chapter 18

18 10 0
                                    

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama akhirnya mereka tiba di perkemahan

Semua rasa letih itu terbayarkan dengan pemandangan yang indah di sekitar perkemahan tersebut bahkan beberapa dari mereka bertiga terkagum kagum dan langsung berselfie ria di spot yang sangat bagus

setelah mengetahui kelompok mereka masing-masing yang disebutkan oleh pembimbing mereka, mereka lantas mendirikan tenda di area perkemahan bersama dengan kelompok yang masing-masing dan satu kelompok terdiri dari 5 orang

Ghaitsa satu kelompok bersama Adel Dea lala dan sialnya juga bersama Dila yang pasti akan membuat keributan

Adel Dea lala dan Ghaitsa sibuk mendirikan tenda sedangkan di malah bersantai sembari memainkan ponsel nya tanpa berniat sedikitpun membantu kelompoknya mendirikan tenda

Rakha yang telah selesai yang mendirikan tenda bersama kelompoknya menghampiri kelompok Ghaitsa dan Ghaitsa berpikir jika Rakha akan membantunya membangun tenda

Namun apa yang ia pikirkan itu salah bahkan sangat salah karena Rakha kesana bukan untuk menghampiri nya melainkan menghampiri Dila

Ghaitsa yang tak ingin melihat hal menyakitkan baginya memilih untuk menjauh dari sana dan menenangkan diri di tepi danau

Ghaitsa memejamkan matanya menikmati angin sepoi-sepoi yang menerpa wajahnya membuatnya sedikit lebih tenang dari sebelumnya

Seseorang mencekal lengan Ghaitsa kasar lalu menariknya agar Ghaitsa berdiri membuat Ghaitsa meringis karena merasakan pergelangan nya yang perih

"Lo apa apaan sih?!" Kesal Ghaitsa pada Dila

"Lebih baik Lo putusin Rakha dari karena cepat atau lambat dia bakal jadi milik gue" Ucap Dila dengan sangat percaya diri

"Kenapa sih Dil Lo itu selalu ambil cowok gue? Apa gak cukup Gavin Lo ambil hah?! Lo itu sahabat gue Dil tapi sikap Lo ke gue itu kayak musuh Dil !!" Sentak Ghaitsa

Dila tersenyum sinis lalu menatap Ghaitsa tajam

"Persahabatan kita itu udah ancur semenjak Lo jadian sama Gavin dan Lo penyebab persahabatan kita hancur!!" Sentak Dila dengan senyum sinisnya

Ghaitsa menutup matanya mencoba meredam emosi yang sudah meluap

"Tapi kenapa?Gue gak pernah benci Lo Dil, gue udah anggep lo sebagai saudara kandung gue sendiri Dil" lirih Ghaitsa

"Gak ada sahabat yang bakal ngerusak kebahagiaan sahabatnya sendiri" cibir Dila

"Lo inget kak Ryan? Gue dulu suka sama dia dan Lo tau itu, tapi apa? Dia malah suka sama Lo" ucap Dila

Ya, itu memang benar dan Ghaitsa pun menyukai Ryan tapi saat ia tau jika Dila suka pada lelaki itu maka Ghaitsa pun mundur dan lebih baik memendam perasaan nya untuk mengalah demi kebahagiaan sahabatnya dan ia baru menyadari jika Dila malah menyangka jika dirinya malah menikung sahabatnya sendiri

"Lalu gue suka sama Gavin, dan untuk kedua kalinya malah dia juga suka sama Lo sampe akhirnya kalian pacaran" jelas Dila

Ghaitsa merasa semua nya memang salahnya, salahnya membuat Dila merasa tersakiti dan salahnya juga persahabatan mereka hancur tapi ia juga tak bisa mengatur hati kepada siapa yang ia cintai

"Maaf" satu kata itu yang hanya bisa Ghaitsa ucapkan

Padahal itu tak sepenuhnya salah Ghaitsa karena Ghaitsa pun sudah merelakan Ryan dan memulai mencintai Gavin yang ternyata orang yang Dila suka juga

Jika Dila mengetahui sebuah kebenaran yang sangat penting tentang mereka berdua yaitu tentang kesembuhan Dila dari penyakit gagal ginjal nya dan tau siapa yang mendonorkan ginjalnya itu apa ia akan menyesal?

GhaitsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang