Bel pulang pun berbunyi,siswa siswi berlarian kesana kemarin,ada yang berbincang bersama menuju parkiran.Berbeda dengan farah,biasanya Farah berdua menuju parkiran bersama Ezra dengan penuh canda tawa.Tapi sekarang ia harus berjalan menyusuri koridor sendiri,tapi ia tak ambil pusing langsung keluar gerbang dan memberhentikan taxi.
Farah pun membukakan pintu taxsi untuk dirinya,belum sempat ia menggapai pintu. Tangannya sudah ditarik terlebih dahulu oleh seseorang.
"Pak ngga jadi naik taxsi ya,maaf yah".Ujar pria tersebut kepada Pak sopir tersebut.Mobil taxsi pun menancapkan gas dan sudah tak terlihat lagi oleh pandangan Farah
"Apa-apaan si lo!gua mau pulang".
"Pulang bareng gua aja".timpal Edward,ya pria tersebut adalah Edward Melvino pria yang sedang memperjuangkan wanitanya itu, Farah.
"Gua ngga mau!please jangan buat gua semakin benci sama lo".Ujar Farah,tanpa pamit mata Farah mengeluarkan satu tetes air mata.
"Gua cuma mau nebus kesalahan gua dulu cuma itu,jadi lu pulang bareng gua!".Ujar Edward tidak mau dibantah,sembari menarik tangan Farah kasar menuju mobilnya itu.
"Ezra..kamu dimana tolong Aku,aku--aku butuh kamu Ezra.tangis Farah semakin menjadi
"Lepasin gua!!".Ujar Farah sembari berusaha melepas cengkraman tangan Edward
***
Di tempat lain,Ezra tidak latihan futsal.Ia berbohong kepada Farah,ia hanya kesal dengan kejadian yang ada di halaman belakang sekolah,Karna Farah tidak mau berkata jujur pada dirinya.Dan sekarang rencana Ezra akan mengikuti taxsi yang Farah hentikan,namun sesosok Edward muncul begitu saja dan menarik tangan Farah paksa
"Breng*ek lu!!".umpat Ezra sembari turun dari motor miliknya
***
"Woy lepasin!!dia pacar gua!".ujar Ezra tiba-tiba, Farah dan Edward pun menoleh kesumber suara.Kebetulan sekolah sudah sepi,jadi mugkin jikalau ada acara baku hantam tidak bakal ketahuan guru-guru dan siswa-siswi lainnya.
"Apa lo bilang?ualangi,yang pacar DIA itu gua".ujar Edward sembari menekan kata 'DIA'
"Ezra tolong aku".ucap Farah sembari menangis sejadi-jadinya didalam cengkraman Edward.
"Berani lo maju satu langkah,cewek lo gua bunuh".Ujar Edward sadis,ini seperti bukan Edward.Edward yang sekarang layaknya iblis
"Ezra..hiks tolong".ucap Farah terisak
"Kamu diem,sabar ya sayang".Ujar Ezra menenangkan Farah dari jarak yang sedikit jauh,lima langkah.
"Sekarang kita selesaiin secara jantan".tantang Ezra pada Edward
"Oke siapa takut".ucap Edward,dan melepaskan cengkraman tangannya
Mereka mulai kepinggir luar sekolah,lebih tepatnya sisi jalan.
"Tapi ada syaratnya".Ujar Edward sembari tersenyum licik
"Yaudah buru,syaratnya apaan!".sarkas Ezra
"Kalo gua menang,lu putusin Farah.Tapi kalo lo yang menang gua relain Farah buat lo,deal?".ujar Edward kepada Ezra sembari mengulurkan tangannya
"Oke,deal".ucap Ezra yakin dan menerima uluran tangan Edward
"Ezra".panggil Farah sembari menatapnya seolah ia berkata 'kamu yakin?,bisa ngalahin dia?'.Ezra pun menoleh dan mengangguk mantap,bahwa ia benar-benar yakin.
Terjadilah perselisihan antara Ezra dan Edward,Farah tidak bisa berbuat apa-apa ia hanya bisa berdo'a agar Ezra dan Edward baik-baik saja.
Bugh...
KAMU SEDANG MEMBACA
EZRA [end]
Teen FictionSatu minggu ini,Farah sering membawa nasi goreng yang dibuat oleh Dini. "lo gak bosen apa makan nasi goreng buatan nyokap gua?".tanya ku sambil natap dia yang sedang fokus sama makanan didepannya itu "Gak".jawabnya "Gua yang bawainnya aja bosen,apa...