❕❕❕DILARANG KERAS❕❕❕
NGEKOPAS, PLAGIAT BERSERTA TEMAN - TEMANNYAWARNING TYPO BERTEBARAN
Selamat membaca 💁
.
.
.
.
Himawari POV
Selama tiga hari aku dengan keluarga besarku Hyuga dan Yamanaka sibuk mempersiapkan pernikahanku dengan Inojin senpai. Selama tiga hari itu juga onii - chan bersikap aneh seperti menghindariku, sepertinya aku tau apa masalahnya, tidak hanya onii - chan yang bersikap seperti itu mama dan papa juga, mereka kadang sering menanyakan kabarku. Saat ini aku sedang duduk di teras depan rumahku, melihat bintang sambil menikmati segelas cokelat panas buatan mama.
"Ck aku akan sangat merindukan minuman ini" gumanku lalu meneguk cokelat panas itu.
Kurasakan angin malam yang menerpa kulitku rasanya seperti menusuk kedalam tulangku. "Kenapa malam ini dingin sekali? haah" aku mengosok kedua telapak tanganku sambil meniupnya agar mengurangi rasa dingin di telapak tanganku.
Aku sibuk dengan telapak tanganku sampai tidak menyadari ada onii - chan duduk di sampingku sambil memnyelimuti punggungku.
"Kau bisa masuk angin"
"Sejak kapan onii - chan ada disini?"
"Saat kau sibuk dengan tanganmu"
Aku terseyum lalu menatapnya, dia memicingkan matanya lalu memalihkan pandangannya ke arah lain, mengemaskan.
"Onii - chan mencemaskan Hima ya?"
"Jangan sampai kau masuk angin sebelum pernikahanmu dattebasa ~, dan kamu benar soal itu"
Aku terseyum lalu bergeser kearahnya agar lebih dekat, dia menatapku lalu mengusap kepalaku tidak lebih tepatnya mengacak - acak rambutku.
"Onii - chan terimakasih"
>>>>><<<<<
Aku menatap diriku dicermin, gaun putih satin membalut tubuhku, rambut panjangku dikepang dan diberikan beberapa hiasan bunga. Akhirnya hari ini datang juga, aku bingung dengan persaanku, haruskah aku senang atau sedih, mungkin bagi seluruh pasangan ini adalah hari yang sangat membahagiakan. Mataku terasa perih dan berat, aku tidak dapat menahan air mata ini turun.
"Hima apa kamu sudah siap?"
Dengan cepat aku menyeka air mataku sebelum dilihat oleh papa dan mama yang tiba - tiba saja masuk kedalam ruangan.
"Oh a-aku sudah siap"
Mama dan papa manatapku sendu, mama memelukku erat, aku memalas pelukannya menahan diri agar tidak menangis, aku bisa mendengarkan isakan mama, mama menangis saat ini. Dia melepaskan pelukannya lalu mengusap wajahku lembut lalu mengecup keningku.
"Rasanya aku seperti kehilangan putriku"
"Aku akan tetap menjadi putri mama dan papa yang paling imut" kataku lalu mama terseyum.
"Kalau begitu mama duluan ya, acara akan dimulai, bersiaplah" ucap mama lalu pergi dengan papa dan disaat itu juga Inojin senpai masuk.
Dia menatapku dari atas sampai bawah, begitu juga denganku, Inojin senpai terlihat sangat tampan menggunakan kimono hitam.
"Beautiful in white" ucap Inojin senpai pelan.
"Hah?, Senpai bilang apa?" kataku pura - pura tidak dengar.
"Tidak ada, ayo cepat mereka sudah menunggu" dia mengulurkan tangannya akupun menyambutnya dengan gengaman erat ditangannya.
Acarapun dimulai, pernikahan ini hanya dihadiri beberapa orang saja, seperti kerabat dekat, aku melihat onii - chan yang sedang duduk bersebelahan dengan Sarada - nee, ia menatapku dan Inojin senpai bergantian dari tempatnya, dia terseyum hangat kepadaku.
Aku gugup sekali, untung saja aku sudah memakan obat itu, kalau tidak mungkin aku sudah kejang - kejang sebelum kesini. Ya Tuhan rasanya aku mau lari dari pernikahan ini.
"Kenapa Hima?, apa kau mau kabur?"
"A-hah?, tidak" apa sekarang dia bisa membaca pikiran.
"Mari kita lewati ini bersama - sama istriku"
.
.
.
TBC
Pendek banget ya wkwkwkwkwk
Saya kurang ahli bikin alur kek gini...
nantikan kelanjutannya ya guys
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVER
FanficApa jadinya jika seorang Yamanaka Inojin menjadi pria yang super dingin, cuek dan pemalu??? Apa jadinya jika seorang Uzumaki Himawari menjadi Gadis yang super berisik, bawel dan tidak tau malu??? "Heh pirang!, cuek banget sih, kalau sikapmu seperti...