Ghanda , Bumi Perkemahan.

222 56 28
                                        

シ︎ happy reading シ︎

♥︎
♥︎
♥︎


(( bumi perkemahan sma angkasa ))

"Ini gimanaa sih ya allah"

Amandha geram sendiri jadinya, bagaimana tidak? sudah kurang lebih setengah jam lamanya, namun dia dan kubu nya masih belum berhasil mendirikan tenda milik mereka.

Amandha menyerah. Dirinya melempar beberapa tali yang semula berada di genggaman tangan nya, ke sembarang arah. Kemudian terduduk pasrah.

"Tidur diluar aja udah, masa bodo" monolog nya pada diri sendiri.

Sementara itu, dari kejauhan. Tanpa disadari, Ghani memperhatikan gerak gerik gadis itu dengan seulas senyuman dibibir. Kakinya tergerak melangkah, menghampiri sosok Amandha. Senyumnya masih terukir, hanya saja dibuat lebih tipis daripada sebelumnya.

"Sini pasaknya, gua bantuin" Suara khas Ghani, menyadarkan Amandha dari rasa putus asa. Amandha masih terdiam memandangi laki-laki dihadapannya dengan tatapan bingung.

"Woi, gua mau bantuin lu bikin tenda, bukan mau adu tatapan sama lu. Dikira drama korea kali ah tatap tatapan segala" Ledek Ghani.

Amandha berdiri dari duduknya, kemudian tersenyum penuh arti.

Keduanya berhasil mendirikan tenda milik kubu Amandha dalam sekitaran waktu 20 menitan saja.

"Finally!!!" Amandha berjalan cepat menuju tempat dimana Ghani berdiri. Pandangan mata Amandha menatap kearah peluh di dahi milik Ghani. Gadis itu tergerak untuk menghapus peluh pada dahi Ghani, sayang nya Ghani mengelak, memundurkan badan nya.

"Ih sini gua bersihin, lu pasti capek kan" Amandha menarik pergelangan tangan Ghani, membuat laki-laki itu mau tidak mau mendekat kembali pada Amandha.

Amandha dan Ghani cukup lama bertahan dalam posisi seromansa ini, namun tak berselang waktu lama Rombongan Clarissa dan Reza menghampiri keduanya.

"Eichh ekhem ekhem duhh belum juga mulai acara Ghan, gercep amat lu" Sindir Reza dengan nada khas miliknya, membuat Ghani mengalihkan pandangannya dari wajah Amandha.

"Inget ghan, hutan hutan begini ga baik berduaan, ntar ditemenin setan" Ziko ikut meledek, membuat Ghani semakin salah tingkah jadinya.

"Inget zik, lu penakut, gausah bawa bawa setan."

☦︎ ☦︎ ☦︎

Selesai dari serangkaian acara penyambutan dan peraturan seluruh siswa/i dipersilahkan untuk berbenah di dalam tenda nya masing-masing.

Dan disinilah Amandha sekarang, terduduk sendiri menunggu Rissa dan Monic yang ntah pergi kemana. Asik-asik melamun, seseorang berjalan menghampiri Amandha dengan seulas senyuman.

"Mandhaa?" Amandha menoleh, sesaat kemudian tersenyum riang.

"Eh? Kamu, Ridwan kan?" Ridwan menganggukkan kepala, mengiyakan.

"Boleh duduk bareng gak sa?" Amandha menggeser posisi duduknya, memberikan peluang tempat duduk pada Ridwan, dan dengan otomatis Ridwan dengan senang hati menempatinya.

"Monica sama Clarissa, kemana?" Tanya Ridwan, kembali membuka suara.

"Tadi sih bilangnya mau ke tenda nya si Reza, nyamperin Reza, PDKT palingan" Amandha menekuk wajahnya, kesal. Membuat Ridwan tertawa kecil melihatnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

- GhanDha -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang