[special] #StayAtHome

16.7K 1.3K 181
                                    

Tiga puluh lelaki berada satu atap dengan segala tingkah lakunya. Usia hanyalah angka bagi mereka. Selama quarantine days di tengah pandemi COVID-19,  banyak hal yang mereka lakukan mulai dari level rendah hingga level tertinggi.

Kun, Kyungsoo, Taeyong, dan Jaemin sudah biasa setiap pagi berubah menjadi koki di asrama tersebut. Setiap harinya mereka memasak tiga kali sehari dengan porsi kondangan tawuran. Tiga puluh anak tidak menjamin tiga puluh porsi cukup, sebuah kemungkinan 0,001% untuk cukup. Hari-hari mereka habis di area dapur, mereka menghindari berlebihan memesan makanan dari luar, hanya kadang kala.

Lain lagi dengan Chenle, Haechan, dan Baekhyun yang tidak memiliki rasa letih. Seharian merusuh saja kuat, tapi jika seharian membersihkan asrama, mereka tumbang paling dahulu. Chenle sibuk bermain entah basket, sepak bola, membuat ini dan itu bersama Jisung, dia memiliki acaranya sendiri dan tidak mau beralih sebelum dia merasa bosan.

Haechan tak henti merecoki para hyungdeul, suka sekali mengganggu Taeil yang bersih-bersih rumah dengan gelendotan ditubuhnya layaknya bayi koala. Jika tidak begitu, menggoda Mark yang asik dengan gitarnya, kalau Haechan bersama Mark dan fokus bernyanyi, suasana asrama sedikit tenang, hanya sedikit, sangat sedikit.

Baekhyun tak henti merusuh Chanyeol dan Lucas yang asik bermain game. Tak jarang dirinya mendapati amukan dari keduanya dan yang diamuk hanya mengeraskan tawanya dan semakin tertarik mengganggu. Terkadang juga dia mengganggu Sehun yang asik rebahan dengan Vivi sembari bermain ponsel, tak jarang juga dia memancing jiwa evil maknae Sehun untuk keluar dan beraksi bersamanya.

Akhir-akhir ini, Suho jarang berada di dorm karena dia mempersiapkan album solonya dan juga dia memiliki acara untuk itu. Dia selalu memantau anak-anaknya melalui video call dengan Taeyong. Pasokan makanan dan sebagainya selalu dia kirimkan ke sana karena dia paham para bocah itu mudah kelaparan. Dia yang memiliki jadwal pribadi antara senang dan tidak, senangnya karena tidak ikut serta keribetan di asrama, dan tidaknya karena dia kini bekerja sendirian, tanpa delapan temannya.

"Hyung, lo ambil paket gue gak yang dateng kemaren?" tanya Jaehyun menghampiri ruangan Doyoung. Pasalnya lelaki itulah yang sedari kemarin menghabiskan waktunya di ruang tamu sembari menonton netflix di sana.

"Gak ada paket dateng, coba tanya Chen hyung atau Renjun, kemaren mereka berdua seharian di taman depan, gak tau ngapain," balas Doyoung yang masih asik dengan ponselnya.

Jaehyun mendapat jawaban itu segera mencari Chen, lebih baik menemui yang lebih tua dulu bukan. Belum sampai dia bertemu Chen, dia mendapati kotak yang tak asing.

"SEHUN HYUNG ANJING LO PECAHIN PARFUM SEMBILAN JUTA GUE!!" teriak Jaehyun kencang dan Vivi yang berada di depannya ikut terkejut.

Parfum Jaehyun sudah pecah dan isinya tak karuan, padahal dia baru membelinya dan belum sempat memakainya. Dunia memang kejam Jung Jaehyun.

"Yaudah sih beli lagi aja, gunanya punya black card apaan," balas Sehun dengan nada dan wajah datar yang tak menunjukkan rasa bersalah sama sekali lalu beralih menggendong Vivi dan membawanya pergi. Itu salah Vivi, bukan Sehun, Sehun tidak perlu meminta maaf. Vivi yang seharusnya meminta maaf, tapi dalam kamus Sehun, Vivi selalu benar, jadi dia tak perlu meminta maaf juga.

"Oh bajingan Sehun, untung lo lebih tua," umpat Jaehyun sambil meratapi parfumnya yang telah kandas.

"Doyoung hyung- pffft- yah pecah," celetuk Jeno yang semula berlarian menuju kamar Doyoung dan terhenti karena melihat Jaehyun yang tengah meratapi parfumnya itu.

"Diem lo bocah," kesal Jaehyun.

Di sisi lain, Jungwoo sedang asik dengan bukunya tiba-tiba dikejutkan dengan kedatangan Xiumin yang masuk ke kamarnya dengan membawa sound dan memutar musik keras. Dia tengah membaca novel dengan genre romance yang kisahnya mellodrama dan Xiumin memutar kencang lagu Kick it dari grup miliknya, uWu merasa kesal tentunya.

"Hyungie~ Matiin gak lagunya, gagal fokus ini." Bukannya mendengarkan Jungwoo, Xiumin justru semakin menikmati lagu dan melakukan dance kick it.

"LIOON!!" dia berlari keluar menuju ruangan Yuta sambil memanggili nama anak itu. Dia menyebut Yuta Lion semenjak rambut gondrongnya yang semakin menumbuhkan kesan Japanese-nya muncul.

Anak itu setidaknya mendapat ketenangan di kamar Yuta dan Winwin walaupun di sebelah mereka terdapat Doyoung dan Jeno yang banyak berkomentar saat menonton netflix, lebih baik daripada mendengar Xiumin dengan puku puku paw paw.

"Injunie, kemaren film yang kita tonton judulnya apa? Gege mau kasih tahu manager-nim, dia mau nonton.

Renjun yang asik merapihkan kasurnya tersentak dengan kedatangan Lay di ruangannya.

"Juraji?"

"Jurajil?"

"Joraji?"

Tebak Lay yang mengundang tawa keras Renjun. Bukan hanya pengucapan salahnya yang membuat lucu, tapi ekspresi wajahnya yang terlihat bingung, polos, dan memikirkan dengan keras membuat anak itu gemas.

"Jurassic, Ge, Jurassic Park," balas Renjun masih dengan tawa yang menyertainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jurassic, Ge, Jurassic Park," balas Renjun masih dengan tawa yang menyertainya.

"Ah- Jurajil Park."

"Jurassic Ge, JURASSIC," tekan Renjun.

"Gege nyebutnya enak jurajil," balas Lay dengan santainya.

"Iya terserah Gege." Renjun masih tertawa mengingat Lay mengucap 'jurajil'.

Kai bersama Johnny asik berenang, walaupun mereka 10% berenang dan 90% berfoto. Keduanya bergantian saling memotret.

"Anyonghaseyo~ kembali dengan Haechan CAM dengan rating 37,5% di sini. Johnny hyung, Kai hyung, bagaimana kalian menikmati quarantine days. Oh- editor nanti bisa diburamin aja ya badan mereka, gak baik buat jantung sijeuni sama exol yang nonton," ujar Haechan merusak acara berenang mereka.

"Guys, kita harus tetep olahraga walaupun di rumah aja. Jangan rebahan terus, nanti lemes kaya Sehun hyung, gak punya daya cuma kelon terus sama Vivi," balas Johnny yang diikuti tawa mereka.

"Haechan! Hendery Ge ke mana? Katanya ngajak bikin tiktok mama muda tadi," teriak Yangyang yang muncul ke arah kolam renang.

"Loh, gue juga mau ikutan Yang. Tunggu gue ikut," balas Haechan langsung mengikuti Yangyang mencari Hendery dan melupakan dua orang yang dia wawancarai tadi.

Kedua anak itu mencari keberadaan Hendery dan Lucas, Lucas sih mudah ditemukan karena dia sedari tadi hanya bermain game bersama Chanyeol di kamarnya. Tapi seorang Huang sialan Guanheng ini tidak mereka temukan di mana menyelinapnya. Tidak klop saja rasanya jika Yangyang melakukan hal itu tanpa Lucas dan Hendery, flop bakalnya. Kali ini ditambah Haechan, bakal lebih seru.

"Hendery Aheng!!!" teriaka Lucas yang suaranya setara dengan sepuluh toa masjid full bass.

"Kun Ge, tau Aheng gak?" tanya Yangyang pada Kun yang sibuk memasak dengan yang lain. Dua orang di belakang Yangyang sibuk mencicipi makanan yang telah siap, niatnya sih nyicipin dikit, eh keterusan, dasarnya manusia kaum prindapan.

"Cari Hendery hyung ya? Tadi kekunci di kamar mandi tapi Jisung lupa kuncinya di mana, yaudah gak dibukain," ujar Jisung tanpa bersalah dan kembali menghampiri Chenle untuk membuat dalgona coffe.

. . .

EXO X NCT ✓ (REV.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang