"Selamat tahun baru"
Helena, Bryan dan Raihan sama sama menengok ke arah suara itu. Suara itu sangat ia kenal, tapi Helena tidak tahu itu siapa. Karna orang itu memakai helm.
Mereka bertiga menunjukan muka bingungnya. Yang membuat orang itu membuka helmnya.
"Ng-ngapain lo disini?" Tanya Helena.
"Ada keperluan apa lo kesini?"
"Lo ga temenin si bule kampung itu buat tahun baruan?""Bisa satu satu nanya nya?" Tanya Arthur.
Lelaki itu terlihat sedikit gelisah, mungkin dia takut Helena akan marah padanya, tapi dia sudah menyiapkan mental untuk menemui Helena. Jujur saja Arthur sangat merindukan Helena, terlebih lagi mereka tidak pernah berkomunikasi lagi setelah kejadian hari itu.
Bryan dan Raihan hanya memperhatikan Arthur, karna mereka masih terkejut.
"Gaenak ngobrol sambil berdiri, mending duduk hel,thur." Tawar Raihan.
Arthur duduk di samping Helena, tapi Helena lebih memilih untuk pindah dan duduk diantara Raihan dan Bryan.
"Ngapain lo kesini?" Tanya Helena.
"Gua mau rayain tahun baru sama lo lah Hel, gaboleh?"
"Boleh, kalo si bule kampung ga larang"
"Malah dia yg nyuruh gua kesini"
"Oh jadi lu tadi sama dia?"
"Duh, emg dasarnya jadi cowok selalu salah ya"
"Cihh" Helena memalingkan pandangannya.
"Han, yan. Gua boleh ngobrol berdua sama Helena?"
Tanpa aba aba, Bryan dan Raihan lgsg masuk ke rumah Helena, tapi mereka tetap mendengarkan pembicaraan Helena dengar Arthur, karna mereka takut terjadi apa apa.
"Hel gua mau minta maaf, jujur aja selama ini gue memang gapernah kontekan sama lo, gapernah berusaha buat ngobrol gini sama lo, jemput lo, ketemu lo. Tapi asal lu tau Hel, muka lo, nama lo, keadaan lo, selalu muncul di fikiran gua, yang bikin gua makin makin khawatir sama lo, memang gua gapernah ketemu sama lo, tapi itu salah. Gua selalu nemuin lo, cuma lonya yang gak nemuin gua. Kemanapun lo pergi gua tau Hel, keadaan lo juga gua tau karna gua selalu ikutin kemana lo pergi. Tapi tetep aja gua khawatir sa--"
"Cukup Thur!"
Matanya membulat sempurna, cairan bening tidak bisa tertahan, hingga akhirnya dia keluar, mengalir, juga menetes.
Dengan cepat Arthur langsung mengusap pipi Helena, menghilangkan cairan bening itu agar tidak menetes untuk kedua kalinya karnanya, yang ia tahu.
Helena memeluk Arthur tanpa aba aba. "Aku sayang sama kamu Thur..."
Arthur mengelus punggung Helena, bahu Arthur terbasahi oleh air mata Helena. Arthur melepas pelukan Helena dengan lembut.
"Gausah nangis ya, nanti cantik nya ilang"
Lekungan indah terpampang menjadi pandangan yang sangat indah bagi Arthur sekarang.
Helena berusaha menghilangkan air matanya, dan ia pergi ke toilet untuk membasuhi wajahnya.
Helena sangat bahagia, malam ini malam yang sangat bahagia, tangisan tadi adalah tangisan bahagia Helena yang mendengar pernyataan dari Arthur. Begitupun Raihan, sangat senang mendengar pernyataan Arthur. Tapi tidak dengan Bryan, karna kini ia merasa gagal.
Mungkin kalian semua berfikir Helena sangat mudah memaafkan, ya itu benar. Hati Helena sangat mudah luluh, jadi dia bisa saja dengan mudah termakan oleh omongan orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
HeArt
Teen Fiction| JANGAN LUPA VOTE YA, BIAR MAKIN SEMANGAT AUTHORNYA, KALI KALI GITU JADI PENYEMANGAT ORANG GITU KAN HEHE. TRIMAKASIH| Helena, Helena Arthuranugrah gadis cantik dengan hidung yang mancung. Memiliki pujaan hati yang tampan, yang sudah menjadi milikny...