Lou mendudukan dirinya dengan malas .
Terlampau masa bodoh .
Memakan camilannya dengan santai .
"Tolong ambilkan aku minuman----
Axiero".
Axie mendengus, keanggunan seorang Lou bahkan telah hilang .
Dengan perut yang memang sudah membesar .
Lila? Ah atau enam?
Sejak lima atau enam bulan lalu Lou tiba-tiba datang
Datang? Ya . Lou pergi dari mansion .
Logikanya, jika suami mu bermain di belakang. Kalian bisa menerima?
Tentu tidak . Lou bahkan mengalami .
Keduanya .
Mengingat itu, Mavin tengah bercumbu dengan seorang wanita .
Dan beralih pada Davin yang juga sialnya tengah mengukung seorang wanita .
Bajingan memang .
Disinilah Lou .
Di rumah milik axie .
Begini, memang ini rumah hanya saja berada dalam toko herbal .
Tempat waktu dulu ia pernah kabur dari keduanya sebelum pergi ke Yunani .
Axie sempat bertanya kenapa ia pergi dari rumah .
Setau Axie, Lou memang mencintai keduanya .
"Kenapa lama sekali Axie".
Lou menyambar begitu saja air yang dibawa Axie.
Axie memutar bola matanya malas .
Mendudukan dirinya di samping Lou .
"Tak ingin bercerita tentang kenapa kau pergi? Ini hampir enam bulan Lou ".
Lou meminum minumannya, menaruh kembali pada meja .
Menatap Axie dengan serius .
"Keduanya bersama wanita lima bulan lalu . Mencumbu Dengan nikmat . Memang bajingan".
Tatapannya penuh kebencian namun sendu.
Matanya sedikit berkaca-kaca .
Tanpa sadar tangannya tergores ujung meja yang sedikit tajam .
Hingga berdarah .
Lou menatao lukanya .
Air matanya mengalir dengan deras .
"Hiksss sakit sekali hikss".
Lirih sekali ucapan Lou sembari menatap tangannya .
"Hiksss hiksss sakit".
Axie tahu , bukan sakit pada tangannya yang dirasa .
Bahkan axie yakin dengan sangat bahwa luka ditangkap tak ada apa-apanya .
Axie hanya terdiam menyimak .
Lou memperlihatkan luka di tangannya pada Axie .
"Hikss hiksss sakit Axie sakit sekali hiksss".
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Si Potes Capere (BOYXBOY)
Fiksi UmumPencuri kelas kakap begitu profesional salah memilih target hingga terjerat dua iblis berparas tampan .