Ghandha , Takdir.

621 182 80
                                    

シ︎ happy reading シ︎

♥︎
♥︎
♥︎

"Ghan, bola nya gua lempar biar lu tangkep bukan lu anggurin aje" Celetuk salah satu manusia dari dalam kelas 11 Ips 5, SMA angkasa.

"Luput, bukan gua sengajain elah" Ghani beranjak keluar dari kelasnya, berniat mengambil bola yang lolos dari tangkapan nya tadi.

☦︎ ☦︎ ☦︎

"Aelah bola siapa si, risuh banget" Amandha memandangi bola ditangan nya dengan kesal, mood nya sedang buruk saat ini, ditambah lagi sebuah bola mengenai tepat dibagian kepalanya dengan tenaga yang bisa dibilang cukup keras.

"Bola gua." Amandha menoleh, mendapati Ghani yang berdiri tak jauh darinya.

"Main bola di lapangan, bukan kelas, bahaya tau!" Nada bicara amandha terdengar tidak bersahabat, dia tau jelas dengan siapa dia bicara saat ini.

"Terserah gua lah, mau main dimana kek" Ghani berjalan mendekat, jangan lupakan wajah angkuh yang menandakan bahwa dia tidak merasa bersalah sama sekali. Tolong garis bawahi, Sama Sekali.

"Siniin bolanya" Tangan nya terjulur tepat di depan Amandha, Amandha dengan gesit menyembunyikan bola itu dibalik tubuhnya.

"Gak, mau gua kasih ke guru bk." Rengut nya.

"Dasar cewek, apa-apa ngadu, selalu butuh perlindungan sebelum nyerang." Ghani berbalik, ingin menuju kembali ke dalam kelas nya.

"Terus, cowok kayak lu emang gimana? One by One, gitu?" Nada bicara Amandha terdengar sedikit mengejek, Dan dengan otomatis langkah kaki Ghani terhenti, kepalanya menoleh sekilas, namun sedetik kemudian kembali berjalan kedalam kelas nya, mengacuhkan Amandha yang masih jengkel sendiri disana.

"Lah, Lah Ghan, maneh abis dari mana? bola nya dimana?" Reza, sahabat karib, Ghani. Bertanya dengan spontan karna melihat Ghani masuk tanpa membawa barang yang sedari tadi ditunggu nya.
Ghani menggedikan bahunya, acuh.

Reza yang paham dengan keadaan memilih diam dan mengabaikan nya begitu saja, lalu bergabung diantara Ridwan, dan Ziko sahabat Ghani yang lainnya.

Keempat nya memang sudah menjalin hubungan baik sejak duduk di bangku SMP sampai sekarang mereka duduk di bangku SMA. Tapi tunggu dulu, Bersahabat bukan berarti memiliki karakter yang sama kan? Mungkin pertayaan ini tidak berlaku pada Reza, karna nyatanya dia sebelas dua belas sama seperti Ghani. Namun, tidak dengan Ziko ataupun Ridwan.

Keduanya justru sangat berbanding terbalik dengan Ghani. Ziko adalah si peraih peringkat satu, dan selalu berhasil dalam tiap olimpiade yang diikutinya. Sementara, Ridwan, Kapten tim futsal yang humble dan jarang terlibat dengan permasalahan hidup Ghani.

☦︎ ☦︎ ☦︎

"Itu Ghani ngape?" Ziko mengecilkan volume bicaranya.

"Ntah, emang tadi diluar dia ngapain?" Ridwan ikut penasaran.

"Mana urang tau, kencing kali, terus digigit semut jadi darah tinggi dia" Reza membalas asal, menciptakan tawa diantara Ridwan dan Ziko.

"Gawat, besok ada kbar Ghani sunat lagi" Celetuk ridwan bercanda.

"SutSut diem lu ah, ntr dihantam lu pada tau rasa" Reza mengakhiri, dengan jari telunjuk dibuat menempel dengan bibirnya.

- GhanDha -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang