Author POV

60 13 2
                                    

Happy reading yaa semua. Lanjutkan kisah Yuna, Jungkook dan Sora di part ini.
▪️▪️▫️▫️

Tangisan Sora membengkakan telinga siapapun yang mendengarnya. Hidupnya miris sekali, karena harus mengikuti segala sesuatu yang Appanya kehendaki.

" Sora-ya Hajima, Jaebal! " pinta sang kakak yang tak tega melihat adiknya menangis seperti ini.

" eonni, jungkook-ah " Sora tak bisa berkata kata lagi.

Mengapa ini semua harus terjadi padanya? Begitulah yang ada dalam pikiran Yeoja cantik itu.

Jona tak mampu menahan diri. Ia tarik tubuh Sora dan membawanya menuju ruang kerja Appanya.

" apa yang eonni lakukan? " tanya Sora hendak meberontak.

Sora tak ingin Appanya marah. Terlibih jika Jona yang menimbulkan kemarahan Appanya karena sikap kakak perempuannya.

" ikutlah denganku, kajja " bentak Jona.

Mungkin ini kali pertama untuk Sora, bentakan Jona membuatnya tunduk dan memilih turut dalam tarikan kencang tangan kakaknya.

BRAAAKK..
Jona membuka pintu ruang kerja Appanya dengan kasar.

Pemilik ruangan pun terkejut. Menatap putri pertamanya dengan bingung.

" ini demi adikku Appa. Tolong batalkan " ucap Jona penuh amarah.

" Jona-ya apa yang kau lakukan? "

Jona tak perduli pertanyaan dari Appanya. Ia terus menatap Appanya dengan sorot yang menakutkan. Seraya mencengkram tangan adiknya.

" eonni.. " rintih Sora.

" sudah cukup Appa mengatur hidup Sora-ya. Ia sudah dewasa Appa "

" kau.. Ini keputusan Appa. Appa tidak akan... "

" aku yang akan menikah dengan Presdir Jung "

Sontak Sora menatap Eonninya. Sedangkan Presdir Han mulai menahan amarahnya sendiri.

" apa bedanya? Aku juga putri Appa. Aku putri tertua di rumah ini. Aku yang seharusnya menikah, bukan Sora. Appa.. "

" kau bukann "

" Appa, maafkan eonni " sergah Sora.

Rasanya tak mungkin mengutarakan hal yang sebenarnya malam ini. Betapa sedihnya Jona bila hal itu terucap dari mulut Appanya.

" Appa berhenti mengatur hidup Sora lagi. Jaebal!! " pinta Jona

Presdir Han terdiam. Terpaku melihat kedua putrinya yang merintih dan menangis.

Rasa iba mulai menghampiri presdir Han. Namun apa yang harus ia lakukan? Semua sudah di rencanakan dengan matang. Tak mungkin ia akan membatalkannya begitu saja.

My Hopes  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang