Second Soulmate | KDY [✔]

41 - That Day.

Buatku yang terpenting bukan hanya tentang siapa yang kunikahi, tapi bagaimana aku membangun pernikahan itu dengan keyakinan dan komitmen.

-SS-

Keriuhan itu sudah dimulai sejak pagi dini hari. Semua orang sibuk dengan persiapannya masing masing, terkecuali untuk sang mempelai Pria dan Wanita, mereka diwajibkan untuk mempersiapkan diri serileks mungkin agar tidak menjadi gugup ketika dihadapkan pada altar pernikahan yang akan dilangsungkan pada pukul 09.00 pagi hari.

Kinan maupun Doyoung tidak tinggal serumah sejak seminggu yang lalu. Kinan yang berada di rumah Junmyeon bersama Ayah bundanya, Jaehyun serta Jaemin dan juga Doyoung yang berada di rumahnya bersama Mamah, Papahnya juga Jeno, tak lupa Gongmyung kakak tertuanya itu menyempatkan pulang sejak 3 hari yang lalu untuk bisa melihat acara pernikahan adik tengahnya itu.

Hiasan yang tertanam di semua mobil mereka begitu menandakan bahwa peristiwa ini begitu besar dan dinanti-nanti. Pernikahan mereka dipersiapkan tidak terlalu mendadak, tidak juga berlama-lama. Doyoung dan Kinan sudah mempersiapkan konsep pernikahan mereka sebaik mungkin.

Gedung besar telah mereka sewa untuk acara sakral yang akan dilangsungkan hari ini, selain itu juga disuguhkan Garden Party bagi mereka para tamu yang tidak terlalu suka tempat tertutup.

Menyatu dengan alam merupakan konsep pernikahan yang dipilih Kinan dan disetujui oleh Doyoung, mengingat wanita itu juga pernah bekerja di tempat Melody sang tangan ajaib yang mampu merangkai ratusan bunga-bunga dengan indah. Rangkaian itu juga dipesan dari tempat wanita yang hampir mencapai paruh baya itu dan ia betul-betul mempersiapkan dengan baik untuk adik terkasihnya, Kinan.

"Kinan,"

"?"

"Akhirnya sahabat gue menikah," Haechan memeluk erat tubuh ramping gadis itu yang sudah terbalut gaun putih yang menyeret kaki jenjangnya. Veil slayer yang dipasangkan di kepala wanita itu benar benar mencocokan dengan gaunnya sekarang. Wangi tubuh Kinan menyeruak keluar hingga memeneli di tuxedo hitam milik Haechan.

"Haechan, gue bahagia sekarang" lirihnya pelan sambil mengusap pelan punggung milik sahabatnya.

"Gue berharap lo sama Bang Doyoung selalu bersama sama sampai maut memisahkan, gue bahagia Kinan. Setelah penderitaan lo selama tiga tahun ini memendam sendirian tanpa kabar, akhirnya kalian disatukan kembali."

Raut wajah wanita itu begitu larut dalam haru, ia sangat ingin benar benar menangis bahagia namun jika itu terjadi sia sia sudah make up yang digunakannya dalam waktu 3 jam dipersiapkan.

"Oh iya chan, katanya Jaeyong sama lo? Mana? Gue kangen sama anak gue"

Pupil mata Haechan melebar dan alisnya kini terangkat. "Bukan sama gue. Tadi kan sama Jeno?"