Pagi yang cerah,namun tidak dengan Farah.Tak terasa sudah dua hari ini Farah dan Ezra tak saling tegur sapa,mereka hanya diam.Berbicara seperlunya,antara Ezra dan Farah masih berpihak pada gengsinya masing-masing egonya yang tinggi.
"Woy bu Mika dateng,rapih woy!".Ujar sang ketua kelas,kami pun mengikuti intruksinya dengan tertib.
"Baik anak-anak,selamat pagi".sapa bu Mika
"Pagi bu".jawab murid-murid dengan serentak
"Hari ini hadir semua?".tanyanya
"Hadir bu!".ucap Rani, bendahara kelas.Cuma dia yang antusias menjawab dengan lantang
"Ok,eh itu Edward murid baru ya?mukanya kenapa?".Tanya bu Mika,yang membuat satu kelas menoleh kesatu titik.Edward.
"Oh ini ngga papa bu,cuma jatoh dari motor".jawabnya biasa,Edward tidak berbicara yang sebenarnya.
"Oh yasudah,lain kalian hati-hati,inget bukan cuma Edward kalian juga harus hati-hati.Jangan kebut-kebutan". nasehatnya
"Iya bu"
"Baik buka halaman seratus empat,kalian rangkum dengan singkat namun jelas ok".Ujar bu Mika
"Dan minggu depan presentasi tasi ok,ibu mau kalian dengan satu bangku berdiskusi dan presentasi minggu depan,harus udah bisa mengerti?".Ujarnya tanpa jeda
"Baik bu"
Duh mana tugasnya satu bangku lagi,ngobrol dong.Kan gua lagi marahan sama Farah.Auto gagal marahnya-ucap Ezra membatin
Kenapa si musti satu bangku kerja samanya,kan ntar gua bakal diskusi nih sama kutub.Gua Kan lagi marahan sama kutub-batin farah
Saling tatap-tatapan mereka menatapa satu sama lain.Farah pun mengakhir kontak mata dengan Ezra,ia membuang muka dan seperti Farah salah tingkah.
***
Bel istirahat berbunyi,Gita dan Farah memilih kekantin berdua.Di tempat lain Ezra dan kedua sahabatnya--Brayen Arsel,didalam kelas.Brayen yang membeli makanan untuk Arsel dan Ezra.Tersisalah Ezra dan Arsel.
"Lo lagi ada masalah sama cewek lo?".tanya Arsel membuka topik pembicaraan
"Iya nih sel,gua bingung harus apa".jawabku lesu
"Lo obrolin baik-baik,sama farah".nasehat Arsel sembari menepuk-nepuk pungung Ezra
"Nih".Ujar Brayen tiba-tiba sembari menyodorkan dua jus dan dua kotak yang berisi siomay
"Eh setan lu,kaget dodol".Ujar Arsel sembari mengelus dada
"Alay Lu".timpal Brayen
"Zra,Lu kenapa?".Tanya Brayen saat melihat raut Ezra yang kusut begitu.
"Biasa problem".jawab Ezra sembari tersenyum
"Najis lu senyum ke gua gitu banget".Ujar Brayen yang di balas jitakan dikepala oleh Ezra
"Baperan lu".nista Arsel
"Tapi zra,kalo lo udah ngga mau sama Farah.Lo bilang gua ok?".ucap Arsel
"Lah ngapain gua bilang lo".heran Ezra
"Biar Farah buat gua".jawabnya sembari terkekeh
"Heh!dia masih cewek gua,dan selamanya milik gua".jawabku kesal
"Yakin?"Tanya Brayen
"Yakin lah".timpalku
"Coba deh lo negok ke depan,tuh liat".titah Brayen,Ezra dan Arsel pun menengok kearah yang Brayen sebut tadi.
Seketika hati Ezra sakit,baru Kali ini Ezra merasakan sakit hati karna wanita.Pemandangan tak sedap yang dilihat Ezra,Farah berjalan beriringan bersama mantannya--Edward dengan canda tawa yang pecah.
"Udah rautnya gak usah sok tegar,padahal sakit Kan?".sindir Brayen
"Udah zra samperin aja,salah paham lo".Titah arsel
"Ngapain gua samperin,bodoamatlah".timpal Ezra,yang berbanding terbalik dengan lubuk hatinya yang terdalam.
"Cepet zra,dari pada dia keburu jadian sama Edward". kompor Brayen
"Bacot"
"Bacot,Diem Lu ga usah kompor".sarkas Arsel,Brayen yang ditatap tajam oleh Arsel hanya nyengir Kuda sembari mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya hingga membentuk huruf "v"
Udah mentok gyuss wkwk
Budayakan vote
Bentar lagi end guys~
KAMU SEDANG MEMBACA
EZRA [end]
Teen FictionSatu minggu ini,Farah sering membawa nasi goreng yang dibuat oleh Dini. "lo gak bosen apa makan nasi goreng buatan nyokap gua?".tanya ku sambil natap dia yang sedang fokus sama makanan didepannya itu "Gak".jawabnya "Gua yang bawainnya aja bosen,apa...