Dua tahun lamanya .
Bahkan keduanya tak dapat menemukan Lou .
Anaknya. Bagaimana dengan kedua anaknya .
Bahkan satu hari pernah Mavin dan Mavin menyiksa beberapa bodyguard utama .
Dengan alasan yang tak masuk akal .
Sebegitu berartinya Lou dalam hidup mereka .
Keadaan keduanya begitu mengenaskan.
Baju tak terkancing ia sempurna. Dengan rambut teracak .
Bahkan siapapun yang menatapnya dapat melihat kantung mata menghitam pada bawah matanya .
Makan tak teratur . Bahkan sampai tidur sekalipun .
"Kau dimana babby".
Davin bergumam teramat lirih pada akhirnya .
Mavin menatap itu .
Menghela nafasnya dengan kasar .
Tidak. Ini tak bisa berlalu terlalu lama .
Ia dan Davin bahkan tak dapat hidup tanpa Lou .
"Kau ingin ikut dengan ku mencari Lou atau tetap pada posisi mu menjadi orang tolol?".
Tentu Davin bergegas mengikuti langkah Mavin .
Keluar dari mansionnya .
Tanpa di temani pengawal .
Tak berguna .
Satu yang Mavin tuju . Axie .
Ia yakin Axie embgetahui sesuatu. Bahkan jika tidak,
Ia bisa melakukan apapun agar mendapati kembali Lou . Istrinya dan kedua anaknya .
.
Lou tengah mempersiapkan makanan.
"Moma~~~~".
Lou tersenyum tipis lalu menoleh.
Gadis kecil yang cantik berdiri dengan keadaan cukup teracak .
Lou mematikan kompornya, memilih menyejajarkan tubuhnya.
"Kenapa anak moma seperti ini hm? Dimana kakak mu?".
Violy--- anaknya merenggut kesal .
"Kakak--- kakak--- melebut cucu puna na Vio".
Sungguh Lou gemas. Bahkan ia tak percaya melahirkan anak semenggemaskan ini .
Lou menghujaninya ciuman pada Pipi Vio
Membuat Vio terkikik kecil .
"Moma".
Lou mengalihkan pandangannya .
Vanders--- anak lelakinya .
Tampan memang. Teramat tampan .
"Kemari sayang".
Vanders mengerti maka ia melangkah mendekat .
"Kenapa merebut susu milik Vio hm? Kau punya sendiri, bukan begitu?".
Vanders terkekeh kecil .
"Moma~~ cucu puna Van habis, puna Vio macih banak jadi Van bantu habiskan hehe".
Ingin marah, tak bisa . Tahu rasanya ?
Gemas jatuhnya .
Jadi Lou hanya terkekeh kecil .
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Si Potes Capere (BOYXBOY)
General FictionPencuri kelas kakap begitu profesional salah memilih target hingga terjerat dua iblis berparas tampan .