Lou di taman belakang .
Berfikir. Bisakah? Bisakah ia melawan keduanya?
Nyalinya? Bahkan ciut seketika .
Big mafia .
Bahkan, bagi orang sepertinya .
Begini, bagi seluruh dunia bawah .
Jelas tahu, siapa yang memimpin .
Bagaimana kejamnya, bagaimana tak berhatinya.
Bagaimana cara menghukum.
Siapa yang berkuasa penuh . Berwewenang penuh .
Shadow .
Memang besar . Teramat besar .
Namun kembali lagi, diatas langit bahkan masih ada langit lainnya .
Bersembunyi di dalamnya? Itu dilakukan .
Untuk sekarang , entah sampai kapan .
Yang Lou tahu, shadow tak bisa melindunginya .
Obsesi. Keduanya terobsesinya pada Lou .
Cinta? Entah, bahkan Lou tak tahu .
"Lyner".
Itu, Nash .
Berlari dengan terpogoh.
"Ada apa?".
"Lyner, kau dipanggil ke ruang ketua"
Lou menaikkan satu alisnya .
Untuk?
"Pergi saja".
Lou beranjak .
Menatap Nash .
"Kau tak ingin menemani ku?".
Nash terkekeh .
"Kau anak kecil? . Bahkan kau mengambil seluruh isi museum kemarin malam . Takut?".
Lou mendecih .
Memilih berjalan . Menjauh .
Ia harus memenuhi panggilan .
.
Terdengar suara tawa .
Lou memasuki ruangan dengan tenang .
Menunduk .
"Lou, kemarilah".
Itu, orgolf.
Maka, Lou mendekat . Seperti apa yang diperintahkan .
"Nah, ini adalah orang terbaik ku----
--- Mr.Alex".
Alex? .
Tubuh Lou menegang seketika .
Alex? Tunggu. Nama Alex bahkan bukan hanya satu .
Tenang .
Maka, Lou mendongakkan kepalanya .
Senyum kecut terpatri .
Apa yang diharapkan ketika menghadapi saudara kembar yang punya banyak kuasa? .
Lepas? .
"Kau tumbuh dengan baik . Louise Chievalier".
Lou mengulas senyum .
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Si Potes Capere (BOYXBOY)
General FictionPencuri kelas kakap begitu profesional salah memilih target hingga terjerat dua iblis berparas tampan .