Rakha mengetuk pintu rumah Ghaitsa beberapa kali lalu pintu dibuka oleh seorang laki laki yang tak lain adalah kakak Ghaitsa, namun Rakha baru pertama kali bertemu dengan nya.
Reza menatap Rakha penasaran, ia tak mengenal laki laki yang kini ada di hadapannya itu.
"Lo siapa ya?"Tanya Reza
"Gue Rakha, Ghaitsa nya ada?"Ucap Rakha sopan.
"Oh Lo pacarnya Ghaitsa ya, ada di kamarnya lagi sakit Lo kesana aja kamarnya di atas"Jelas Reza
Rakha mengangguk lalu pergi menuju kamar Ghaitsa sesuai perintah Reza tadi, ia tak sulit menemukan kamar Ghaitsa karena di depan pintu kamar Ghaitsa tertera nama nya.
Rakha mengetuk pintu dan memanggil nama Ghaitsa, Rakha lalu masuk ke dalam setelah mendapat izin dari Ghaitsa.
"Sasa" Panggil Rakha
Sasa adalah panggilan sayang nya pada Ghaitsa yang artinya Ghaitsa sayang, ini memang terdengar sedikit menggelikan namun Rakha memaksa sehingga mau tak mau Ghaitsa harus menurut.
Rakha melihat Ghaitsa yang tengah berbaring di atas tempat tidur dengan selimut tebal menutupi setengah badannya dengan mata yang terpejam dan beberapa obat obatan di atas laci samping tempat tidurnya.
Rakha menarik kursi meja belajar ke samping tempat tidur untuknya duduk lalu mengelus punggung tangan Ghaitsa yang terasa panas.
Ghaitsa yang merasa ada yang menyentuh tangannya membuka mata dan melihat Rakha sudah ada di samping tempat tidurnya dengan senyum manis nya.
"Sa kok Lo gak bilang kalo Lo sakit" ucapnya
Ghaitsa bangun lalu duduk dengan punggung bersandar di sisi tempat tidur lalu menatap Rakha.
"Gue cuma gak mau Lo cemas "
"Tapi kenapa Dion lebih tau segalanya tentang Lo dari pada gue Sa, yang pacar Lo itu gue bukan dia!"Ucapnya dengan nada sedikit tinggi
"Tapi gue sama dia cuma sahabat Kha"Balas Ghaitsa lemas.
Kini Ghaitsa merasa emosi Rakha meluap dan seperti nya Rakha tak suka jika Ghaitsa dekat dengan Dion.
"Gue gak suka cewek gue Deket sama cowok lain!"kesal Rakha
"Kok Lo jadi marah marah kha"
"Oke kalo gue salah gue minta maaf" Lanjutnya
"Gue minta Lo jauh jauh dari Dion" pinta Rakha
Ghaitsa menggeleng , tentu saja Ghaitsa tak bisa menjauh dari Dion karena Dion adalah sahabatnya dan ia tak mungkin menghancurkan persahabatan itu hanya karena masalah seperti ini.
" Sekarang Lo pilih , gue atau Dion!" Sentak Rakha
"Itu bukan pilihan kha!"balas Ghaitsa lirih dengan mata yang berkaca kaca
"Oke gue anggap Lo lebih pilih Dion!"
Deg
Hati Ghaitsa sakit dan air matanya kini mengalir membasahi pipinya, saat ini ia bingung dan sedih dengan keadaan ini entah kenapa Rakha berubah drastis saat ini, bukan Rakha yang lembut lagi.Rakha pergi meninggalkan Ghaitsa yang menangis, Rakha hanya merasa cemburu dan karena itu ia marah dan kecewa pada Ghaitsa saat ini.
Ini memang terdengar terlalu berlebihan namun jika Rakha cemburu ia akan sangat marah juga kesal dan kemarahan itu selalu ia lampiaskan dengan kebut kebutan di jalanan.
Ghaitsa menatap pintu yang baru saja Rakha tutup, air matanya lolos begitu saja membasahi pipinya.
Sedangkan Rakha melajukan motornya dengan kecepatan penuh dan ugal ugalan, ia tak peduli jika akan jatuh dari motornya .
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghaitsa
Teen FictionAku bisa memaafkan namun tak bisa melupakan apa yang telah kamu perbuat, karena melupakan sesuatu yang menyakitkan itu tak semudah membalikkan telapak tangan dan aku akan belajar dari rasa sakit itu untuk tak menyakiti orang lain terkecuali orang ya...