pertemuan 2

2 0 0
                                    

Nata pov

setelah  fara pergi aku kembali mematung dalam kamar, gelisah kutatap pantulanku di cermin terlihat kacau akibat air mata, sigap ku bersihkan wajahku tak ingin tampak menyedihkan di depannya ,

... ku hembuskan napas kasar meratapi diriku dalam cermin, seharusnya ini menjadi hari paling istimewa dalam hidupku. air mata kembali jatuh. kukepalkan tangan kuat2 menenangkan hati yang  terluka. tak lama, terdengar ketukan di pintu, sontak aku berdiri mendekat kearah kaca lebar transparan yang menyuguhkan pemandangan malam yang indah.

kugenggam erat kedua tanganku berbalik memunggungi pintu, berdiri tegak, diam memantung  ...setelah cukup tenang, kuberanikan bertanya siapa yang mengetuk pintu sesaat hening hingga suara berat menjawab "aku suamimu" deg." tubuhku seketika kaku, dia orang yang paling ingin kuhindari sedang berdiri di depan pintu... tapi yah pada akhirnya kami memang harus bertemu.

..kupersilahkan dia masuk tanpa menggeser posisiku. Terdengar suara decit pintu terbuka, ia masuk... aku tau karna suara langkahnya terdengar nyaring dalam kamar ini, aku masih dengan posisiku tak berani berbalik dan menatapnya.

tapi karna merasa diperhatikan aku berbalik. hening, tapi kemudian ia memperkenalkan diri

aku tak terkejut saat ia memperkenalkan diri, toh aku sudah tau siapa dia..... saat tadi melangkah ke sisinya dan duduk dihadapan pak penghulu, kami tak pernah bertemu tapi ia tak asing karna perusahaannya dan perusahaan tempat ku bekerja adalah rekan bisnis  

setelah kecanggungan yang terjadi aku mulai bicara,  niatku sesunggunya adalah menyelesaikan masalah ini tapi kulihat dari wajahnya ia terlihat sangat lelah tentu mengingat hari ini  banyak orang yang datang dan ia harus menyapa mereka satu persatu, 

dan juga saat ini sudah sangat larut.  ku urungkan niatku lalu kutatap dia sekilas "aku tidak tau apa ini benar tapi jujur aku tak ingin pernikahan ini terjadi, aku ingin membicarakannya denganmu ..tapi tidak sekarang kau pasti lelah dan aku juga ingin segera mengakhiri malam ini" ucapku tenang setelah mengatakan itu.

kutatap ia ragu2 takut dia akan marah dengan sikapku tapi tidak, ia hanya tersenyum tipis lalu mengatakan akan melanjutkan pembicaraan ini esok, aku sedikit  lega dengan responnya.

 menyuruhku tidur dikasur dan ia dilantai, melepas jaketnya melangkah kekasur dan mengambil bantal ...saat melihat dia akan tidur dilantai, aku sedikit tak enak melihatnya.

sebelum tubuhnya berhasil bersua lantai dingin kutarik selimut dan kuberikan padanya mata kami bertemu. untuk pertama kalinya aku sadar pria ini memiliki mata indah, kusadari kebodohanku, bergegas kekasur dan ku padamkan lampu ..  menutup mata rapat2 mencoba untuk tidur tapi tak bisa aku kembali memikirkan tentang apa yang akan terjadi esok.

autor POV

Setelah malam  menyedihkan  mereka tertidur lelap.. jika diperhatikan kamar ini sungguh indah..hiasan putih memperindah ruang, ranjang ditata sedemikian rupa khas pengatin baru.

sayang Ini tak berguna untuk mereka, tak ada yang menikmati keindahan yang tersaji,, lelah jiwa dan raga membuat mereka tak tertarik dengan apapun...

Mereka berbeda .. jika mereka adalah pasangan karna cinta kamar Ini sungguh sempurna ....

Nata berbaring memunggungi rama, sedang rama tidur telentang sembari menopang lengannya di kening. 
Mereka bergelud dengan pikiran yang rumit... Rasa bingung, lelah tercampur sempurna dalam gelap kamar yang tenang..

fajar tanpa ragu menyapa, semakin lama cahaya tamaran semakin tajam menembus lapisan kaca yang tebal nan transparan .. berusaha mengusik gelap kamar yang tenang.. perlahan mata yang lelap terusik  cahaya yang menyapa meski enggan tapi terpaksa terbuka ...

wajah lelah diterpa mentari yang hangat .. indah kata yang tepat menggambarkan sosok nata yang membuka mata perlahan karna mentari mengusik tenangnya.... perlahan bangun dengan enggan.. duduk tenang disisi ranjang menatap lurus menembus kaca lebar didepannya ....  merengangkan tubuh yang kaku karna terkekang lelah ...

nata menatap seisi kamar mencari sosok yang dikenalnya tapi masi asing untuknya, mata indah nan bersih  terpaku pada sosok pria yang berbaring tenang dilantai ....yang beralaskan selimut pemberiannya... rama masi ada disana tampak tak terganggu dengan cahaya yang mengusik gelap kamar... tak ingin mengganggu rama,  nata melangkah dengan hati hati  menuju kamar mandi .... 

30 menit berlalu nata keluar dengan tubuh segar setelah mandi ... berganti pakaian yang telah disiapkan sebelumnya... rama masih lelap disana ,,, nata bergelud dengan pikirannya antara membangukan rama tau menunggunya sampai terbangun ... setelah berpikir keras nata memutuskan membiarkan rama terbangun sendiri....

Mungkinkah?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang