Happy reading 😊
Hariku berlanjut. Setelah berhari hari aku tahu, namja yang aku sukai telah memilih.
Pilu? Sudah pasti aku sedang merasakannya. Namun aku harus tetap berbahagia. Karena Namja itu sedang berbahagia.
Pagi ini, mengapa aku masih menunggunya. Menunggu sesuatu yang amat konyol.
Akankah ia akan menemuiku? Untuk memberitahu hal yang amat membahagiakannya?
Mengenalkanku kepada Yeoja yang telah ia pilih sebagai pelabuhan hatinya.
Aiisshhhhh..
Apa mungkin ia masih mengingatku?" Yuna-ya ayolahh. Kita harus berlatih " Ryujin eonni meneriakiku dengan keras.
Walau terpaksa. Aku mengembangkan senyumku. Menampakkan kepada eonniku yang lain bahwa aku baik baik saja.
" Nee eonni. Tunggu aku " segera akau berlari menyusul Ryujin eonni.
" ayolahh. Mnejer Ho telah menunggu "
Dengan kecepatan super. Kami berdua menaiki anak tangga menuju lantai 3, tempat ruang Dance Prictice berada.
Yejin eonni menatapku sambil tersenyum. Ia menyambut kedatanganku dengan nafas lega.
Aku tak tahu, belakangn ini leader Itzy itu melunak padaku. Ia lebih lembut dari biasanya.
" ayo kita langsung berlatih " ajak Chaeryeong eonni dengan semangat 45.
Semua siap dalam posisi masing masing. Meneger Ho berdiri di sudut ruangan dengan tatapan tajam kearah kami. Sedangkan sang koreograpi mulai bergerak mengikuti irama.
Menunjukkan kebolehannya dalam lagu Itzy yang baru. Aku melirik eonniku yang lain. Mereka cermat memperhatikan step by step dari koreograpi.
" kau harus fokus Yuna-ya. Maneger Ho sedang memperhatikan kita " bisik Lia eonni.
Sesegera mungkin aku memfokuskan diri. Aku terlalu larut dalam piluku. Jika bukan diriku, siapa lagi yang akan menghentikannya.
.................................................................
3 bulan berlalu" Yuna-ya hentikan " teriakan Yejin eonnni membuat teligaku berdenging.
Sedasyat apa kerongkongan Yeoja itu. Bisa mengeluarkan triakan yang super seperti itu.
Aku menghentikan pertengkaranku dengan Ryujin eonni. Sudah pasti karena teriakan Yejin eonni.
" kau yang mulai Eonni " aku menyalahkan Ryujin eonni.
" kau yang tak mau mengalah padaku Yuna-ya " sahut Ryujin eonni yang sudah mengekor dengan Yejin eonni.
Beginilah. Aku memang kerap bertengkar dengan Ryujin eonni.
Banyak hal. mulai dari berebut bantal, saling ejek, bahkan saling jail. Namun kali ini sepertinya Yejin eonni sedang tidak bersahabat.
Keributan yang aku dan Ryujin eonnj buat malah memancing kemarahannya.
" kau harus menemui Yejin setelah ini " pesan Lia eonni sebelum ia masuk kedalam kamarnya.