Ghaitsa turun dari mobilnya lalu berjalan memasuki koridor menuju kelasnya dengan tergesa gesa , sesekali ia membenarkan posisi tasnya yang berada di bahu sebelah kanan saat posisinya agak turun.Ghaitsa Stevani , siapa yang tak kenal dengannya , Seorang cewek cantik dan pintar di SMA Tunas Bangsa yang sangat menyukai Novel ini mempunyai banyak fans di sekolahnya,tak heran jika setiap pagi ada saja bunga atau coklat yang sudah tersimpan rapi di atas mejanya yang tak lain adalah pemberian dari para fans nya itu .
Parasnya yang cantik membuat banyak cowok yang menaruh hati padanya termasuk Dion, sahabatnya sendiri. namun ia tolak dengan alasan persahabatan yang terjalin antara keduanya, padahal Dion termasuk orang yang tampan disekolah nya itu.dan sampai saat ini tak ada satupun orang yang diterima olehnya.
Langkahnya kini melewati Koridor yang cukup ramai oleh murid murid yang berkumpul didepan kelas XII IPS 2 mengerumuni dua orang di sana yang sedang berkelahi dan tak ada seorangpun yang memisahkan keduanya itu.
Ghaitsa berlari ke sana dan berhenti ditengah tengah untuk melerai keduanya, Ghaitsa yang tiba tiba masuk ke sana hampir saja terkena pukulan kedua cowok itu yang tinggal beberapa senti lagi mengenai pipi mulusnya itu.
Semua mata kini tertuju padanya yang masih diam ditempat dengan mata yang menatap kedua cowok itu bergiliran."Lo ngapain disini sa" tanya salah satu cowok itu
"Lo pada yang ngapain elah , pagi - pagi udah berantem gini!"Tegas Ghaitsa
"Dia duluan!"Sentak kedua lelaki itu bersamaan
"Ada apa ini ribut ribut!"Teriak seseorang yang suaranya tak asing lagi di telinga mereka semua.
Mereka semua menoleh ke sumber suara dan disana berdiri Guru BK yang sangat ditakuti disekolah ini,tanpa aba aba Mereka berlari masuk ke kelasnya masing masing termasuk Ghaitsa dan dua lelaki tadi yang bernama Rakha dan Dion.
Namun sepertinya lari dari masalah itu memang salah karena mau sekencang apapun mereka berlari tetap saja namanya dipanggil ke Ruang BK oleh Pak Banu yaitu guru BK di sana dan sialnya nama Ghaitsa terpanggil juga oleh BK karena ada di TKP saat itu.
Ghaitsa berjalan beriringan dengan Rakha dan Dion sembari menghentak hentakkan kakinya kesal, bagaimana dirinya masuk BK hanya karena melerai Sahabatnya sendiri Dion dan teman sekelasnya Rakha. Rasanya ia ingin melempar kedua laki-laki yang ada di samping kiri dan kanannya kini yang hanya menunjukan wajah santainya membuat Ghaitsa semakin kesal saat ini.
"Gara gara lu pada gue ikut ikutan masuk BK!"Kesal Ghaitsa dengan menatap keduanya bergiliran
"Lagian siapa suruh Lo ngelerai kita,ya nggak Di"Ucap Rakha dan dibalas anggukan oleh Dion
"Gue heran sama kalian , tadi berantem sekarang akrab"Balas Ghaitsa diikuti dengan gelengan kepalanya heran
"Kali kali lu masuk BK sa biar tau "timpal Dion
"Tua tau tua tau pala lu peang!"Sentak Ghaitsa
Ketiganya menghentikan perdebatan mereka begitu tiba di depan ruangan BK yang menurut mereka menyeramkan,bukan karena cerita horor atau sebagainya melainkan penghuni di dalamnya yang ditakuti semua murid yaitu Bu Nuni
Ghaitsa mengetuk pintu tiga kali lalu masuk kedalam dikuti Rakha dan Dion di belakangnya dengan wajah yang masih santai,mereka duduk di kursi dengan menghadap pada Bu Nuni dengan wajah sangarnya seakan akan siap menerkam mereka bertiga bulat bulat.
"Rakha dan Dion, saya ingin tanya kepada kalian!"Tegas Bu Nuni
"Silahkan Bu"celetuk Rakha dengan wajah santainya
"Mengapa kalian bertengkar tadi, ini sekolah bukan arena boxing!"Lanjut Bu Nuni
"Emang siapa yang bilang arena boxing Bu"ujar Rakha
"Saya kangen aja masuk ruang BK Bu"Balas Dion sembari cengengesan
Bu Nuni menghela napas lalu mengelus dadanya agar hatinya sabar menghadapi kedua bocah ini yang selalu membuatnya naik darah dengan kelakuan mereka setiap harinya.
Kini matanya menatap Ghaitsa yang berada di samping kanan dengan wajah takutnya"Kamu Ghaitsa kenapa kamu ada di sana"tanya Bu Nuni
"Saya hanya melerai mereka pak"Balas Ghaitsa jujur
"Oke Ibu percaya pada kamu"
Ghaitsa bernapas lega sekarang karena dirinya terhindar dari hukuman Bu Nuni, murid yang melanggar aturan biasanya disuruh berdiri menghadap tiang bendera ataupun membersihkan lapangan yang besar .
***
Ketiganya kini sudah keluar dari ruang mengerikan itu dengan hukuman harus membersihkan perpustakaan selama seminggu untuk Rakha dan Dion.
"Kasian deh yang harus beres beres"ledek Ghaitsa sembari tertawa terbahak-bahak melihat wajah murung temannya itu
Ghaitsa baru kali ini bicara lama dengan Rakha, aslinya Ghaitsa tak terlalu dekat dengan Rakha dan jarang sekali mengobrol,bahkan bertegur sapa saja tak pernah, Ghaitsa hanya mengenal Rakha sebagai teman sekelasnya tak lebih dari itu.
Bara Rakha Prawira adalah nama lengkapnya , teman temannya biasa memanggilnya Rakha.
Rakha memiliki paras yang tampan dan badan yang tinggi dengan hidung yang mancung membuat banyak cewek yang menyukainya terlebih lagi karena ia adalah anak seorang pengusaha terkenal dengan harta yang berlimpah dan Rakha juga menjadi kapten tim basket di SMA itu.Rakha memiliki sifat yang ceria dan pencicilan, terkadang sifatnya bisa berubah tiba tiba menjadi pemarah dan dingin dan akan memukul siapa saja yang mengusiknya jika hatinya sedang kesal. Rakha juga termasuk bad boy disekolah nya, kesehariannya adalah bolos dan terkadang juga tawuran bersama teman temannya, menurutnya faktor keluarga lah yang membuatnya seperti ini. Namun dalam hatinya ia adalah sosok yang baik , ia akan sangat marah apabila ada orang yang menyakiti temannya dan itu menunjukan bahwa dia juga peduli pada teman temannya.
Ketiganya sudah berada di kelas dan duduk di bangkunya masing masing, kelas yang tak ada guru didalam nya itu sangat bising dan kacau. Hampir semua anak perempuan di sana berkerumun di depan kelas,apalagi jika bukan bergosip ria. Sedangkan anak laki laki benar benar membuat kelas ini kacau, mereka semua menyatukan meja meja menjadi bak sebuah panggung konser yang dinaiki beberapa orang diatasnya dengan memegang sapu dan seolah olah itu sebuah gitar. Sementara sisanya berjoget ria dibawah menikmati lagu yang dinyanyikan dengan judul"harusnya aku"
Rakha dan Dion langsung bergabung dengan mereka lalu tertawa riang seperti yang lainnya. Sedangkan Ghaitsa lebih memilih memasang headphone dan mendengarkan lagu berjudul"teman hidupku"sembari memejamkan matanya dengan kepala yang disenderkan ke tembok. Sesekali ia bersenandung mengikuti irama dari headphone itu.
Tiba tiba seseorang menepuk pundaknya membuatnya terkejut, lalu membuka matanya.
Ghaitsa menoleh ke orang yang menepuknya dan melihat Adji sudah ada disebelahnya.Adji adalah salah satu teman baik Rakha, dan setahunya Adji juga tangan kanan Rakha."Kenapa?"Tanya Ghaitsa sembari melepaskan headphonenya yang berwarna merah itu
"Rakha punya sesuatu buat Lo" Ucap Adji
***
Gimana ceritanya?
Seru?
Garing?
maaf kalo ceritanya gak jelas soalnya masih awal awal,
Tapi nanti pasti bakal seru!
Jangan lupa vote ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghaitsa
Teen FictionAku bisa memaafkan namun tak bisa melupakan apa yang telah kamu perbuat, karena melupakan sesuatu yang menyakitkan itu tak semudah membalikkan telapak tangan dan aku akan belajar dari rasa sakit itu untuk tak menyakiti orang lain terkecuali orang ya...