Chapter 4

23.3K 2.4K 142
                                    

Paginya, Lou terbangun .

Menatap telak pada seseorang yang berdiri disampingnya .

"Siapa?".

Pria tersebut membungkuk .

"Axie. Bodyguard . Tuan Mavin dan Davin mengutus saya".

Lou mengangguk .

"Keluar, aku butuh mandi".

Maka, tanpa kata. Axie keluar .

Lou teruduk .

Menatap keluar . Debur ombak terdengar .

Bersautan dengan kicau burung .

Tersenyum kecil .

Beranjak . Melangkah ke kamar mandi .

Ah ini akan jadi hari yang menyenangkan .





.




Meja makan .

Lou teruduk disalah satu bangku .

Menatap heran .

Kemana? .

Axie mengerti.

"Tuan Mavin dan Tuan Davin pergi ke kota . Ada yang harus di urus".

Tanpa membalas . Lou fokus makan .

Mengabaikan axie .

Seolah terbiasa .

Hening . Begitu hening .

Dan tenang .

Axie berjaga badan .

Keheningan yang teramat mencekam .

Bukan karena berhantu .

Hanya saja, keadaan terlalu hening itu kau tahu?

Berbahaya .

Semuanya berjalan seperti biasa .

Lou bersikap biasa .

Tak bersikap seperti tawanan .

Membaca .

Menonton tv .

Makan .

Sedikit berjalan ditepi pantai .

Lou menelisik sekitar .

Benar-benar pulau yang sepi .

Tentu, pulau pribadi .

Axie dibelakangnya .

"Axie".

Lou membalikkan tubuhnya .

"Ya,tuan muda" .

Lou tersenyum kecil .

"Lou, panggil aku begitu".

Axie tersenyum .

"Ah tidak , itu sangat tak sopan. Tuan muda".

Lou menunduk . Bersedekap . Bukan sombong .

Hanya menyampaikan kedua tangannya .

Menatap axie .

"Kau sudah lama berkerja menjadi bodyguard Mav dan Dav?".


Axie sedikit berpikir .

Me Si Potes Capere (BOYXBOY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang