Ghandha , Awal dari GhanDha

340 155 29
                                    

シ︎ happy reading シ︎

♥︎
♥︎
♥︎

"Ka Adam" Reza menyapa, membuat sosok yang lebih tinggi darinya itu menoleh kan kepala.

"Reza, lama banget perasaan"
"Sorry Dorry Morry bang, biasa abis ngemil bentaran sama kawan"

"Ngemilin apa? Rokok?" Mata reza menatap lekat kearah Adam, seolah meminta nya untuk memelankan suara.

Sementara Adam, malah nyengir tak berdosa.
"Gua juga pernah muda kali, gausa ngibul depan gua"
"Ya kaga anjir, ini pan sekola"
"Yang bilang ini wc umum saha?"
"Sumpeh dah lu bang"
"Tau ini sekolah, jangan ngerokok disini lah" Reza memutar bola matanya malas.
"Iyaiya atu kali doang, itu juge kaga abis"

Sementara keduanya berbincang, dari sisi kantin, terdengar riuh tawa Amandha yang sedikit bergema. Seperti melantunkan sebuah nada gurauan yang menjadi hangat bagi para pendengar nya.

"Rezaaaa" Yang dipanggil tersenyum.

Siapapun mereka, jika tidak memiliki hubungan yang terbilang akrab dengan Amandha ataupun Reza pasti sudah terbaca fikiran nya. Ntah itu berfikir bahwa keduanya adalah sepasang kekasih, atau memang memulai pdkt kecil-kecilan.

"Ejaaa, kenalin bentarr. Ini Clarissa, sama Monica. Yang pernah di gebrak sama Ghani di kantinn, inget kan?" Reza mengangguk pelan, setelah mengingat kejadian beberapa waktu lalu. Rissa dan Monic tersenyum canggung.

"Btw sorry soal Ghani, emang rada-rada sialan anaknya." Gumam reza nyaris tak terdengar.

"Gakpapa kok, santai aja" Sahut rissa setengah bergumam pula, membuat monic dan amandha menatap keduanya, aneh.

"Nah, Rissa, Monic, ini Reza yang sering aku ceritain ituu"

"Oh jadi gua sering dighibahin nih?" Senyum Reza terlihat mengejek, membuat Amandha menjulurkan lidahnya sebagai isyarat dari kata "kepedean".

Rissa menarik Amandha pelan, membisikan sesuatu pada gadis itu.

"Kata lu anak Ips 5 blangsakan semua, kok yang satu ini keliatan alim banget si dha?" Amandha mendelik.

"Yeu, belum keliatan aja aslinya"
"Tapi beneran mirip banget si dha" Amandha keheranan sendiri, menatap Rissa bingung.

"Mirip? Siapa?"
"Calon Masa Depan gua"
"Sialan, centil banget si lu!"

Amandha menatap tajam ke arah Risaa, membuat yang di tatap tertawa puas.

"Jadi kapan pulang nya?" Keduanya tersadar, menatap Adam dengan rasa sedikit malu dan kaget.

"Eh- i-iya mau pulang, yauda Rissa, Monic, Ini aku dluan gapapa kan ya?"

Clarissa dan Monica serempak menganggukan kepalanya, lalu kemudian menyalimi tangan Adam dengan sopan.

"Duluann"
"Hati-hatii yaaa"

☦︎ ☦︎ ☦︎

Amandha masih asik membandingkan antara raport nya dengan raport milik Reza, tak segan-segan sesekali Amandha mencubit lengan Reza sebagai bentuk protes karna angka merah yang didapatkan oleh laki-laki itu.

- GhanDha -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang