Kuucapkan terimakasih pada raga yang selalu aku lihat, selalu membuatku tak berhenti menatap dan selalu membuatku jatuh cinta setiap saat. Terimakasih karena selalu membuatku terpaku pada setiap gerak di sudut matamu, sudut bibirmu hingga gerakan tanganmu saat rambutmu mulai berantakan.
Kau tau? entah sejak kapan aku mulai tak sanggup untuk mengabaikanmu, mulai harus terus mencari-cari topik pembicaraan hingga akhirnya selalu kamu yang mengakhiri obrolan singkat kita. Terimakasih karena setelah harapan panjangku kamu berhasil membuat sebagian hatiku mati rasa. Bahkan aku hampir tak lagi mengenal yang mana yang cinta yang mana yang patah.
-cha-
KAMU SEDANG MEMBACA
DISKUSI WAKTU
Poetry#2-puisi (sampai 6-12-19) #1-diskusi(6-12-19) Mana yang harus kupilih? Pergi atau bertahan dengan harapan yang kubuat sendiri? Sayangnya sampai saat ini aku masih bertahan dengan luka luka yang muncul karena harapan yang tak terbalaskan