▪ TSG #10

942 149 29
                                    

Jet sebentar lagi akan mendarat di bandara, dan Seulgi berdecak kesal karena perjalanan dari Jerman ke Korea membutuhkan waktu yang lumayan lama.

"Seulgi," seruan lantang membuat Seulgi tersentak dari lamunannya.

Mengalihkan pandangannya ke arah datangnya suara, Seulgi dapat melihat wajah Jimin tampak segar yang sedang sarapan dengan dijamu oleh beberapa pramugari. Seulgi menggigit bibir bawahnya saat menyadari beberapa pramugari menatapnya dengan wajah penasaran.

"Kau sudah bangun? Sarapan pagi dulu."

Seulgi mengangguk dan mulai sarapan pagi bersama Jimin dengan dijamu beberapa pramugari.

"Mm... besok kau libur saja," ujar Jimin setelah menyelesaikan sarapan paginya.

Seulgi menoleh dan cukup terkejut, "Serius? Tidak apa kan?" tanyanya. Walaupun di dalam hatinya Seulgi memekik histeris hanya karena libur satu hari.

Jimin mengangguk.

"Memangnya kenapa aku diliburkan?" cicit Seulgi.

"Aku ingin berkumpul dengan teman-temanku seharian penuh."

Seulgi hanya ber-oh ria menanggapinya.

Beberapa menit kemudian, jet sudah mendarat di bandara kecil milik Jimin. Seulgi turun dari jet mengikuti Jimin dengan beberapa bodyguard mereka yang ikut membawakan tas dan koper.

"Biar saya saja." Seulgi mengambil alih koper dari salah satu bodyguard Jimin yang lumayan tampan, lalu menyeretnya sendiri.

Seulgi mengaktifkan ponselnya setelah beberapa lama dimatikan, beberapa pesan langsung masuk diikuti beberapa panggilan yang tak terjawab.

Taehyung : Seulgi, kau sudah sampai di Korea?

Seulgi : Iya, barusan. Kenapa?

Taehyung : Di Bandara milik Jimin?

Seulgi : Hm

Taehyung : Biar aku yang antar pulang. Aku tunggu di parkiran.

Seulgi menaruh ponselnya di saku celana. Ini begitu mendadak. Beberapa hari ini, Taehyung sering mengiriminya pesan dan bahkan sering meneleponnya.

Dengan helaan napas berat, Seulgi langsung pergi dari sana. Ia memilih untuk mengabaikan ajakan Taehyung untuk pulang dengannya. Semua ini terlalu cepat bagi Seulgi. Taehyung merupakan pria berkelas dari kalangan elit. Jadi, Seulgi lama kelamaan merasa sedikit risih jika laki-laki itu mendekatinya. Dan juga Seulgi tidak tahu apa motif Taehyung mendekatinya. Ia bukan perempuan dari kalangan elit, dan dia juga tidak se-spesial itu sampai-sampai didekati oleh laki-laki tampan dan mapan.

"Seulgi, kau mau ikut aku di antar pulang dengan supirku?" tanya Jimin saat mobil yang menjemput mereka sudah berada di depan lobby.

"Hah? J-jangan! Aku bisa pulang sendiri."

"Kenapa?"

"T-tapi.."

"Kau sudah dijemput orang lain?

Seulgi mengangguk, "Ya, aku sudah dijemput oleh temanku."

Seulgi meremas ujung kemejanya, dia sudah berniat untuk menolak ajakan pulang bersama Taehyung, dan sekarang dia malah menolak ajakan pulang bersama Jimin. Jadi dia pulang dengan siapa? Sepertinya Seulgi memang harus pulang sendiri. Lagipula dia masih sedikit kesal pada Jimin yang kemarin malam asal menggendongnya di sebuah restoran.

"Kau yakin sudah dijemput oleh temanmu?"

Seulgi mengangguk, kemudian Jimin langsung masuk ke dalam mobilnya.

THE STRUGGLESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang