Jungkook POV

183 47 9
                                    

Begitu mendengar keributan dari ruang tengah, aku segera berlari dan melompat tepat ditengah tengah suga hyung dan RM hyung. Membuat mereka terkejut dan bergantian menjitaki kepalaku. Aku hanya terkekeh tanpa dosa seraya mengusap kepalaku.
" dari mana saja kau? " tanya Tae hyung yang baru sadar aku ada di belakangnya.
" mencari kesegaran Hyung " jawabku apa adanya.
Aku melihat Jhope hyung memeluk sebuah kotak berwarna silver. Jimin hyung berusaha untuk menggapainya di bantu dengan jin hyung. Ternyata kota itu yang menimbulka  keributan. Membuatku ikut penasaran.
" Ya!!! " teriak Jhope hyung begitu aku berhasil mengambil alis kotak silvernya. Jimin hyung langsung bergabung denganku.
" ayolah hyung buka. Aku penasaran " pinta jimin hyung seperti anak kecil.
Jhope hyung tertawa melihat ekspresi lucu dari jimin hyung. Begitu juga yang lainnya, terlebih lagi Tae hyung menimpuki jimin hyung dengan koya.
" baiklah aku akan membukanya " ucap jhope hyung seraya menarik kotaknya dari pelukanku.
Semua mata hyung hyungku tertuju pada kotak silver. Semua penasaran ternyata.

Ini diluar nalar. Fans jhope hyung mengirimkan stellan jas berwarna navy buatan Designer Han.
Designer muda korea yang karyanya sudah mendunia. Bahkan gaji sebulanku saja tak cukup untuk membeli satu karyanya. Member bts yang lain berdecak kagum, tak percaya dengan apa yang jhope hyung dapatkan.
" kau beruntung hyung " ucap Tae hyung memperlihatkan senyum kotaknya.
" ini kali ke dua. Dan yang mengirimnya pun sama " jhope hyung menyodorkan kartu ucapan kepada jimin hyung.
Benar ini kali ke dua. Fans jhope hyung ini benar benar luar biasa. Daebak.
" aku harus mengiriminya ucaoan terima kasih, tapi aku...  "
" dia punya laman fans hyung " potong jimin hyung.
Spontan jhope hyung menarik kartu ucapan itu. Memeriksa apa betul ucapan Jimin hyung tadi. Aku ikut melirik pada kartu ucapan itu.
Jhope_bangtanlove. Itu yang tertera disana.
Aku menutup mulut. Lagi lagi dibuat terkesima dengan fans jhope ini.
" dia seorang sasaeng " celetuk jin hyung.
" sasaeng fans yang kau bilang itu? " tanya RM hyung.
Aku dibuat tak mengerti. Apa yang mereka sembunyikan dari golden maknae ini? Sampai sampai aku tak tau hyung hyungku mengenal seorang sasaeng fans.
" dia sudah bukan sasaeng hyung " intrupsi suga hyung.
" mwo? " tanyaku. Butuh penjelasan.

Jin hyung meletakkan segelas susu coklat hangat di atas nakas. Kemudian duduk di sampingku.
" kau sudah menemuinya? " tanya jin hyung.
Aku mengangguk. Mewakili jawaban atas pertanyaan hyungku ini.
" apa responnya? "
" dia tak mau memberitahuku hyung. Malah yeoja itu meninggalkanku masuk ke sebuah kedai roti " jelasku.
Jin hyung masih menatapku. Memintaku untuk melanjutkan kalimatku.
" sulit sekali menemui gadis itu hyung. Bahkan aku sampai terlihat bodoh di depan sasaeng fans. Dan membiarkan mereka mengambil foto dengan cuma cuma " keluhku.
" ini sudah tahun ke 2, kemana perginya gadis itu? "
Aku mengangkat pundak. Menandakan ketidak tahuan dan pasrahku.
" hyung akan membantumu " ucap jin hyung sebelum pergi. Aku mengerjit apa yang akan Jin hyung lakukan untuk membantuku?

      Yuna masuk kedalam mobil dengan gerakan cepat. Ia menyapaku dengan senyuman hangat khasnya. Yeoja ini sangat manis.
" aku senang oppa mau menjemputku " ucapnya begitu mobil berjalan. Menjauh dari gedung sekolah.
" aku hanya kebetulan lewat tadi "
Yuna mengeluarkan handphonenya, peserti mengetik sesuatu. Aku tak dapat melihat ekspresi wajahnya, apa yang yeoja itu lakukan?
" Lia eonni menjemputku " ucapnya kepadaku.
" tenang oppa aku sudah memintanya untuk kembali " Yuna membuat aku diam.
Aku tak tau apa yang membuat diriku mengarahkan mobil manager ini ke arah sekolah Yuna. Aku benar benar tak menyadarinya, perasaanku? Tak menentu. Yuna jelas sangat cantik dan ia sepertinya menyukaiku. Namun lagi lagi aku masih ingin menemui yeoja yang aku tau dia seorang Army. Yeoja yang mampu menarik perhatianku selama satu jam bersamanya saat itu. 2 tahun yang lalu.

Yuna masih duduk terdiam menatap lurus seraya memegang moccacino hangat. Mobil sudah berhenti sejam 10 menit yang lalu tepat di depan gerbang Dorm Itzy. Namun yeoja ini masih saja tak bergeming.
"aku pikir oppa akan mengajakku berkencan hari ini " ucap Yuna
" aku hanya men..  "
" oppa alu berharap lebih dari sekedar menjemput " potong Yuna. Matanya kini sudah berkaca kaca.
Aku terdiam. Tak bisa mengeluarkan kata. Yeoja ini selalu membuatku gagal bersikap tegas.
" kau harus latihan Yuna-ssi. Weekend kau comeback "
Tanpa menunggu kalimatku tuntas Yuna bergerak keluar dari mobil. Tanpa menoleh, bahkan tangan Yuna menyeka air matanya yang mungkin sudah membanjiri pipinya.
Lagi lagi aku dibuat bingung. Apa yang harus aku lakukan? Apa semua Yeoja membingungkan seperti ini?
Aaarrrrrgggghhhhh.... 
Aku memukul stir mobil meneger dengan keras. Meluapkan segala emosi yang baru saja akan ku simpan untuk kebaikan moodku.










Bagaimana? Pada penasaran?

Trimakasih kepada readers yang sudha meluangkan waktu untuk membaca cerita ini.
Jangan lupa vote dan komentar yaa.
Kamsahamidaaa. 😊😊😊
Borahae 💜 💜


My Hopes  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang