Paginya, Lou terbangun .
Menatap telak pada seseorang yang berdiri disampingnya .
"Siapa?".
Pria tersebut membungkuk .
"Axie. Bodyguard . Tuan Mavin dan Davin mengutus saya".
Lou mengangguk .
"Keluar, aku butuh mandi".
Maka, tanpa kata. Axie keluar .
Lou teruduk .
Menatap keluar . Debur ombak terdengar .
Bersautan dengan kicau burung .
Tersenyum kecil .
Beranjak . Melangkah ke kamar mandi .
Ah ini akan jadi hari yang menyenangkan .
.
Meja makan .
Lou teruduk disalah satu bangku .
Menatap heran .
Kemana? .
Axie mengerti.
"Tuan Mavin dan Tuan Davin pergi ke kota . Ada yang harus di urus".
Tanpa membalas . Lou fokus makan .
Mengabaikan axie .
Seolah terbiasa .
Hening . Begitu hening .
Dan tenang .
Axie berjaga badan .
Keheningan yang teramat mencekam .
Bukan karena berhantu .
Hanya saja, keadaan terlalu hening itu kau tahu?
Berbahaya .
Semuanya berjalan seperti biasa .
Lou bersikap biasa .
Tak bersikap seperti tawanan .
Membaca .
Menonton tv .
Makan .
Sedikit berjalan ditepi pantai .
Lou menelisik sekitar .
Benar-benar pulau yang sepi .
Tentu, pulau pribadi .
Axie dibelakangnya .
"Axie".
Lou membalikkan tubuhnya .
"Ya,tuan muda" .
Lou tersenyum kecil .
"Lou, panggil aku begitu".
Axie tersenyum .
"Ah tidak , itu sangat tak sopan. Tuan muda".
Lou menunduk . Bersedekap . Bukan sombong .
Hanya menyampaikan kedua tangannya .
Menatap axie .
"Kau sudah lama berkerja menjadi bodyguard Mav dan Dav?".
Axie sedikit berpikir .
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Si Potes Capere (BOYXBOY)
General FictionPencuri kelas kakap begitu profesional salah memilih target hingga terjerat dua iblis berparas tampan .