-|lima|

27 8 1
                                    

"Doain ya" pinta Raihan kepada Helena.

"Siapp bos, good luck ya" Helena menepuk pundak Raihan dan langsung pergi ke kelas.

Tanpa basa basi Raihan langsung mendekati perempuan itu. Helena tidak langsung ke kelas, tetapi memperhatikan temannya yang sedang berjuang. Perempuan itu bernama Putri.

"Hai Put" sapa Raihan.

"Eh.. hai jugaa" jawab Putri dengan malu malu.

"Santai aja put, ayo masuk"

"Ohh.. hm.. iya" jawab Putri yang masih malu malu.

Mereka berjalan memasuki sekolah. Helena hanya bisa tertawa memperhatikan mereka berdua. Helena pun menyusul mereka untuk masuk ke kelas.

Helena meletakan tasnya di tempat biasa ia duduk. Lalu mengerjakan tugasnya yg belum sama sekali ia sentuh. Setelah selesai teman sekelas Helena langsung heboh dan menanyakan tentang hubungan Raihan dan Putri.

"Hel, itu mereka pacaran?" Tanya Dinda.

Dinda ini adalah salah satu orang yang pernah membully Helena saat pertama kali masuk sekolah. Dan setelah dia tau bahwa Helena dekat dengan Raihan tanpa disangka ia langsung bersikap baik kepada Helena.

"Nggakkk koo" jawab Helena

"Seriuus??" Dinda menggenggam tangan Helena.

"Iyaaa serius, tapi bukan nggak deh. Lebih tepatnya belum"

"Ishhh, gimana si lu" Dinda mendengus kesal. Dan melepas genggaman tangannya.

"Maaff maaff"

"Lu kan temen sekelas gua nihh, lu mauga comblangin gua sama temen lu si Raihan?" Ucapnya malu malu.

"Hmm gimana ya, guasih tergantung Raihannya, gua gamau maksain dia lagian juga kan Putri pilihan dia, berarti emang dia suka sama Putri. Gua gamau maksain dia sama lo, maaf yaa gua gabisaa" ucap Helena serius.

Plakkkk💥

Tangan Dinda mendarat di pipi Helena. Helena hanya bisa memegangi pipinya, lalu pergi dengan meneteskan air mata. Helena pergi menuju toilet. Helena bertemu dengan Raihan di depan pintu kelasnya.

"Helena? Lo mau kemana?" Raihan menahan tangan Helena.

Helena menarik tangannya dan langsung pergi tanpa memperdulikan Raihan.

"Helena tunggu!" Teriak Raihan yang berusaha mengejar Helena. Tapi kali ini Raihan tidak beruntung, karna Helena terlebih dahulu memasuki toilet wanita dan Raihan tidak bisa memasukinya.

Tapi Raihan tetap menunggu diluar. Raihan sangat khawatir, sangat amat Khawatir.

"Hannn" Suara sayu terdengar berasal dari dalam toilet, diakhiri dengan suara tangisan.

"Iya hel? Gua disini? Lo kenapa? Lo nangis?" Raihan menempelkan telinganya ke pintu toilet.

"Lu mending pergi aja, gausa nungguin gua ya" pinta Helena.

"Oke" Raihan hanya berpindah posisi.

Helena mencuci mukanya. Lalu pergi ke kelas karna pelajaran akan segera dimulai.

Saat keluar dari toilet Helena merasa ada yg mengikuti, saat dilihat ternyata orang itu adalah Raihan.

"Lo ngapain masih disini?" Tanya Helena dengan muka sebal.

"Kalo lu blm cerita gua bakal terus ngikutin lu" Raihan menaikan dagunya.

"Nanti aja balik sekola" Helena langsung lari meninggalkan Raihan.

Saat sampai kelas Dinda dan teman temannya menghampiri Helena. Untungnya saat mereka menghampiri Helena dan belum berkata apa apa, bu Tika guru matematika yang killer masuk ke kelas. Sehingga mereka kembali ke tempat duduknya.

•••

Helena berniat untuk pulang sendiri, karna dia tidak melihat Raihan. Setelah menunggu lama akhirnya Raihan datang.

"Lama bgt abis ngapain?" Tanya Helena tanpa menatap mata Raihan.

"Nemenin Putri sebentar di perpus tadi"

"Ohh"

"Yaudah yu pulang"

Tanpa basa basi Helena langsung naik ke Motor Raihan. Di perjalanan Raihan hanya senyam senyum sendiri tidak tau memikirkan apa. Helena berfikir bahwa Raihan melupakan kejadian tadi, sehingga ia tidak menanyakannya.

Mereka sampai di depan rumah Helena. Helena memberikan helm nya.

"Makasih, besok gausah jemput. Jemput Putri aja, bye" ucap Helena yang mood nya turun drastis. Dan langsung masuk ke dalam rumah.

"Helena kenapa ya? Tumben bgt." Batin Raihan "ohh iyaa---" Raihan menepuk jidatnya. "anjirr kok gua bisa lupa sih tadi kan Helena nangis gua ga nanya apa apa, pasti dia kira gua gapeduli aduh Rehan ko lu bego sihhh arghhh" Raihan memukul motornya.

Raihan pulang ke rumah sambil memikirkan Helena. Tapi Raihan tidak berani untuk menghubungi Helena.

•••

Helena menelpon Arthur untuk menceritakan hal yg dia alami di sekolah.

"Haloo?" Terdengar suara di sebrang sana.

"Halo Arthur"

"Kenapa Helena?"

"Aku mau ceritaa"

"Oh iyaa cerita aja? Kenapa?" Arthur penasaran.

"Tadi di sekolah aku di tampar gitu sama temen sekelas aku"

"KO BISA?" Tanya Arthur yang mulai emosi.

"Iyaa, jadi dia tuh suka sama Rehan tapi bukan cemburu sama aku kok. Jadi Rehan kan suka sama Putri temen sekolahh aku nah terus temen sekelas aku ini si Dinda suka sama Rehan, dia minta bantuan aku buat deketin Rehan, cuma aku tolak karna aku tau Rehan suka sama Putri, trus akhirnya dia nampar aku"

"Bentar bentarr..., Dinda itu yg pernah berantem sama kamu pas awal masuk sekolah kann?"

"Iyaaa"

Nittt...nittt...nittt...

"Loh? Kok mati?"-Helena.

"Anjirr hp gua mati"-Arthur

Helena mematikan handphone nya. Lalu Helena tidur karna Helena sangat kelelahan.

••••••••••

Amanda septi |
2045 |

HeArtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang