-|tujuh|

53 5 0
                                    

"Oh iya gua mau ngasi tau lu dulu kalo gua sama Putri udah official yuhuuu" Raihan makin seperti anak kecil.

"Widihh mantep, makan makan donggss"

"Sembuh aja dulu ngapasiii"

"Ayo cepet ceritaa kok lu bisa deket Raihan pas itu?" Tanya Helena yang sangat amat serius.

"Giniii..."

*Flasback on*

Setelah mengantar Helena pulang Raihan langsung pulang ke rumahnya untung mengganti bajunya. Karna Raihat akan menjalankan date pertamannya bersama Putri.

Raihan menjemput Putri dan pergi ke salah satu mall. Disana ia pergi ke toko buku.

Saat sedang memilih buku, Raihan melihat sosok lelaki yang ia kenal bersama perempuan yang tentunya tidak ia kenal.

"Loh lohh, itukan Arthur? Ngapain dia sama cewe lain?"

"Arthur siapa Han? Arthur pacarnya Helena?"-Putri

"Iya put, kamu kenal cewe itu?"

"Ohh tau, itu anak baru di sekolah temenku, sekolah Arthur"

"Oh oke makasih ya"

Tiba tiba lelaki yg sedang Raihan perhatikan itu mendapat panggilan di ponselnya. Saat itu terlihat Arthur sedikit panik. Panggilan itupun berhenti karna ponsel Arthur mati. Dan ia berusaha mencari stopkontak disana.

Raihan tidak mengikuti kemana mereka pergi, karna Raihan harus menemani Putri.

*Flashback off*

"Gituu Hel" Raihan mengakhiri ceritanya.

"Ko Arthur ga cerita sama gua ya?" Tanya Helena yg mulai tidak ceria.

"Tenang Hel, gua bakal bantuin lu kok"

"2 minggu lagi tahun baru. Dan 3 minggu lagi ultah Arthur. Artinya 5 minggu lagi gua anniv sama dia. Gimana kalo putus tengah jalan han?" Helena menyenderkan badannya.

"Udh lu positif thinking dulu aja ngapasih. Minum tuh ichitannya. Gantian sekarang lo yg cerita kemaren kemaren lo kenapa"

"Gua di tampar Dinda"

"Kok bisa?!" Raihan terkejut.

"Yaa, karna dia suka sama lo, dan minta bantuan gua tapi gua gamau karna gua tau lo sukanya sama Putri" Helena meminum ichitan di tangannya.

"Bener bener si Dinda awas aja" Raihan mengepal tangannya.

"Udahlah lupainnn" Helena menutup laptopnya. "Gua harus gimana ya Han?"

"Kenapa ga lu minta Arthur kenalin elu sama cewe itu?"

"Iyasiii, yaudah deh tapi nanti lo ikut yaa. Gua main sama lo aja."

"Siap tuan Putriiiii, yaudah gua pulang dulu yaa" Raihan menggendong tasnya dan membuka pintu.

"Tutupin lagii"

"Iyaa" Raihan menutup pintu kamar Helena.

Raihan tidak melihat siapa pun di rumah Helena, tidak tau mamanya pergi kemana. Jadi Raihan langsung pergi.

Helena yg penasaran dengan hal itu langsung menghubungi Arthur.

Beberapakali Helena menghubungi Arthur, tapi Arthur tidak menjawab. Dan untuk kesekian kalinya akhirnya Arthur menjawab.

"Kenapa Hel? ada apa? maaf ya tadi abis bantu mama" ucap Arthur yang nafasnya masih tidak beraturan.

"Lohh? mama kamu udah pulang dari Korea?kapan?"

"Barusan baru aja nyampe" "lagi telponan sama siapa sih Thur?" terdengar seorang wanita berbicara kepada Arthur.

"Haii tantee, ini aku Helenaa" Helena mengeraskan suaranya agar bisa terdengar oleh mama Arthur.

"Ohhh calon mantu rupanyaa. Udah sana Arthur kamu beresin barang mama, biar mama yg telponan sama Helenaa husshh husshh" "yeuu si mama suka gitu, awas loh mah lecet ntar pacar aku" "dikira mama harimau apa, udah sana. ehh iyaa maaf ya Helena biasa mama sama anak, nanti juga kamu gtu kok sama anak kamu ples anak Arthur juga" mama Arthur menggoda Helena.

"Eh tante bisa ajaa hehe" pipi Helena mulai menampakan warna merah jambu.

"Kamu sama Arthur gaada masalah apa apa kannn?" ucap mama Arthur.

"Gaada ko tan"

"Mama kan sudah bilang, panggil mama jangan tante, mama teh udah tua gapantes di panggil tante ihh ari kamu ( mama itu sudah tua, sudah tidak pantas dipanggil tante)" mama Arthur mengeluarkan logat sundanya.

Hampir satu jam mereka berbincang, membahas semua hal. Sampai sampai Helena juga lupa dengan hal yang ingin ia bicarakan kepada Arthur.

"Helena, sudah dulu ya mama mau beres beres dulu. Nnti kita ketemu ya najung-e boja (sampai jumpa lagi)"

"Waduhh artinya apa ituu?" Helena tidak mengerti apa yang mama Arthur ucapkan.

"Gatau mama juga, udah dulu yaa daah" mama Arthur mematikan panggilannya.

"duh gua lupa nanya lagi ke Arthurr gmn yaa, apa nanti aja pas ketemu mama Arthur? yaudah lah nanti aja" batin Helena.

Helena beranjak dari tempat tidurnya untuk pergi ke dapur, tidak lain dan tidak bukan pastinya untuk makan. Awalnya Helena sudah memanggil mamanya, tetapi tidak ada sautan dari mamanya dan Helena memutuskan untuk mengambil makan sendiri walaupun badannya masih lemas.

Helena juga tidak lupa untuk meminum obat pemberian dokter tadi, walaupun Helena sangat malas untuk meminumnya. Tapi apa boleh buat, Helena juga ingin sembuh dan kembali bersekolah seperti biasa. Arthur belum mengetahui bahwa Helena sakit, bahkan Arthur tidak menanyakan kabar dari Helena. Helena berusaha berfikir positif mungkin saja Arthur sedang sibuk membantu mamanya yang baru saja sampai rumah.

Tok tok tokk

Ada seseorang yang mengetuk pintu rumah Helena.

"Siapa ya itu diluar?" Helena bemonolog. Helena mengintip lewat jendela kamarnya.

"Kok mukanya ga asing ya? tapi siapa gua gakenal perasaan" Helena bermonolog (lagi)

Mama Helena datang entah darimana, menghampiri pemuda tersebut.

"Ehh Bryann, masukk yuk" mama Helena membukakan pintu.

"HAHHH? BRYAANN? BRYAANNN SIAPAA WOYY?" kali ini Helena membatin.

••••••••••
Gajadi nunggu ampe 200 deh, kelamaan.

PUNTENN.... JANGAN LUPA JAGA KEBERSIHAN YA! (tapi authornya juga mager mandi) INTINYA JAGA KESEHATAN SEMUAAA! GAUSAH KELUAR RUMAH MENDING BACA WATTPAD AJA YEGA WKWKWK.
VOTE NYAAA GAISS BIAR MAKIN CEMUNGUDH AKUNYA HEHEHEHE

Jangan lupa baca cerita aku yang
B R A T yaa.

Amanda septi|
2045|

HeArtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang