatnya dengan celananya yang tercetak simbol tamu dari balik sana. Kemudian ia melepaskan blazer coklatnya dan hanya menyisakan kaos putih selengan yang menempel pada tubuhnya. Menghampiri gadis itu dan berkata
"Hey ... coba pakai ini"
Kinan membulatkan matanya tak mengerti ia masih diam di tempat karena seorang wanita yang tiba tiba menyodorkan blazer coklat padanya.
Tanpa perlu penolakan wanita itu cenderung membungkukan badannya didepan kinan dan mengikatkan blazer itu yang mana area tangannya diikatkan ke bagian pinggang tara agar celananya tak terlihat karena telah tertutup oleh blazer. Tak lupa Kinan membungkukan badan sambil mengucapkan terima kasih
"ehmm kak maaf? ini saya nanti balikinnya gimana?"
"nanti kalau kita ketemu lagi ya."
Masih ada orang baik jaman sekarang ya. Pikirnya.
Setelah selesai membeli pawangnya tamu bulanan gadis itu ia keluar dari toko dan hujan bertambah semakin deras. Ia hanya bisa menunggu di depan pintu masuk toko tersebut. Namun lama kelamaan hujan malah semakin membawa rintikannya yang semakin banyak.
Kinan hanya berdiam di tempat memikirkan cara untuk menyebrang tanpa harus kebasahan.Tatapan gadis itu berujung pada wanita yang memberikannya pakaian blazer tadi. Namun ia berdiri disana tak sendiri, ditemani seorang disana
Lelaki itu memakaikan jaketnya dan meyakini bahwa perempuannya itu tak kedinginan sedikit pun, sesekali mengelus lembut ujung kepalanya, memeluk dari samping dan mengecup pipinya pelan
"Manis ya interaksi mereka. Andai aja aku sama kak Doyoung .. " Kinan bergumam. Kinan mengedarkan pandangannya kembali, tetapi sosok lelaki yang tidak asing baginya.. yang ia singgung sebagai kekasih dari perempuan tadi adalah seorang yang begitu ia kenal. Dengan perawakannya yang tinggi, rambut hitam pekat miliknya dengan bahu yang lebar.
" ... Doyoung"
Adara Belia Dedrick
Jangan lupa vote.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Soulmate | KDY [✔]
Fanfic❝kita adalah dua hal yang saling terjerembab dalam satu bagian tentang suatu kesamaan, yaitu perasaan❞ Start : 1 April 2020 Finish : 19 June 2020