Sisa Asa

234 11 0
                                    

Sisa sisa daun yang gugur turut menyisakan hati yang mulai melebur.
Berteman serpih senja yang bersiap menjemput malam aku datang berkawan kesunyian.
Menggenggam asa usang yang hampir lepas karena termakan kecewa, aku kembali tertatih.
Bertopang doa yang kusertakan di kala hampir semua orang terpejam, bersandar pada harap yang selalu terpatahkan, aku melangkah diatas lembar yang selalu ingin kau buang.

Wahai tuan, kini senja telah menghitam, sisa gugur daunpun telah hilang terbawa semilir angin. Kini asa usang yang menggenggammu akan kulepas bersama dengan harap yang sekali lagi telah patah.

-Cha-

DISKUSI WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang