Kenang

29 3 0
                                    


Manis, senyummu manis
Malam ini aku tiba tiba rindu itu
Maaf, maafkan aku, aku tak bisa menghalau rinduku padamu
Ia datang tanpa tau waktu, ia kejam menurutku.

Kenangan, sulit dilupa muda dirasa.
Bersamamu indah, tapi hanya sementara.
Hah, ku hembuskan nafas sejenak, berpikir mengapa aku masih saja mengingatnya.
Padahal dia sudah pergi sebelum kata pisah terucap.

Bodoh, pikiranku memberontak
Kau hanya sudah terbiasa dengannya
Kau hanya sudah terbiasa selalu bersamanya
Kau sudah terbiasa nyaman saat berada disisinya.

Sekarang,
Kau hanya butuh waktu  terbiasa tanpanya
Terbiasa untuk nyaman bila tak disisinya

Semua perihal waktu,
Percayalah waktu menyembuhkan segalanya.

Otak memang selalu punya kalimat penenang, tapi hati tak melulu bisa tenang dengan kalimat teduhnya

Memang, kau ibarat abang bakso keliling yang lewat didepan rumahku, ia akan selalu lewat disana, berdiam sementara lalu pergi menemui pelanggan yang lainya. Meskipun aku meyakinkan diri  dan menemukan rasa bakso yang jauh lebih enak dari baksonya, meski aku berusaha untuk tak membeli lagi baksonya , tapi rasa rindu makanan itu bisa saja tiba tiba muncul. Kita tak bisa menyalahkan itu, tapi perihal menghalau hal itu? Tidak bisa dihalau, cara menuntaskan rindunya adalah menikmati rasa bakso tersebut.

Kenyataan pahit memang benar terjadi
Aku masih saja mengingkari itu
Ayolah, bangkit bukan hal yang sulit dan tetap jatuh bukan sebuah pilihan.

Selamat Malam, Aku tak pernah berharap kau membaca ini, karena aku tau kau tipe manusia yang tak akan punya rasa peduli setelah kau sudah menemukan lain hati.

Sudah cukup, besok kita berbincang lagi lewat tulisan ini..

19'24
Kendal, 17 April 2020

Bukan  Apa ApaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang