Berbukalah dengan yang manis, Helena contohnya.
••••••••••
Mama Helena datang entah darimana, menghampiri pemuda tersebut.
"Ehh Bryann, masukk yuk" mama Helena membukakan pintu.
"HAHHH? BRYAANN? BRYAANNN SIAPAA WOYY?" kali ini Helena membatin.
"Helenaaa siniii" teriak mama Helena.
"Iyaa maa sebentar" Helena merapikan bajunya.
Helena keluar dari kamarnya. Ia melihat lelaki yang sedang duduk dengan tegak di sofa. Itulah Bryan.
"Sini duduk"
Helena duduk di samping mama nya.
"Helena kenalin, ini Bryan sepupu kamu tapi mungkin kamu gatau"
"Ohh iyaa Helenaa" Helena menjulurkan tangannya.
"Bryann" Bryan membalas. "Helena? Pacarnya Arthur?" Tanya Bryan.
Helena terkejut. "Loh, kok tau?"
"Mama ke dapur dulu ya" mama Helena pergi meninggalkan mereka. Ia sengaja agar Helena bisa berbicara dengan Bryan tanpa diganggu.
"Biasa aja dong mukanya. Iyalah gua tau, gua sekelas sama Arthur."
"Ohhh lu satu sekolah sama Arthuurrr" tiba tiba Helena memikirkan sesuatu yang mulai tidak masuk akal. Dia berfikir bagaimana jika ia menjalin hubungan boongan dengan Bryan agar Arthur menjauhi Jessica. Atau Helena ingin membuat Jessica mempunyai hubungan dengan Bryan agar menjauhi Arthur.
"Lu tau anak baru yg deket sama Arthur?""Tau? Kenapa? Lu cemburu ya dia deket sama Arthur?"
"Ya gitu deh, wajar kali kan gua pacarnya. Tapi kayaknya lo cocok bgt sama dia dehh" Helena mulai memancing.
"Cantik sih, tapi dia deket bgt sama Arthur. Bingung gua mau deketinnya."
"GUA PUNYA IDE!" Helena bangun dari duduknya. "Gimana malam minggu nanti kita double date?"
"Hah? Gimana?. Oh iya perasaan tadi gua kesini disuruh papa gua jenguk lu tapi kok lu kayaknya sehat sehat ajaya pas gua dateng. Gila berkah banget gua."
"Idih apaan coba, iya jadi nanti pas malam minggu kita double date, tapi gua bawa Raihan deh, nanti gua kenalin Raihan ke lu ya. Besok kan sabtu nah besok gua hubungin Arthur dulu. Gimana? Lu bisa?" Helena sangat semangat.
"Bisaa, oke gamasalah. Gua jemput lo?" Tanya nya.
"Gausah, gua bareng Raihan, lu langsung ke TKP ajaa. Di mall aja gimana?"
"Okee. Oh iya gua harus pulang sampai nanti ya" ucapnya setelah mendapat panggilan dari ayahnya.
"Maa Bryan mau pulangg"
"Ohhh iyaa hati hatii gausah salim mama lagi di toilettt" mama Helena teriak sekencang mungkin supaya kedengaran.
"Oke, yaudah gua pamit ya" Bryan keluar rumah, diikuti oleh Helena.
Bryan menaiki motornya, dan memakai helm nya, lalu ia pergi. Di perjalanan entah kenapa Bryan tidak fokus. Di fikiran nya penuh dengan Helena, mengapa ya?.
"Cantik juga pacar Arthur, kayanya semua yg Arthur punya cantik cantik. Helena gakalah cantik dari Jessica" batin Bryan.
•••
Esoknya Helena langsung menghubungi Arthur dan Raihan. Mereka setuju, Helena juga meminta Arthur untuk mengajak perempuan itu yang Helena beri sebutan 'bule kampung' kalian tau sendiri mengapa Helena seperti itu.
Raihan
Gua ajak Putri boleh?
12.00Lagi lagi temannya itu mengajak pacarnya. Jelas, dia pasti tau jawaban dari Helena, karna jika Helena hanya mengajak dirinya tanpa kalimat 'terserah mau ngajak siapa lagi' itu artinya dia tidak mau ada yg lain lagi.
G.
12.04Helena sudah mempersiapkan semuanya untuk malam ini, mulai dari pakaian, barang yang akan dibawa, dan kata kata tajam yang akan ia keluarkan bila ia perlu mengeluarkannya. Termasuk juga mental.
Helena berfikir ia akan ribut besar dengan Arthur malam itu. Padahal ia belum tau sama sekali tentang kebenarannya.
Raihan dan Helena pergi lebih dulu, karna Raihan ingin membelikan hadiah untuk Putri, dan meminta pendapat Helena.
Mereka sudah sampai di mall itu 2 jam sebelum perjanjian mereka dengan Arthur maupun Bryan. Helena tidak menghubungi Bryan karna ia lupa meminta nomor teleponnya.
"Lu mau beli apa jadinya Han?, Gua kan gatau Putri suka apa" Tanya Helena sambil melihat lihat baju yang sedang diskon di salah satu toko mall tersebut. "Ih Han ini bagus, mungkin dia suka. Liat deh" Helena menunjukan baju yg dia pegang.
Raihan melirik sebentar lalu mengalihkannya ke baju yg dia pegang. "Putri gak suka pakai baju yg terbuka, ini aja gimana?" Raihan menunjuk baju yg sedari tadi ia perhatikan.
"Ah ngga, norak bangett" Helena mencari baju lain. "Ini aja gimana? Gaterlalu terbuka juga kan?"
"Gak ah, itumah selera elu"
"Ya terus mau yg gmn Raihannnn?? Mau gamis? Yaudah ayo ke toko muslimah" Helena pasrah.
"Lo nyindir?"
"Apaan sih org gua lg liatin baju, gajelas bgt. Lagian gaada tempat juga buat ngelakuin hal itu." Helena memutarkan bola matanya.
"Nyindir bego bukan nyender"
"Oh nyindir, nyindir apaan lagi si Raihaan pusing guaaa ah udah yu ke toko buku aja." Helena keluar dari toko itu. Disusul Raihan.
"Kan Putri nonis, masa iya gua beliin gamis?" cibir Raihan
"Sejak kapan anjir?"
"Lo kira dia murtad hah? Otak lo dimana sih dari tk goblok mulu heran gua" Raihan menyenggol Helena cukup keras.
"Sakit anjir, kan gua gatauuuu. Sumpah gua minta maaf serius gua gatauu asliii"
"Gua juga baru tau pas gua nembak dia. Dia sempet nanya ke gua gini 'gapapa dengan perbedaan kepercayaan kita?' gituuu trus gua iyain deh"
"Aduh gua jadi ga yakinn sama hubungan lo"
"Yakinin ajalah, gua yg jalanin. Tapi lo harus siap dengerin keluh kesah gua ya" Raihan menyenggol Helena (lagi)
"Ya gausa nyenggol juga kali" Helena menatap Raihan. Raihan seperti memberi kode kepada Helena untuk melihat sesuatu di dalam toko buku yang baru saja mereka sampai disana.
"I..ii..itukann??, Kok bisa ada disiinii??" Helena sangat kaget melihat itu.
••••••••••
Kira kira apa ya yg Helena dan Raihan liat disana?
Komen dong menurut kalian siapa nih?.Jangan lupa vote yaaa, lovyuu penyemangatku.
Amanda septi|
2045|
KAMU SEDANG MEMBACA
HeArt
Teen Fiction| JANGAN LUPA VOTE YA, BIAR MAKIN SEMANGAT AUTHORNYA, KALI KALI GITU JADI PENYEMANGAT ORANG GITU KAN HEHE. TRIMAKASIH| Helena, Helena Arthuranugrah gadis cantik dengan hidung yang mancung. Memiliki pujaan hati yang tampan, yang sudah menjadi milikny...