Nikah

8 0 0
                                    

Nata Pov
Saat-saat yang ku takutkan akhirnya tiba.. seharusnya  hari ini adalah hari paling membahagiakan untukku tapi malah rasa sakit yang amat sangat menyiksa yang kurasakan..
Diluar ruang  tempatku berada orang-orang lalu lalang terlihat bahagia, tawa renyah para tamu terdengar menakutkan untukku. Sesekali teman kantorku masuk untuk mengucapkan selamat, tak sedikit dari mereka yang menunjukka rasa kaget tak  menyangka aku akan menikah secepat ini, Tpi tak sedikit juga yang menganggap ini bukan hal yang mengejutkan,  aku orang yang tertutup dan tak  suka mengumbar hal pribadi tentu ini bukan hal aneh.

Entah apa tapi aku bahkan tak lagi bisa berfikir dengan baik, menjawab dengan senyum yang kubuat agar terlihat sangat bahagia.. jawaban yang kuberikan terdengar malu-malu layaknya pengantin pada umumnya.. benar! rasaku hanya cukup aku saja yang tau. tapi jika aku bisa, hari ini ingin rasanya ku marah, berteriak atau bahkan jika aku punya sedikit saja keegoisan aku akan pergi toh untukku ini bukan hal yang sulit.

tapi bagaimana dengan anya! sudah cukup baginya hidup tanpa sosok ayah  terlebi ibuku terlalu mencintai pekerjaan dan citra keluarga. anya tak mendapat kebahagiaan yang seharusnya. meski  tak pernah mengeluh aku tau ia terluka,,

kembali teringat  saat pentas seni  anya waktu smp, dia  sangat antusias menyiapkan semuanya sebab  ibu menjanjikan akan hadir tapi nyatanya itu hanya pemanis agar anya diam dan tak mengganggu pekerjaannya. Hingga pada akhirnya akulah yang menepuk bahu dan menguatkannya, aku tau bagaimana rasanya saat  kamu mengharapkan seseorang datang mendukungmu tapi sampai senja menghilang kau hanya sendirian hingga akhir. rasa itu menyiksa, sendirian itu benar sungguh menyiksa meski kau menarik nafas sedalam mungkin kau tetap tak bisa bernafas dengan benar.

aku tersadar dari lamunanku menyaksikan diriku dalam cermin, ini mimpi yang sangat diidamkan wanita di dunia mengenakan gaun yang indah, riasan yang sempurna, semua orang bahagia, aku ingin bahagia tapi kenapa....  aku tak bisa tersenyum.

ku coba menahan bebanku tak mau riasanku rusak dan mempengaruhi hari ini,, mencoba berdamai dengan keadaan, kuhembuskan napas kasar berdoa agar pernikahan ini tak pernah terjadi. Meski kutau dengan pasti ini omong kosong yang menenangkan.

nata pov end

nata masih menatap dirinya dalam cermin dengan raut wajah dingin dan letih, terus menatap kosong mencoba menenangkan diri. pintu ruangan di ketuk, anya masuk kedalam dengan wajah yang sangat bahagia, gadis kecilnya ini terlihat indah dan cantik dengan balutan kebaya modern serta riasan tipis diwajahnya.

"kak bagaimana perasaan mu sungguh hari ini hari terindah kau sangat cantik" anya tak henti memuji kakanya "aku cukup khawatir anya takut aku melakukan kesalahan dan mengacaukan hari ini " ucapnya dengan senyum setenang mungkin, sambil menggenggam tangan anya lembut.

anya yang melihat kekhawatiran kakaknya mencoba menenangkan dengan memeluk dan mengelus punggungnya lembut. " tenanglah kak semua akan berjalan dengan lancar, sungguh hari ini kau sangat cantik aku benar2 iri kakkku sangat cantik"ucapnya jujur.

RAMA Pov

"sial apa yang harus kulakukan, pernikahan ini sungguh mencekikku hingga kehilangan akal" umpat dirinya menatap lurus pada pantulan cermin. " tak pernah kubayangkan hidupku akan berakhir seperti ini". aku menatap diriku dalam pantulan cermin,  aku menghembuskan nafas kasar kuperhatikan sekali lagi diriku tampak berbeda memakai setelan baju pengantin membuatku sesaat merasakan sedikit menghangat .. aku bukannya tak pernah memikirkan hal ini, sungguh aku juga manusia normal pada umumnya tapi bukan seperti ini, aku masih ingin bebas tak ingin terkekang dan diatur, aku tak ingin saat pulang hanya ada pertengkaran karna kebiasaanku yang suka hiburan malam.

 bukannya tak bisa hanya saja tak mungkin kukacauan pernikahanku, sungguh melihat wanita yang sangat kusayangi tersenyum sangat bahagia membuatku tak bisa berbuat banyak ,,

Mungkinkah?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang